Assalamualaikum,
Young Ladies :)
Baru-baru
ini ada yang kirim pesan melalui DM Instagram saya. Dia bertanya apakah saya
sekolah jurusan fashion, dan jika iya
sejak kapan. Dalam pecakapan, dia begitu antusias dan sayangnya saya katakan,
belum pernah sekolah fashion atau
desain. Bahkan kursus menjahit saja tertunda terus :(
Saat
membahas perihal fashion, saya mendadak
kepikiran soal, berapa banyak para fashion
designer menghabiskan kertas untuk menggambar baju-baju lucu? Kertas
seperti apakah yang biasanya mereka gunakan? Apakah kertas gambar Dian Pelangi
sama dengan milik Barli Asmara? Apakah kertas gambar Tex Saverio lebih mahal
dibandingkan dengan Alexa Chung? Dan sebetulnya kertas bukan hanya dibutuhkan
oleh para fashion designer, tapi juga
hampir semua pekerjaan, sekalipun kita sudah berada di zaman digital. Sepakat?
Tisu dan kertas sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sepakat?
Dilansir
dari situs Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, Aryan Wargadalam selaku
Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan optimis bahwa investasi di
industri bubur kertas (pulp) dan kertas masih menempati urutan pertama di
Indonesia, seperti halnya tahun lalu.
Kertas yang
paling familiar di lingkungan saya sejak kecil adalah keluaran SiDu yang dalam
buku tulisnya memiliki banyak kata-kata mutiara. Jauh sebelum Mario Teguh
terkenal, kertas SiDu secara implisit telah menyebarkan rentetan kalimat
inspiratif pada anak-anak Sekolah Dasar dan sejak kecil saya begitu semangat ingin
menjadi seorang motivator.
“Kenapa mau
jadi moivator?”
“Supaya bisa
nulis kata mutiara di buku SiDu,” jawab saya, sesederhana itu.
Nah, tahukah
kamu, kebanyakan kertas yang kita pakai dan mungkin juga dipakai oleh beberapa
desainer untuk menggambar, berada di bawah nama dagang Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. Yan Partawijaya, Direktur
Senior Sinar Mas, mengakui Grup perusahaannya akan membangun pabrik pulp dan
kertas yang diklaim sebagai pabrik terbesar di Asia, dengan kapasitas produksi 2
juta pulp per tahun di SumSel, diktuip dari AntaraNews.
sumber gambar dari sinarmas.com
APP
memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya –menggunakan sejumlah merek–
guna memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia. Bermula dari PT Pabrik
Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1972, APP berkembang
menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun (tidak
menyebut lagi produk yang dihasilkan), yang menjangkau 120 negara di 6 benua,
dengan mengandalkan keberadaan sebanyak lebih dari 70 ribu orang karyawan.
Kontribusi 79 tahun Sinar Mas yang berkembang
bersama masyarakat Indonesia membuatnya tetap eksis, bekerja scara efisiensi
dan memiliki inovasi tanpa henti. Bukan hanya soal pulp dan kertas, perusahaan
ini juga memiliki memiliki pilar bisnis lainnya yang bergerak melalui Agribisnis dan Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang
dan Realestat, Telekomunikasi, serta Energi dan Infrastruktur. Masing-masing
telah dikelola secara independen tetapi tidak meninggalkan kesamaan nilai dan
histori perusahaan. Kabarnya, di 6 pilar bisnis tersebut, pengelolaan komoditas
serta layanan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat, sangat difokuskan agar
mampu mendorong kesejahteraan dan perekonomian bangsa.
Untuk
menunjukan eksistensinya, Grup besar perusahaan tersebut turut hadir dalam
acara Trade Expo Indonesia yang mana
menjadi pameran dagang tahunan terbesar di Indonesia. Acara yang
diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia ini akan
berlangsung mulai tanggal 11-15 Oktober 2017 di ICE BSD, di mana kawasan tersebut
merupakan bagian dari salah satu pilar bisnis Sinar Mas Land.
TEI 2017 ini
akan menampilkan lebih dari 300 produk dan jasa Indonesia, dan dipamerkan dalam
7 zona produk potensial dan unggulan nasional. Zona-zona tersebut adalah furniture and furnishing, fashion, craft and creative products,
premium products, strategic industries, manufacturing products and services,
food and beverages, serta province premium products.
Nah,
bagaimana, apakah kamu berminat untuk datang mengunjungi pameran tersebut?
Sinar Dunia ini dari aku kecil merupakan buku tulis keren. Gambar-gambar depannya selalu menarik hati. Sampai sekarang pun aku masih ga bisa lepas dari buku tulis. Bukan buat ngegambar kaya Uni, tapi buat scrapbooking.
BalasHapusiya dulu juga sering scrapbook pakai buku tulis tapi sekarang jaran \g banget... intinya masih sangat dibutuhkan ya, kertas ini :)
HapusJadi ingat masa kecil menggunakan buku Sinar Dunia. Ada kutipan bijak di bagian bawah lembaran buku, tak lepas tiap hari kita pasti menggunakan kertas. Karena tulisan di kertas tetap lebih bermakna, dari pada tulisan di media sosial dan aplikasi chatting.
BalasHapusIya nih, bermakna banget, bahkan ada yang diingat sampai seakarng : you can if you think you can. :D
Hapuskebetulan, saya udah pernah ke pabrik APP di Karawang, gile proses produksinya higienis banget. pantes kalo keluaran Sinarmas baik itu kertas n tisu punya kualitas terbaik
BalasHapusIya, percaya dengan kualitasnya dan terlihat tetap eksis sampai sekarang, kan :)
HapusYum Dza kita oergi ke sana sekalian Kopdar hehehe
BalasHapusNah ternyata Sinar Mas ini banyak perusahan-perusahan lain. Ku pikir cuma bank ama asuransi
Yuk, sekalian lihat-lihat pamerannya :)
HapusDulu gak mau sekolah kalo gak pake SiDU :|
BalasHapusIya, soalnya SiDu mahal dan bergengsi ya :D
Hapus