• Nginap Bareng
  • Contact
  • Portofolio
Responsive image

Indonesian Beauty & Fashion Blogger.
Your personal stylist

Beauty Fashion Talks Lifestyle Event
#GirlsTalk

Woman Talk : Rahasia Sukses Menjadi Womenpreneur

Written by Uni Dzalika



Ingatan saya tidak menyimpan kenangan tentang apa-apa yang telah dilakukan semasa kecil. Namun, tiap lembar foto dan cerita keluarga membuat saya tahu bahwa ‘jiwa pedagang’ sudah ada sejak usia dua tahun dimulai saat berjualan teh di sekolah PAUD.

Wah. Antara percaya dan tidak.

Keluarga saya memang menanamkan paham jika ingin sesuatu harus mendapatkannya sendiri, dan itulah yang membuat kami selalu berjualan apa pun. Tapi, menginjak usia sekarang, kenapa usaha yang saya bangun terasa jalan di tempat? Padahal saya merasa mampu melakukan banyak hal sekaligus; mengerjakan dan mengelola apa saja.

ilustrasi : pexels.com

Merasa multitasking seharusnya membuat saya lebih maju. Namun, nihil. Saya tetap menjadi orang biasa, segala hal yang saya kerjakan terasa hampa.

Ketika banyak orang yang mengatakan bahwa perempuan harus mampu multitasking, Mbak Futri Zulya, S.Mn., M.Bus, seorang pebisnis yang memiliki banyak usaha malah mengatakan sebaliknya. Justru, kiat menjadi sukses itu adalah kita menyadari bahwa adakalanya kita –khususnya perempuan– tidak melakukan semua hal dalam satu waktu. Ada masanya kita menyusun prioritas, dan ada caranya bagaimana membagi waktu serta membagi keuangan agar hidup jadi lebih baik, kerjaan lebih lancar, dan usaha yang dibangun lebih sukses.

Hal tersebut disampaikan pada acara Woman Talk “How to Start Your Bussines” with Futri Zulya di Kemang Six Residence, (20/09/18) bersama Komunitas Indonesian Social Blogpreneur. Pada hari itu, saya akhirnya tahu selama ini sudah keliru dalam mengambil langkah.

cara membuka usaha online shop
Mbak Ani Berta, founder Komunitas ISB dan Mbak Futri Zulya
dalam acara Woman Talk

Kiat Memulai Bisnis

Semua perempuan di keluarga saya baik dari pihak Papa atau Bundo, semuanya bekerja dan memiliki usaha sampingan. Semuanya. Ketika di luar sana orang sibuk mengatakan perempuan sebaiknya di rumah saja, keluarga saya selalu memotivasi untuk berkarya dan bekerja semampu yang kami bisa, dan perempuan-perempuan tangguh di keluarga saya adalah inspirasi terbesar selama ini.

Begitu juga dengan Mbak Futri Zulya. Beliau mendirikan PT. Batin Eka Perkasa dan PT. Batin Medika Indonesia dengan misi agar perempuan mempunyai posisi penting dalam perekonomian keluarga, tanpa melupakan kodrat hakikinya sebagai seorang istri dan ibu.

Untuk memulai sebuah usaha, kita bisa mengenal lebih dulu melalui apa pendapatan yang ingin kita raih. Misalnya, bekerja menjadi karyawan di sebuah perusahaan, atau menjadi pedagang, atau freelancer, dll. Mbak Futri sendiri memilih menjadi pioneer dan membuka lading usaha bagi banyak perempuan.
Setelah itu, hal apa yang harus diperhatikan? Menurut Mbak Futri Zulya ada beberapa poin penting sebelum kita memulai usaha.

A. Bekerja Sesuai Passion

Baik kerja di kantor atau membangun suatu usaha, ada baiknya kita bekerja karena suka, bukan karena butuh. Ini penting sekali, agar setiap langkah yang kita jalani tidak terasa berat dan menyulitkan. Khusus untuk kamu yang ingin berwirausaha, carilah passion yang sesuai. Semisal saya concern dengan dunia kecantikan, usaha yang saya pilih adalah berjualan skincare. Jika kamu menyukai buku, bisa membuka toko buku online, dst.

