Hi, Assalamualaikum!
Februari, katanya bulan penuh cinta. Apa iya? Ah, nggak. Februari dalam dunia saya, ialah bulan yang dalam catatan arsip-arsip di kepala saya, penuh dengan kenangan pahit. Tahu bagaimana rasanya memelihara hati yang terluka sementara orang bersuka cita di bulan penuh cinta?
Besok Valentine? Oya? Demi apa? Seriusan?
Luka. Di hati. Harus segera didetoksifikasi biar sembuh.
Perihal patah hati dan sakit hati, sepertinya sama saja, ya? Padahal, itu hal yang sangat, sangat berbeda, at least in my opinion. Mari kita bedah secara teori.
Patah, yasudah, selesai. Sesuatu yang patah nggak bisa lagi dipakai, jadi, solusinya, cari yang baru, buang atau simpan baik-baik yang patah itu.
Sakit, ialah sesuatu yang belum rusak, belum patah, nggak bisa dibuang, tapi nggak bisa berfungsi juga.
Dalam penjelasan singkat tersebut, siapa yang sakit hatinya, tentu mengalami banyak pengobatan. Kita yang sakit hatinya, mengalami masa yang sangat panjang untuk sehat. Sangat, panjang.
Patah hati jelas. Hatinya patah, terbelah menjadi dua. Buang, ganti yang baru.
Sakit hati, ini yang sulit. Hatinya nggak bisa dibuang, tapi nggak rusak juga. Kita cuma bisa menunggu sampai kapan luka-luka yang menganga itu bisa menutup. Dan kalaupun sembuh, lukanya akan membekas.
Dalam hidup saya, sakit hati yang pernah saya rasakan. Barangkali saat ini hatinya sudah sembuh. Tapi cabikan lukanya membekas, tidak bisa hilang sekalipun diobati dengan Vaseline Petroleum Jelly yang asli.
Kamu yakin, masih mau buang-buang uang pas Valentine demi orang yang nggak memprioritaskan kamu? Yakin, mbak?
Sekarang sih, sudah malas menceritakan penyebab sakitnya hati saya. Namun, ada dua lagu yang benar-benar mewakili kondisi saya saat itu. Mungkin nggak banyak yang menganggap itu lagu duka. Mungkin yang masih suka mendengarnya adalah fans-fans si penyanyi. Tapi buat saya, dua ini ialah lagu yang paling sendu. Paling candu. Minta diputar melulu. Lagunya benar-benar membuat saya merasa, ya ampuuun, ini saya banget! Yang pertama, lagu Sherina - Simfoni Hitam. Yang kedua, lagu Jakarta Ramai - Maudy Ayunda. Dua lagu itu semacam mewakili perasaan saya, saat sakit hati, dulu. Pernahkah kamu dengar lagu tersebut? Gimana menurut kamu?
"Apa kabar mimpi-mimpimu? Apa kau tinggal begitu saja?" (Jakarta Ramai, Maudy Ayunda).
"Tlah kuabaikan mimpi-mimpi dan ambisiku." (Simfoni Hitam, Sherina)
Liriknya mereka itu kok jadi kayak tanya-jawab, kayak punya benang merah, kayak berkesinambungan. Hahaha! Keren!
Dua lagu itu punya kesamaan premis. Tentang seseorang yang gundah karena passion-nya yang, yang begitu saja terabaikan. Dan itulah, dua lagu tersebut secara gamblang sebetulnya ngasih tahu ke kamu, alasan kenapa kamu, pun saya, nggak perlu pacaran dengan orang yang kita suka.. Dua lagu itu jadi kesukaan banget, semacam alarm buat saya sendiri, bahwa meskipun hidup harus bersosialisasi, jatuh cinta, harus peduli, harus abc-dsb, tetap, urusan untuk diri sendiri yang jadi prioritas. Nggak mau kan, ngalamin perasaan kayak Quentin di film Paper Towns?
Ah, kalau memang bulan Februari itu penuh cinta, saya mau belajar mencintai apa-apa dan siapa saja yang mencintai saya. Lelah mengejar apa yang kita cintai. Barangkali, saya sudah saatnya berhenti berlari.
Ini nulis apaan sih. Udah ah, nggak jelas. Intinya, hari kasih sayang atau Valentine atau apalah you named it, itu nggak melulu ke pasangan, Dear. Buka mata dan pikiran kamu, lalu mulailah belajar menghargai dan menyayangi mereka yang selalu ada untuk kamu. Nggak usah cemburu lihat orang bermesraan sama pasangannya. Open your mind, guys, ada banyak hal yang mesti kita urus sebelum meninggal, ketimbang galau karena masih jomblo.
"alasan kenapa kamu, pun saya, nggak perlu pacaran dengan orang yang kita suka."
BalasHapussetuju banget!
Coba kalimat itu di klik, ada penjelasaannya di tempat terpisah :))
Hapussudah saya klik pas baca post ini pertama kali.. sukak ^^
Hapus"Nggak usah cemburu lihat orang bermesraan sama pasangannya"
BalasHapusGa bisa dipungkiri ya, Uni, kalau umur se aku itu ngiri kalau ada pasangan yang mesra2an. Apalagi kalau inget temen-temen lain yang udah punya anak, wkwkwk. Tapi bener banget, masih banyak hal yang perlu diurus selain galau itu.
Iya, iri gpp asal nggak berlebihan, yes? Aku awalnya iri, lama-lama banyak sibuk jadi lupa buat iri...
Hapusahahaha..dulu sih ngerayain sama pasangan tp sekarang nggak..khilaf...heheheh
BalasHapusIyaa, rayain kasih sayang bisa di hari hari lain :)
HapusHm .... setuju dengan paragraf terakhirnya :))
BalasHapusHehehe, aku sebetulnya mau nulis kenapa dalam pandangan islam, valentine diharamkan. Tapi nulis dr sudut pandangku aja deh :)
HapusKalo aku lagunya Maudy Ayunda - Tahu diri
BalasHapusYaudah lah cukup tahu kalau dia bukan yang terbaik.
Ssssttt... Tanggal 13 Februari ada Festival Melupakan Mantan di Jogja. Mau datang Un? :)
Hahaha, aku udah melupakan mantan per oktober 2015 kemarin. *halah* tapi pengin sih, someday ke Malang..
HapusAku juga suka sama lagunya sherina yang itu! Kalo yg maudy ayunda, hmmm aku belom dengerin. Coba deh entar liat di youtube.
BalasHapusBeneeerr beneeerrr. Kalo terlalu mikirin orang yg kita suka/cinta/atauapalahitunamanya... hmmm... Ada aja yang bikin sakit, Uni :" *yah jadi curhat*
Aaaak iya, setuju deh sama kamu ~
Hapussaya suka valentine karena banyak coklat. Itu aja, sih :D
BalasHapusEheheh kalau aku biasa stock cokelat jd nggak ngaruh ada atau ngga ada valentine
HapusBedanya patah sama sakit...
BalasHapusHahaha
Valentine itu yo opo to? :(
Valentin itu gak boleh loh, haram, islam tidak ada hari valentine. saya pernah dulu ikutan semenjak saya ikut ngaji makanya saya ngerti
BalasHapusValentine cuma ngarepin kado sih saya :D kasih sayang :D
BalasHapusgak perlu berlebih-lebihan saya mah :D bahagya kok
saya gak pernah ngerayain valentine, soalnya saya tidak pacaran
BalasHapus