• Nginap Bareng
  • Contact
  • Portofolio
Responsive image

Indonesian Beauty & Fashion Blogger.
Your personal stylist

Beauty Fashion Talks Lifestyle Event
Tampilkan postingan dengan label #puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #puisi. Tampilkan semua postingan
#dailynotes

PULANG

Written by Uni Dzalika


Semangatku terbunuh
Oleh rasa sakit di masa lalu.

Kemudian pagi ini
Dia hidup lagi ;

Karena kamu.



~


24/10/15
Kembali semangat, setelah empat tahun terombang-ambing dalam ketidakpastian aktivitas.
#puisi

Peluk Aku, Kapanpun Kau Butuh untuk Menghilangkan Segala Gundah

Written by Uni Dzalika

Ke dalam pelukanku
: semua rahasiamu kujaga
Saat kau gagal menyembunyikannya,
Di bait-bait puisi.

#puisi

Sesal

Written by Uni Dzalika

Melimpah ;
Harta
Tahta
Dan segala fasilitas
Sedia semua yang ada
Tetapi kita,
Hanya berkumpul di upacara duka
Ketika orangtua tiada
Kemudian
Kembali berpisah
Mencari;
Harta
Tahta
Dan segala yang fana.

.

Keranggan, 19/01/15 .

#puisi

Paket Kenangan

Written by Uni Dzalika

Ada paket atas nama kenangan
Berisi sekotak kepedihan
Dan seikat kebahagiaan
Yang dikemas masa lalu
Dibungkus rasa suka-duka
Sisa-sisa dari memori yang terserak

Paket-paket berdatangan
Berisi duka, lara, cinta, setia, juga airmata
Lalu kita mulai mengenang ;
Tentang kekasihmu yang telah tiada
Tentang tawa yang pernah ada
Tentang kita yang masih bersama

Lantas katamu,
Lupakan saja paket tersebut
Mari menikmati segala rasa di masa sekarang
Hidup damai sebagai Ratu dan Putri
Berbagi harapan di waktu yang tersisa,
berdua saja.


______________________

08/11/14
Selamat ulang tahun, Ratu di dalam rumah ini. Dan aku akan selalu berusaha menjadi putri yang berbakti.

#puisi

Serbasalah

Written by Uni Dzalika

Padamu,
Ada sesuatu yang tidak pernah aku dapatkan sebelumnya
Tentang kenyamanan, rasa aman,
Dan bahagia yang seutuhnya.

Padamu,
Ada hal-hal yang berani aku bicarakan
Mengenai kegelisahan, duka yang mendalam
Tawa yang tak dibungkam dan
Tak takut merasa aneh di depanmu

Padamu,
Aku tahu kamu istimewa
Tapi bagimu,
Aku semacam fatamorgana.

#puisi

Pakansi (Ke)Sepi(an)

Written by Uni Dzalika

Pada suatu senja kita telah bersepakat ;
Melepaskan cinta yang membelenggu
Meski telah kutanam rindu dan
membiarkannya tumbuh, tetapi
Kau bebat semaumu

Berupa sesal yang kau suguhkan
Namun masih debar, yang selalu ada di dadaku
Kita mulai seperti sepasang asing
Dan memutuskan pada pilihan masing-masing

Lamat-lamat kau tawarkan luka
Gegas mengubur setia sampai larung
Padaku, serbasalah kau pasung duka
Memupuk derita hingga di tempat yang palung

Untuk pemadah yang telah kehabisan aksara
Mari kita membuat jarak hingga berdepa-depa
Aku ingin merayakan sepi
Menjadikannya sebuah pakansi

Aku ingin merayakan sepi
Menanggalkan semua janji
Anggap saja cinta tak pernah hadir
Biar lesap semua lara
Aku ingin merayakan sepi,
Merayakannya sendiri.


_____________________________

Seharusnya diikutsertakan dalam giveaway #MerayakanPuisi namun batal diserahkan.