Tapi jika memang membuka usaha karena ‘butuh’ pastikan kamu mengenal dengan baik usaha yang kamu jalani dan taruhlah minatmu pada apa yang kamu jual. Misal, kamu ibu rumah tangga yang menjual buku anak-anak, tentu kamu harus belajar menyukai dunia kepenulisan, bacaan, dan mengenal dengan baik buku anak-anak tersebut. Bukan hanya bukunya, harus tahu juga pangsa pasarnya, keutuhannya untuk siapa, sehingga apa yang kamu jual bukan sekadar koar-koar di facebook semata.


B. Pastikan Memiliki Support System

Ini penting sekali dalam menjalankan sebuah usaha. Datangnya bisa dari keluarga inti, keluarga besar, tetangga, sahabat, kolega, rekan seperjuangan, bahkan jika kamu memiliki pengasuh atau art, mereka juga bisa menjadi support system. Ini bukan berarti mereka sekadar mendukung atau menyemangati ya. Bukan orang yang “Wah buka usaha, sukses ya!” kemudian hilang atau nyinyir di belakang. Tapi mereka yang tetap membuat kita semangat dan merasa terus termotivasi untuk menjalankan apa yang sudah dimulai.
Bagaimana cara memiliki support system ini?

Hal utama adalah harus terbuka, menceritakan apa yang sedang kamu kerjakan, menjelaskan seperti apa pekerjaanmu, dan jika mereka memahami apa yang kamu kerjakan, tanpa diminta pasti akan membantu atau menyemangati kapan pun.

C. Set Your Priority

Kembali pada bahasan multitasking, Mbak Futri Zulya menyarankan agar kita menyusun daftar prioritas. Jangan semua dikerjakan dalam sekali waktu, terutama bagi ibu-ibu tangguh yang sedang menjalankan usaha. Misalkan, nyuapin anak sambil balesin chat customer, makan bersama suami sambil liat hp, atau sat kuliah bukannya perhatikan matkul malah sibuk upload foto katalog, dst.

Tentukan prioritas. Beliau menyarankan agar kita memprioritaskan diri sendiri terlebih dahulu, keluarga, baru usaha. Barangkali terdengar egois, tapi ini penting. Kita wajib mempedulikan kesehatan, kesegaran jasmani dan rohani, pikiran harus tetap tenang dan bahagia, dan dengan memprioritaskan diri sendiri, kita akan mudah mengurus atau memperhatikan keluarga.

Ketika keluarga sudah diurus, barulah fokus pada usaha. Jadi dengan menyusun daftar prioritas, kita juga harus pandai mengatur manajemen waktu agar semuanya terselesaikan dengan baik dan tidak ada yang terbengkalai.

D. Create Business Planning

Nah, setelah mengurus datar prioritas, ada hal penting yang waji dilakukan bagi wirausaha dan pebisnis. Kita harus cari sebanyak-banyaknya informasi mengenai tipe bisnis, respon pasar, legalitas, SWOT analysis, dll. Kembali lagi pada poin satu, jangan hanya karena kita suka, usahanya sesuai passion, lantas mengabaikan elemen penting seperti ini.

E. Execute!

Setelah itu?
Langsung kerjakan. Jangan menunggu tua, jangan ada kata nanti, jangan di entar-entar, jalan saja dulu. Kalau masih ragu, minta atau ajak support system kamu untuk mendukung dan membantu.

