Penerbit
|
:
|
||||||||
Kategori
|
:
|
||||||||
No. ISBN
|
:
|
978-602-1337-41-7
|
|||||||
Kertas /
Halaman
|
:
|
SoftCover / 316
halaman
|
|||||||
Berat
|
:
|
260 gram
|
|||||||
|
|||||||||
Harga (Rp)
|
:
|
75.000,-
|
|
|
|
|
|
|
|
“Ditulis
dengan bahasa gaul yang segar. Buku ini seperti secangkir cappuccino di senja
hari.” —Habiburrahman El Shirazy, penulis bestseller Ayat-Ayat Cinta
“Dhira menuturkan perjalanan cintanya melintas
tanah Eropa dengan tidak biasa.” —Ahmad Fuadi, penulis trilogi Negeri 5 Menara
“Tulisan yang membuat saya menebak-nebak
siapakah si pangeran Dhira di Hannover. Hehe. Bahasa yang ringan membuat novel
ini pun ringan untuk dibaca.” —Puteri Hasanah Karunia, SAÈ Creative Director,
HijUp Brand Ambassador, fashion writer
“Sangat layak dibaca remaja Indonesia yang
sedang mencari cinta!” —@TweetNikah, penulis buku National Bestseller AKU, KAU
& KUA
“Saking seru tingkat huru-hara, saya baca
cerita ini tanpa jeda. Pipis pun saya tahan sejak Hannover hingga cordoba!”
—Oddie Frente, penulis
“Membaca ‘curahan hati Dhira’ berdasarkan
pengalaman pribadinya, membuat kelima indra saya terhipnotis untuk ikut
berkelana ke dalam kejujuran rasa yang dituangkannya.” —Dini Fitria, journalist
and writer Scappa Per Amore
“Buku ini mengajak pembacanya untuk jadi
galau. Beneran! Tapi, galau yang elegan, galau yang bijaksana. Galau yang
sedikit demi sedkit melangkahkan Dhira menuju pangeran kuda hitamnya ....”
—@canunkamil & @fufuelmart, Romantic Couple Trainer Marriage Specialist
~
Anw, congratulations Dhira for your first
baby born, I’m so proud of you, dear! Alhamdulillah, bukunya Dhira terbit juga,
turut senang sekaligus bete karena saya disalip duluan, hehehe. Saya tahu
banget perjalanan buku ini dari mulai masih outline, proses, revisi, naik ke
meja redaksi, dan tahap cetak, –karena Dhira selalu mengabarkannya ke saya. Dan
itu udah lama banget prosesnya sejak tahun lalu, jadi kalau ada yang bilang ini
buku instan, nggak. Ini buku prosesnya panjang dan ketika terbit, saya ikut
senang karena bisa membacanya dalam bentuk cetak. Buku ini pun di launching kemarin (07/03/15) pas
acara Islamic Book Fair di Senayan, Jakarta. Sepulang dari sana, saya langsung
tuntaskan baca di kereta sepanjang Sudirman-Bojong.
“Tujuan utama gue
traveling untuk lebih mensyukuri ciptaan Allah. Pasti bakal ada aja hal-hal
baru yang gue temuin selama perjalanan ini.” – Dhira, (hlm.86)
Ketika Dhira Jatuh Cinta ini adalah
buku non fiksi, yang menceritakan perjalanan Dhira keliling Eropa Barat,
dimulai dari Hannover sampai ke Cordoba, dengan tujuan untuk melihat kuasa-Nya
sekaligus dalam rangka melupakan seorang lelaki yang dia suka diam-diam,
istilah gaulnya mau move-on, gitu. Nah, dalam perjalanannya itulah, bersama
temannya, Rara, mereka mendapati banyak momen dari yang menyenangkan,
menakutkan, mengharukan, dan segala hal yang tak terduga di mana tersimpan
banyak hikmah di setiap kejadian. Dhira menceritakan apa yang dia lihat selama
perjalanan secara rinci ; mulai dari teror orang asing, bertemu orang-orang
yang baik hati, kekesalannya tentang menunggu, dihadapkan dengan segala macam
perlakuan orang selama traveling.
Buku setebal 313 halaman ini ditulis menggunakan POV kesatu
dengan gaya bahasa yang lugas, apa adanya, dibumbui beberapa majas dalam setiap
narasi, namun minim dialog dan deskripsi mengenai latar tempat tidak terlalu
banyak dijelaskan. Iya, ini buku tentang cinta, bukan tentang panduan travel,
guys. Gaya bertuturnya nggak jauh beda dengan tulisan Dhira di blog, sehingga
ketika membacanya, kita seperti membaca blog dalam bentuk cetak dengan ratusan
halaman. Saya ingat setiap kami bertemu atau chatting di Whatsapp,
Dhira selalu menceritakan pegalamannya, dan ketika saya baca buku ini, hampir
sebagian dari cerita ini sudah saya ketahui melalui lisan, tetapi tetap tidak
bosan membaca kisahnya lagi dalam bentuk tulisan. Mungkin ini dikarenakan gaya
penulisan Dhira yang nggak baku, jadi bikin bukunya jadi nggak monoton dan kita
pun bisa ikut terbawa perasaan senang, sedih, kaget, cemas, mengikuti apa yang
Dhira kisahkan. Sayangnya, penggunaan bahasa yang tidak baku ini menimbulkan
beberapa kesalahan kata yang tidak sesuai dengan kaidah KBBI seperti “pengen”,
“temen-temen”, “shalat”, dll.
“…Allah punya banyak stok, kok. Kenapa gue harus ngotot sama
satu orang kalau masih memungkinkan dapat pangeran yang lebih bagus
kualitasnya?” – Dhira, (hlm.292)
Selain
menyukai tulisannya, saya juga suka dengan covernya yang khas banget warna
kesukaan Dhira, terus gambarnya mewakili isi dalam buku tentang beberapa simbol
kota yang Dhira kunjungi, juga icon koper-kamera-buku menjadi gambaran tentang
aktivitas Dhira. Cuma sayang banget nih, font tulisan yang berwarna biru
sebetulnya kurang asik untuk dibaca apalagi untuk buku setebal ini, sebaiknya
hitam aja, sih. Namun layout serta foto-foto yang ada di dalam buku sudah tepat
berwarna biru, karena lebih terlihat ketimbang warna hitam. Terlepas dari
segala kekurangan dan kelebihan buku ini, saya suka dengan endingnya dan dhira
berhasil menyeret saya sebagai pembaca untuk menyadari bahwa hidup bukan melulu
tentang cinta.
“Pencarian cintaku berakhir dengan menemukan-Mu, Tuhanku
satu-satunya, Allah Swt.” – Dhira (hlm.310)
Semoga buku berikutnya bisa lebih
baik lagi, ya. 3 dari 5 bintang.
Beli ah, penulisnya cantik :D
BalasHapusBuku yang menarik untuk dibaca, nice sharing
BalasHapusReview of books is good for others who wants to get new books ... Dissertation Proposal Writing Services
BalasHapusProfessional dissertation introduction chapter help can be needed for those students who lack understanding of how to make the initial dissertation chapter excellent essays-expert.com reputation. They may be not sure that they can present the background of the problem properly and explain how it is relevant to the area of studies, goals, and made assumptions.
BalasHapus