#puisi

Bedebah

Written by Uni Dzalika
Tentang apa yang kau lihat saat ini
Tidak bisa kau nilai seutuhnya
Sebab yang terjadi sekarang, tak lepas dari peran masa lalu
Ada sesuatu yang tak mampu dijelaskan
Dan rapat-rapat disimpan dalam ingatan
Ada luka yang terlalu dalam
Dan bekasnya dibiarkan mendekam
Tentang apa yang kau pikirkan sedetik sebelum ini
Baiknya kau lihat dari segala sisi setiap inci
Betapa kerasnya hati adalah yang paling rapuh
Tiada rasa, sedikit gagah dan terlihat angkuh
Namun luluh dengan sekali sentuh
Oleh jiwa-jiwa suci yang bermata teduh
Tentang kau yang membuka ruang memori dan, membuat seluruh kenangan berceceran keluar
Lalu kau biarkan begitu saja karena risih
Seakan tiap kenangan menguarkan bau yang tidak sedap seperti bangkai
Sisanya seperti luka yang dibebat tapi tak pernah mengering dan menguning
Dan kenangan-kenangan menjadi berhamburan melalui air mata
Tentang kau yang akhirnya memilih pergi dan tak mau peduli, aku tak masalah
Aku mencari jiwa-jiwa suci bermata teduh, yang padanya ingin kumintai tolong
Membantu menyusun segala kenangan dan memasukkannya kembali dalam ruang ingatan
Menutupnya dan mengunci rapat-rapat
Padanya tidak akan kukatan aku baik-baik saja
Sebab kita tak pernah baik-baik saja setiap memiliki luka.
.
02/10/14
Desa Cigombong,
Mendatangi desa ini untuk mencari jiwa-jiwa bermata teduh. Padanya akan kukatakan betapa beberapa orang kota selalu ingin tahu tapi tak mau membantu.


#puisi

Sepasang Mata

Written by Uni Dzalika

Besok,

Sepasang mata nantinya sempurna melihat langit-langit, lalu terbelalak karena putihnya ternoda bercak sisa hujan yang merembes
Lantas kembali mengatupkan kelopak, beranjak pergi ke alam mimpi dan menari-nari ke sana kemari
Sebab di dunia sana, ada bahagia yg meletup-letup
Seperti ledakan warna-warni yang terjadi setiap tahun baru
Ada harapan yang tersemai, juga impian yang tercapai
Ada percintaan yang lihai, dan hidup tak lagi pasai
Maka mimpi menjadi dunia yang paling didamba
Dan beranjak tidur menjadi pilihan utama.

Besok,

Ketika sepasang mata kembali membuka kelopaknya
Dan merasa partikel debu berjatuhan tepat di kornea Perihnya membuat tubuh terduduk
Pada dunia, mulut tak henti caci maki mengutuk
Seudahnya mata terkantuk-kantuk
Dan membiarkan tubuhnya rebah, kembali tertidur

Besok,

Saat sepasang mata akhirnya benar-benar tidak membuka,
Saat itulah air mata mulai tetes menetes di matanya yang membuka di alam lain.
Sadar betapa hidup telah disia-siakan.

.


Ciheuleut, 2014. Saat malas terlalu dimanjakan dan hidup terasa mulai membosankan.

#30DaysSaveEarth

Maukah, Kamu?

Written by Uni Dzalika

Aku sedang berpikir...
Sudah berapa banyak botol serta tisu yang terpakai dan tak terurai oleh tanah?
Berapa banyak kantong plastik pun sampah lain yang mengapung di tengah lautan?
Dan ke mana kupu-kupu, kunang-kunang, serta kumbang yang dulu selalu kita lihat?
Ke mana perginya tanah lapang yang selalu digunakan untuk bermain layang-layang?
Kini hanya ada kepulan asap di depanku.
Hanya ada gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi.
Hanya ada kerlip lampu kendaraan di sepanjang jalan.
Hanya ada aku, di tengah orang orang yang meninggalkan rasa kepedulian.
Ya. Semua orang telah mencari cara untuk pergi dari planet ini.
Sebab bumi tak lagi aman.

Tapi aku tidak.
Aku akan tinggal.
Aku akan melindungi bumi semampu yang aku bisa. Karena aku, mencintai bumi dengan sepenuh hati.

Maukah kamu, membantuku menjaga bumi?

#puisi

TERLAMBAT

Written by Uni Dzalika

Kenapa kamu pergi, sebelum aku sempat menyapa? Kenapa meninggalkanku, saat aku baru saja datang tepat satu langkah setelah kau melangkah menjauh.