Saran saya, jika masih ragu kamu bisa memulai dengan membuat media sosial usahamu terlebih dahulu. Buat terpisah dari akun personal dan jangan terlalu sering promosikan usahamu di lapak pribadi. Selain spamming, rasanya kurang efektif karena tidak sesuai dengan target pasar. Lantas, harus bagaimana? Cek kembai poin D :)

Karyawan Mbak Futri Zulya yang membagikan pengalaman saat bekerja di PT. Batin Medika

Tips Menjadi Womenpreneur

Sudah bukan masanya ya, perempuan hanya diam saja di rumah. tidak bekerja akntoran dan hanya di rumah, tidak masalah. Tapi diam saja tanpa melakukan apa pun dan hanya menunggu orang rumah seperti suami atau orang tua, rasanya bukan lagi zamannya. Di Amerika, Ibu Bekerja atau Mompreneurs dengan anak usia 6 tahun ke bawah sudah mencapai angka 68% sementara di Indonesia yang masih kurang dari 2%.

Ada banyak peluang dan kesempatan yang bisa dilakukan meskipun hanya di rumah, dan uang yang didapat tentu bisa bermanfaat. Menurut Mbak Futri Zulya, perempuan wajib menjadi womenpreneur karena;

Wanita lebih stress terhadap masalah keuangan
Wanita berpenghasilan lebih rendah
Wanita hidup lebih lama dibandingkan laki-laki
Wanita tidak mau ambil resiko dalam berinvestasi
Wanita suka berbelanja

Untuk merealisasikan hal tersebut, kiat bisnis di atas tidak cukup. Kita perlu mengatur juga keuangan yang didapat. Nah, ini yang agak tricky dan mungkin menjadi alasan utama kenapa banyak usaha orang yang terasa jalan di tempat.

Pertama, langsung pisahkan uang untuk Pos Kebutuhan Hidup dengan alokasi 50% dari total pendapatan per bulan. Kebutuhan hidup rutin meliputi pos belanja rumah tangga, gaji ART, gaji sopir, biaya transportasi, komunikasi, sedekah, zakat, bayar listrik, kuota, air, dll.

Kita juga harus memisahkan alokasi maksimal untuk cicilan seperti KPR, kredit kendaraan, kredit tanpa agunan, atau lainnya sebesar 30% dari gaji bulanan. Apabila kamu menggunakan kartu kredit dan selau bayar lunas saat jatuh tempo, maka pembayaran tersebut akan masuk alokasi biaya hidup rutin.

Kedua, ada rumus rahasia dari Mbak Futri Zulya yang membuat saya merasa tercerahkan. Ternyata, membagi keuangan pun ada caranya, bukan sekadar 50% untuk biaya hidup dan 50% untuk usaha. Bukan begitu.

Kita harus segera potong 5% untuk investasi dan dimasukkan ke pos saving, dan potong 5% untuk dana darurat yang dimasukkan ke pos saving. Dan rahasia ini dapat diterapkan oleh semua orang, tidak hanya perempuan, tidak hanya wirausaha atau womenpreneur. Barangkali, Awkarin juga mengggunakan cara ini kali ya makanya dia sudah sukses di usia muda~

cara membuka usaha sendiri di rumah

Bagaimana Cara Mengatur Keuangan?
Mengatur alokasi tersebut mungkin tidak mudah kalau kita terbiasa -pakai-aja-mumpung-ada-duit-. Karena itu, buatlah daftar keuangan sbb;

1. Financial Planning

Buatlah daftar singkat mengenai apa-apa yang kamu butuhkan dan kamu inginkan dengan cara membagi waktunya, jangka pendek dan jangka panjang. Saya pribadi selalu melakukan ini sejak masih SMP dan itu selalu berhasil membagi keuangan yang dipunya. Kamu juga bisa membaca Financial Planning unidzalika di tahun 2018.

Buat daftar yang realistis dan jangan lupakan daftar kewajiban misalnya seperti pergi haji, investasi apart atau tanah, dst. Dengan adanya pemisahan daftar keinginan dan kebutuhan, kita akan mudah memasang target harus mengumpulkan uang berapa, harus menggunakan berapa, dan otomatis ajan bijak dalam melakuka pengeluaran.

2. FINANCIAL LITERACY & QUOTIENT

Financial literacy, menurut penjelasan Mbak Futri Zulya adalah kemampuan untuk memahami bagaimana uang bekerja, bagaimana seseorang mendapatkannya, mengatur, membelanjakan, menginvestasikannya (agar bertambah) hingga menyumbangkannya untuk membantu orang lain.

