Tahun lalu saya dibuat terkejut oleh Drama Korea yang berjudul Mr.Sunshine karena membawakan cerita yang sangat apik dan sepanjang episode selalu menonjolkan sisi kuat tiap perempuan.
Ada yang ahli memanah, ada mata-mata terbaik di zaman itu, ada yang paling kaya raya dan pintar me-manage keuangan bisnis hotelnya, ada yang pandai menyelam, dan pelayan perempuan pada bangsawan juga tak kalah hebat di drama ini.
Meskipun Mr.Sunshine bukan Drama Feminisme, dan saya juga bukan -belum- menjadi aktivis perempuan, saya selalu takjub dan hormat pada tiap kelompok maupun individu yang mengangkat dan memperjuangkan isu-isu mengenai perempuan. Karena itu, kegiatan #ShareYourPower yang diadakan oleh PT Sanofi dan KAPAL PEREMPUAN yang diadakan di Lebak Bulus pekan lalu membuat saya bersemangat untuk lebih aktif menyuarakan hak-hak perempuan.
Dalam acara tersebut, turut hadir Ibu Adisti Nirmala selaku Head of Marketing PT Sanofi Indonesia yang merupakan perusahaan brand Lactacyd, selain itu ada Ibu Rohika Kurniadi Sari sebagai Assisten Deputy Pemenuhan Hak Anak, Deputy Tumbuh Kembang Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Mengenal Institut Kapal Perempuan
Saat pertama mendengarnya, yang terbayang oleh saya adalah Ibu Susi - Aquamen versi Indonesia yang menjaga permukaan lautan hingga kedalaman laut. Tapi ini bukan soal kapal yang di laut. Ini adalah sebuah organisasi yang didirikan sekitar 19 tahun yang lalu.
Diberi nama KAPAL (Lingkaran Pendidikan Alternatif untuk Perempuan) karena menggambarkan alat transportasi yang mampu menghubungkan pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Instiitut KAPAL menyediakan sekolah pemberdayaan perempuan, mengadakan Festival Seni dan Budaya yang pernah diselenggarakan di DKI, Padang, selain itu ada Festival Perempuan mendayung di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Festival 1 Tenun 1 Cerita Perempuan di NTT, dll.
Atas tindakan dan gerakan KAPAL terhadap pemberdayaan perempuan, PT Sanofi mendukung penuh dan dalam acara ini memberikan sumbangan sebesar Rp 50.000.000,- untuk Institut KAPAL Perempuan sebagai bentuk dukungan material.
Sedia Lactacyd Sebelum Sakit
Memasuki talkshow kesehatan, acara dipandu oleh dr. Riana Nirmala Wijaya selaku Medical Manager PT Sanofi Indonesia dan Bapak Jehezkiel Martua selaku Product Marketing Consultant PT Sanofi Indonesia dan membahas mengenai pentingnya kesehatan bagi perempuan.
Dalam Islam, Kebersihan Sebagian dari Iman. Artinya bukan hanya merawat wajah dengan skincare, atau bukan hanya berpakaian serapi mungkin, tapi perempuan juga harus memerhatikan area vagina dan sekitarnya supaya tetap bersih dan tidak bau. Kalau kata Bundo, supaya engga digigit kucing (karena tercium amis). Ini penting tapi sering terlewat untuk sebagian orang.
Dan tentu saja, membersihkan area kewanitaan bukan cuma ganti celana dalam saja. Kita harus melakukan eat cleaning, harus perhatikan pola hidup. Kurangi begadang, kurangi ghibah, perbanyak minum air mineral, kurangi minuman soda dan gula berlebih, serta rajin mengeringkan dengan benar setelah pipis.
Jangan sembarang pakai tisu toilet yang mudah hancur karena khawatir tertinggal di dalam. Jangan sering nahan pipis karena berpotensi ISK. Dan gunakan Lactacyd secukupnya saja jangan berlebihan. Wah, banyak 'jangannya' tapi semoga kamu memahami aturan ini.
Kenapa harus sehat?
Karena kamu perempuan.
Karena kamu perempuan.
Ada yang bilang, perempuan itu tidak boleh sakit. Karena harus mengurus anak, suami, orangtua, dan masih juga harus bekerja di luar dan di dalam rumah. Wah, hebat sekali 'kan. Dengan aktivitas sepadat itu, tentu menjaga kesehatan harus dimulai dari hal-hal yang sensitif.
Jadi, selain memperjuangkan isu-isu yang masih dibahas hingga saat ini, pastikan juga kita menjaga kesehatan dan kebersihan dimulai dari diri sendiri.
seru bisa dateng ke acara seperti ini. Dapat tambahan ilmu, semakin menguatkan diri kita sebagai cewek yg mungkin dianggap lemah
BalasHapus