• Nginap Bareng
  • Contact
  • Portofolio
Responsive image

Indonesian Beauty & Fashion Blogger.
Your personal stylist

Beauty Fashion Talks Lifestyle Event
#dailynotes

Museum MACAN : Tempat Kekinian dan Instagramable di Jakarta Barat

Written by Uni Dzalika


Assalamualaikum, pembaca setia saya :)
Kalau kamu bertanya tempat mana yang paling saya sukai selain hutan, pementasan teater, panggung pembacaan puisi, (dan mall, tentu saja), jawabannya adalah museum. Saya menyukai karya seni dan senang menafsirkan apa-apa yang dipajang dalam museum. Barangkali, darah seni ini merupakan turunan karena paman-paman saya yang sudah pada almarhum itu merupakan seorang seniman. Ada mantan penyanyi (cukup terkenal), juga pelukis yang telah melahirkan banyak karya, terlebih saya lulusan sastra... Singkatnya, kemarin (15/11), Aris menawarkan saya pergi ke Museum MACAN berlokasi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Mengajak saya berkunjung ke museum tidak pernah salah dan jika waktunya memungkinkan, pasti tidak akan saya tolak.





Wajah Uni Menggunakan BB Cream Lokal tapi mampu membuat wajah tetap cerah selama delapan jam. Baaca juga : Review BB Cream EMINA Beauty Blliss


Kepanjangan dari Museum MACAN adalah Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara). Jangan sampai kamu mengira ini museum yang isinya macan, kumbang, ceetah, kucing, dan sebangsanya, ya, bukan. Ini merupakan institusi pertama yang memberikan akses publik terhadap koleksi seni rupa modern Indonesia dan kontemporer dari seluruh dunia. Karena dibuka untuk publik, siapa saja dapat berkunjung ke sini untuk menjelajahi koleksi berjumlah 800 karya seni yang telah dikumpulkan lebih dari 25 tahun oleh pendirinya: kolektor seni sekaligus pengusaha asal Indonesia, Haryanto Adikoesoemo.

Pameran pembuka dari Museum MACAN bertema ART TURNS. WORLD TURNS. (SENI BERUBAH. DUNIA BERUBAH.) menampilkan 90 karya seni dari 800 koleksi Haryanto Adikoesomo. Saat berkeliling, saya melihat beberapa lukisan karya maestro Indonesia dan dunia di antaranya ada Raden Saleh, S Sudjojono, Andy Warhol, Cai Guo Qiang, Wang Guangyi, dll.

Lorong dengan pajangan lukisan


Satu dari sekian lukisan yang saya suka


Para pengunjung dapat melihat lukisan dengan bebas dan berkali-kali


Tebak, ini apa?


Slogan yang dibuat saat ada isu soal susu bayi yang tercemar dengan melanin.


Untuk tema tersebut, berlangsung sejak 4 November 2017 – 18 Maret 2018. Kuratornya, Kak Agung Hujatnika dan Kak Charles Esche, menjadikan pameran ini sebagai sarana untuk pengenalan sekaligus pengingat mengenai sejarah modern Indonesia sejak periode akhir kolonial sampai kemerdekaan, reformasi, perubahan estetika lingkungan akibat imigrasi, perubahan teknologi, ekonomi, sos-pol, budaya, dll, sehingga museum ini dapat dijadikan tempat belajar dengan cara yang menyenangkan. Dan, ya, terbukti. Saya senang sekali datang ke sini sambil membaca dan melihat lukisan yang terjajar rapi di sepanjang area.


baca juga : Pameran Lukisan Senandung Ibu Pertiwi di Galeri Nasional


Dengan gaya kontemporer, tiap lukisan memiliki makna tersendiri dan uniknya tidak semua lukisan memiliki penjelasan, loh. Beberapa hanya dibubuhkan nama pelukis dan judul dengan lugas tanpa ada keterangan panjang lebar macam buku sejarah. Ini unik sekaligus membingungkan, jadi tiap pengunjung bebas menafsirkan sendiri deh apa yang dilihatnya. Oh ya, tidak semua lukisan menggunakan cat air di kanvas. Ada juga yang memakai bubuk mesiu (INI KEREN SEKALI!), pasir warna, kolase kliping, dan alat lainnya. Kita dapat melihat identitas artistik tiap seniman baik itu figuratif atau abstrak. Sungguh membuat saya takjub, Subhanallah~

Saya dan Sang Penemu Cermin


Lucu atau seram, menurutmu?


Lukisan pasir Racikan Global.


HULK, is that you?


Money~ money~ money~


Setelah Kemerdekaan.