Kecerdasan financial (FQ/ Financial Quotient) adalah kemampuan seseorang untuk mengelola sumber daya baik di dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya untuk menghasilkan uang.

Hal ini dapat dan harus kita berlakukan pda diri sendiri sekalipun belum memulai sebuah usaha. Untuk merealisasikannya, kita harus menyelesaikan poin pertama terlebih dahulu.

3. ATUR ARUS KAS

Setelah membuat daftar, maka kita harus terbiasa mengatur arus kas. Ini yang masih saya plajari juga dan masih sulit sekali menerapkannya. Ternyata ada caranya, ada rumusnya…

Pertama, fungsi likuiditas.
Dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal.

Kedua, fungsi anti inflasi.
Dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.

Ketiga, capital growth.
Dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.

Ketika kita sudah menyusun financial planning sampai arus kas, Insya Allah usaha yang dikerjakan akan lebih lancar. Walau tidak pasti akan bebas hambatan, setidaknya uang usahamu tidak mendadak hilang di akhir bulan.

🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽

Nah, selesai sudah tips yang dapat saya bagikan. Senang sekali bisa share pembahasan ini karena 45% pembaca saya adalah perempuan aktif yang saya yakin ingin sekali memulai suatu uasa di usia muda. Terima kasih kepada Mbak Futri Zulya, S.Mn., M.Bus yang telah membagikan ilmu bermanfaat ini.

Dan untuk kamu,
Terima kasih telah membacanya sampai habis. Silakan sebar tulisan ini pada teman dan keluargamu yang sedang merintis sebuah usaha, semoga kita segera sukses dan selalu dalam lindungan-Nya.
Tabik.


8 komentar:

  1. Dian Ravi23 September 2018 pukul 10.30

    Un, 2 tahun udah keliahatan punya jiwa dagang? keren ih. aku baru mulai transaksi jualan di kelas 2 SD.
    Acara kemarin memang seru ya. Aku jadi semangat lagi untuk kembali mulai usaha.

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  2. Dama Vara23 September 2018 pukul 18.20

    bagian execute itu sih yang susahnya minta ampun. pasti ada aja alasan alasan yang muncul untu bikin kita merasa tidak siap.

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  3. Maya Siswadi23 September 2018 pukul 21.44

    Wuaaah lengkap banget Uni tipsnya. Beneran ilmu yang bermanfaat ya un

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  4. Afifah Mazaya24 September 2018 pukul 12.08

    Yang punya "jiwa dagang" pun perlu dikembangkan dengan berusaha, ya. Buat planning untuk lebih fokus.

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  5. duniaspasi25 September 2018 pukul 08.46

    Uni masih muda masih tebentang kesempatan menjadi womanpreneur yeayyy ayo semangat!

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  6. duniaspasi25 September 2018 pukul 08.51

    Awalnya kukira Uni ini orang Padang hahaha punya jiwa dagang pula hehehe

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  7. Dewi Setyowati25 September 2018 pukul 11.26

    Wow, ini informasinya lengkap banget Mbak, sudah bisa dijadikan modal awal pengetahuan buat membuka bisnis. Keren!?

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  8. cici desri25 September 2018 pukul 12.51

    aku setuju sih saat bisnis memang suport system itu segalanya karena support dari orang terdekat tuh seperti memiliki kekuatan tersendiri buat kita

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Yuk Berlangganan!

Nggak mau ketinggalan informasi dari blog ini? Let's keep in touch! Tinggalkan alamat e-mail kamu dan dapatkan review artikel, tutorial, serta tips menarik secara gratis! :)

  • About Dza
  • About
  • Shop
  • FAQ
  • Explore
  • Lifestyle
  • Tips
  • Salero Uni
  • E-commerce
    Connect

Copyright Forever Young Lady All rights reserved. Design by Jung - Good Ideas. Great Stories.