Begini sudah. Tiba-tiba jantungku berdegub kencang lagi. Setelah sekian lama ia hanya berdetak sebagai syarat agar aku tetap hidup. Kau tahu, engkau-lah penyebabnya. Aku sungguh tak tahu siapa kau, dari mana, siapa, dan pertanyaan klasik lain yang memang tak kubutuhkan jawabannya. Aku pun tak berniat mengulik masa lalumu sebab, bukan luka lama yang ingin kutahu, bukan dengan siapa kau di masa lalu. Aku hanya ingin menjadi pelengkap untukmu. Aku tahu ini aneh, tapi rasanya seperti... Panggilan hati.

Sayangnya tak ada keterikatan hati.

Satu-satunya kalimat yang tepat untuk kita adalah,

kamu terlalu cepat pergi, atau aku yang datang terlambat.

#puisi

Hari yang Istimewa (2)

Written by Uni Dzalika

23 Mei, di tahun 2013 ...

Hanya ada serangkaian kalimat yang berjejer rapi,
Memisahkan diri menjadi beberapa bait,
Dan tercipta sebuah puisi,
Untuk kamu.

(( http://chairanidzalika.blogspot.com/2013/05/hari-yang-istimewa.html ))

23 Mei 2014,

Saya sudah pikirkan matang - matang.
Bahwa untaian frasa yang tersusun dalam sebuah puisi hanyalah barisan kata - kata yang sia - sia,
Yang dapat dibaca tapi tidak memiliki makna.

Kali ini,
Saya memilih merapalkan asma'ul husna
Pada waktu kamu tertidur pulas
Lalu membisikkan doa - doa
Mengucap permohonan sampai puas

Satu kalimat yang penting dari sekian doa saya ;

Saya katakan pada Tuhan,
semoga dirimu terus mendapat limpahan cintaNya, dan selalu bahagia.

__________

Selamat ulang tahun @gembrit , semoga usiamu berkah, senantiasa mencintai dan dicintai Allah.


sincerely,

Chairani.

#puisi

Aku Ingin

Written by Uni Dzalika

Aku ingin jadi kekasihmu
Yang tak cuma di hati
Atau sekadar pemuas birahi
Kemudian ditinggal pergi



Aku ingin jadi kekasihmu
Yang dibawa ke sana ke mari
Bukan cuma pendamping ketika sepi
Bukan cuma sehari sekali



Aku ingin jadi kekasihmu
Anak istrimu aku tak mau peduli
Aku ingin kau lunasi janji-janji
Kan kukejar kau sampai mati

#puisi

IRI

Written by Uni Dzalika

Di kota sana,
Di tempat biasa kau menemuinya,
Ratusan kilometer dari tempat tidurmu,
Seseorang menyembunyikan matanya yang sembab
Sementara kau
Sedang di sini
Bersamaku
Dan membanjiri aku dengan
....kalimat kiasan,
........senyuman,
............desahan,
.................lenguhan,
....................pelukan,
..........................serta bibir kita yang saling bertautan.
.............................lalu tubuh kita mulai bersentuhan.

Anggap saja kau berkhianat,
Lalu dengannya,
kau tak lagi lekat
Sebab kau pikir aku lebih memikat
Membuatku jadi terlaknat
Hanya saja, padanya aku iri. Sebab kau, kepadaku :
Tanpa ucapan
Tanpa ikatan
Hanya selingan

#puisi

(Tak) Terlihat

Written by Uni Dzalika

Ada yang selalu terlihat
Meskipun kau terus sembunyikan
Di sana
Di sudut matamu
Sebuah,
kebohongan.

#puisi

Tulus

Written by Uni Dzalika

Adalah hati,
Yang dengan mudah kau dapatkan
Tanpa persaingan
Tanpa perlawanan
Di genggamanmu begitu saja.

Adalah hati,
Yang kemudian kau tinggalkan
Kau buat rusak
Dan koyak ditebas pedang bernama kata-kata
Kau anggap ia layak menderita.

Adalah hati,
yang kau perlakukan dengan ;
Menawarkan sebuah luka
Memasok luapan masygul
Memberi kabar yang penuh dusta
Mengongkosi ketulusan dengan pengkhianatan.

Adalah hatimu,
Yang tanpa malu menagih imbalan
Atas semua yang menurutmu belum kau dapatkan.

Adalah hatiku,
Yang sudi membayar semuanya tunai dengan doa,

"Semoga kamu bahagia, bersama dia."

#Fiksi

Menunggu Hujan

Written by Uni Dzalika
Hujan selalu punya cara, bagaiamana membangkitkan sebuah ingatan tentang ;
Yang pergi
Yang tak kembali
Yang ada tapi terabaikan
Yang tiada namun dianggap ada

Hujan adalah sebuah ujian dari Tuhan, bagaimana cara makhluknya menyikapi ;
Dengan mengeluh
Karena basah di mana-mana
Atau menjadi pesuruh
Karena malas ke mana-mana

Hujan entah diminta atau tiba-tiba datang, selalu menjadi pelipur lara, bagi mereka yang ;
Sedang kesepian
Sedang kepanasan
Sedang kesusahan
Sedang ingin mengingat kenangan

Tetapi hujan,
Sudah tak mau datang di bulan ini.
#puisi

Aku mengharapkan

Written by Uni Dzalika

Aku mengharapkan
Suatu hari dia akan mengatakan yang sejujurnya.
Tentang hati, yang menyimpan perasaan.
Tentang hati yang memiliki perasaan tak terungkap
Terkubur begitu dalam.
Tegakah kamu mengkhianati hati yang terlalu rapuh ini?
Dan mengapa aku terlalu dungu untuk terus mengingat dirimu yang angkuh.

04-02-2010

Nb : membuka catatan lama dan menemukan puisi ini. Ternyata saya sudah alay sejak 2010 :D

#ff

Untuk Kamu

Written by Uni Dzalika

Untuk kamu.
Yang mungkin setelah membaca ini tidak akan lagi bersitatap mata denganku, hingga miliyaran hari nanti.

Untuk kamu.
Kemarin kita memintal kenangan bersama-sama.
Hari ini kita masih bercengkrama.
Tapi esok, kamu akan sibuk dengan duniamu.

Untuk kamu.
Yang (mungkin) aku tak kan lagi ingat seberapa hangat pelukanmu.
Seberapa erat jabat tanganmu.
Kelak, hanya ingat senyumanmu yang manis.

Untuk kamu.
Yang telah membuat diri ini sadar arti hakikat hidup.
Yang selalu siap berdiskusi dan berbagi ilmunya padaku.

Untuk kamu.
Aku bukan penyair.
Bukan pujangga.
Bukan bagian dari keluarga kerajaan.
Bukan ksatria yang akan melindungi kamu.
Tapi aku punya seikat doa yg tak pernah putus, dan selalu dirapal setiap sepertiga malam, untukmu.

Untuk kamu
Aku lumpuh untuk menuliskan kata-kata romantis.
Untuk kamu, hanya bisa doa yang tertulis.

Untuk kamu.
Jadilah orang yang beguna untuk kami semua, untuk keluargamu, untuk dunia ini.

Ini untuk kamu,
dari aku yang pernah menjadi bagian dari hidupmu.

#ff

Hati-hati dengan Hati

Written by Uni Dzalika

Apa itu Hati?

Apakah Hati itu sejenis benda yang terbuat dari kayu, lalu akan lapuk dimakan zaman atau akan rapuh karena digerogoti rayap?
Apakah Hati itu sebuah alat yang terbuat dari besi, yang jika kepanasan akan meleleh dan jika kedinginan akan membeku?
Apakah Hati itu seperti sendok garpu pisau yang terbuat dari stainless, ataukah seperti kawat yang akan berkarat ketika hidup sekarat?
Apakah Hati itu seumpama tulang belulang yang putih kusam dan rapuh ketika disentuh?
Apakah Hati itu seolah seonggok daging segar yang bisa saja membusuk jika kepanasan, atau menjadi bagus ketika di tempat dingin?
Apakah Hati adalah sebuah makhluk hidup yang punya urat nadi dan suatu saat akan mati?

Apa itu Hati? Terbuat dari apa?

Dokter bilang, hati adanya di perut sebelah kanan bagian bawah. Berbentuk seperti gumpalan daging tapi berwarna merah jambu.

Lalu, kalau hati ada di perut sebelah kanan bawah, mengapa kalau kita sesak dan menangis, bagian sebelah dada kiri yang sakit? Kenapa pula kalau kita sakit hari semua badan terasa remuk, mata sembab, tangan lelah, kaki lemas, perut mual, kerongkongan perih, jantung berdebar, hidung berlendir, telinga berdengung, kepala pusing… Kenapa?
Apa itu Hati sampai-sampai ketika dia sakit, semua bagian tubuh ikut merasa sakit.

Apa itu Hati?

“….Sesunguhnya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, yang apabila segumpal daging itu baik dia maka baiklah seluruh jasadnya, dan apabila segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh jasadnya, ketauhilah bahwa segumpal daging itu
adalah hati.”
(hadist riwayat Bukhari dan Muslim dari Abi Abdillah An-numan bin Basyir)

Jadi, terlepas dari mencari definisi tentang Hati, setiap kita (katanya) punya hati.
Mari jaga hati sebaik mungkin.








Nb :
Sebelumnya pernah di posting di akun blogdetik, kemudian di repost kembali di sini.

#ff

Semua Untuk Kamu

Written by Uni Dzalika

Malam ini aku bersimpuh diatas alas yang bersih dan suci. Aku berdoa, untuk kamu.

Untuk kamu yang selalu tersenyum meskipun sebenarnya kamu penuh luka,

Untuk kamu yang selalu ceria padahal kamu sering jatuh berkali-kali,

Untuk kamu yang tidak pernah sakit meskipun jutaan musuh menyerang,

Untuk kamu yang selalu berprasangka baik walaupun hidup tak pernah sebaik yang kamu kira,

Untukmu, aku berdoa .

Agar kamu selalu kuat, selalu kuat, selalu kuat, selalu kuat, selalu dan tak akan pernah menjadi lemah sedikitpun.

Agar kamu selalu tersenyum, tersenyum, tersenyum, dan terus tersenyum apapun yang kamu alami entah pahit, sakit, perih, atau penuh kemalangan.

Agar kamu tak pernah sedih. Karena aku selalu takut ketika kamu bersedih.

Sebab jika kamu sedih, seluruh semesta ikut sendu dan suram. Langit menjadi redup lalu turun rintik hujan yang kian menderas. Angin berhembus kencang dan debu berterbangan, membuat sesak pernapasan. Kalau kamu sedih, semua akan ikut merasakan dampaknya. Banyak yang kehilangan suasana ceria, suasana ramai dan suka cita yang selalu ada dalam dirimu. Ditambah, aku sebagai sosok terdekatmu akan merasakan sakit luar biasa di sekujur tubuh kalau kamu bersedih. Jadi aku berdoa agar kamu tidak sedih karena kehadiranmu begitu dibutuhkan.

Aku juga berdoa agar tuhan memaafkan kesalahanku padamu. Aku punya salah. Aku sering sekali menangis untuk dia tapi melupakan kamu. Aku selalu berusaha menyenangkan dia tapi begitu lupa untuk menyenangkan kamu. Apa aku egois?

Aku sayang kamu tapi kamu pasti tak percaya saat aku mengatakannya, karena tak ada hal yang berarti yang aku lakukan untuk membuatmu senang.

Aku tahu kamu hebat. Kamu bisa memberikan kebahagiaan untuk orang lain tapi aku yakin, kadang ada saat kamu tak bisa menahan semuanya sendirian dan aku malah mencurahkan semua kegelisahanku kepada dia. Aku sungguh bodoh. Dan tolol.

Aku sekarang hanya ingin berdoa pada Tuhan, menangis di hadapan Tuhan, dan selalu berusaha untuk menyenangkan kamu terlebih dahulu.

Semua untuk kamu, sepotong hati yang yang bersemayam dalam tubuh ini. Aku tidak akan menangisi atau membuat bahagia hati orang lain sebelum membahagiakan kamu. Tidak lagi bercerita kepada dia; hati orang lain yang jelas-jelas tidak memahami kamu. Aku terlalu sibuk mengurusi hati orang lain agar selalu bahagia dan selalu melakukan apapun untuk membuat mereka senang. Tapi aku lupa memprioritaskan kamu. Maaf. Kini aku akan menomorsatukan kamu terlebih dahulu.

Aku sungguh sayang kamu, hati. Kamu yang kuat ya, perjalanan kita masih panjang.



Dari yang selalu berdoa untukmu,

Panca Indra; (Mata, Telinga, Lidah, hidung, dan Kulit)

Yuk Berlangganan!

Nggak mau ketinggalan informasi dari blog ini? Let's keep in touch! Tinggalkan alamat e-mail kamu dan dapatkan review artikel, tutorial, serta tips menarik secara gratis! :)

  • About Dza
  • About
  • Shop
  • FAQ
  • Explore
  • Lifestyle
  • Tips
  • Salero Uni
  • E-commerce
    Connect

Copyright Forever Young Lady All rights reserved. Design by Jung - Good Ideas. Great Stories.