Sayangnya, sejauh mata saya memantau, banyaknya pengunjung yang datang lebih mementingkan spot mana yang bagus untuk menunjang foto mereka, lebih ramai diskusi gaya dan angle mana yang bagus sebelum dijepret, dan tidak begitu memedulikan bagaimana lukisannya, seperti apa penjelasannya, siapa pelukisnya, kenapa lukisan ini ada, dst. Semoga saya salah lihat, semoga hari-hari di mana saya tidak ada di dalam museum tidak seperti hari kemarin. Namun, ada untungnya juga, sih. Mereka (termasuk saya) akan memajang di media sosial secara cuma-cuma dan menambah atensi orang lain sehingga ingin berkunjung.

Nah, seperti judul tulisan ini, penataan pameran di Museum MACAN memang sangat Instagram-able dan cocok untuk foto-foto dengan latar lukisan kontemporer. Bahkan ada juga orang yang membawa banyak pakaian hanya untuk foto di beberapa tempat dalam satu hari. Dan walaupun pencahayaan dalam ruangan tidak terang seperti gedung pernikahan, hasilnya lumayan dan tidak gelap.

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Saat ke Museum Macan!


Saat berkunjung ke sana, saya sedikit bingung mengapa biaya masuknya lebih mahal jika dibandingkan dengan museum lain yang pernah saya kunjungi. Tetapi setelah berkeliling kurang lebih 5 jam, saya paham. Tempat ini difasilitasi dengan AC dan WC yang bersih, bebas sampah serta tidak  banyak noda di tembok pameran. Ini dikarenakan para petugas siaga dan sigap menegur agar pengunjung tidak nyender atau meper upil ke tembok sekat yang semuanya berwarna putih.

Petugas kebersihan juga rajin lalu-lalang membersihkan lantai entah berapa kali beliau mondar-mandir dalam satu jam. Adanya pemeliharaan yang baik dan tertib, membuat harganya menjadi pemakluman. Yang penting sih, Harga Tiket Masuk Museum MACAN tidak lebih mahal dari Harga Sabun Cetaphil Gentle Skin Cleanser. Dan perlu kamu tahu, ada ketertiban yang harus dilakukan saat berkunjung yaitu:

  •   Mematikan flash dan suara kamera.
  •   Non aktifkan nada dering ponsel juga tab dan ubah menjadi pengaturan senyap.
  •  Tidak boleh membawa makanan (disediakan tempat penitipan barang).
  •   Dilarang menyentuh dan grepe-grepe lukisan atau benda apa pun yang menjadi pajangan museum.

   







Bagaimana Cara Ke Museum MACAN?



Untuk mengunjungi Museum MACAN dengan kendaraan umum, kamu dapat menggunakan kereta commuter line dan berhenti di stasiun Palmerah. Jika berangkat dari arah Bogor, naik kereta tujuan Tanah Abang, kemudian transit dan naik lagi jurusan Serpong, turun di Palmerah. Selanjutnya kamu dapat memesan kendaraan online sampai ke tujuan. Biaya Tiket Masuk Museum Macan 2017 adalah sebesar Rp 50.000,- dan Rp 40.000,- untuk kategori pelajar juga lansia. Pastikan kamu membawa kartu pelajar ya :) Oh, dan jangan lupa membawa kartu e-toll karena akan masuk tol dan kamu tidak dapat membayar manual. Don’t miss it and make sure your friends join you to visit Museum Macan altogether. Biar bisa gantian foto-foto :) Sebagai bocoran, Museum MACAN juga memiliki ruang seni untuk anak dan saya kelewat bahagia di ruangan ini  🙋. Akan saya ulas terpisah, ya :)

Apakah saya akan datang lagi? Kalau diajak kamu, ayo aja :D



CURRENT EXHIBITION:

Art Turns. World Turns.
Exploring the Collection of the Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara





🏡 ADDRESS:
AKR Tower Level MM
Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530
Indonesia


🕓 VISITING HOURS:
Tuesday-Sunday
Closed every Monday
10 am – 7 pm


SOCIAL MEDIA:
✎ : www.museummacan.org
📫 : info@museummacan.org
📱 : +62 2122121888
Instagram: @museummacan
Twitter: @MuseumMACAN
 Facebook: MuseumMACAN





Disc : This isn't sponsored post. I came by my own money.

61 komentar:

  1. Dicapriadi16 November 2017 pukul 11.44

    Ehh. Aku tercyduk sama kata "Macan" kupikir museum yg isinya macan dan entek"nya, ternyata singkatan toh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika16 November 2017 pukul 11.48

      Hihi, banyak yang ngira itu maung dan teman-temannya padahal bukan :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  2. Ladubkanblog16 November 2017 pukul 11.54

    Aku suka melihat lukisan walau kadang enggak ngerti artinya hehehe....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika16 November 2017 pukul 12.04

      Suka aja udah cukup, kok. Tidak harus selalu memahami :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  3. Anggara Wikan Prasetya16 November 2017 pukul 12.04

    Keren juga museumnya..
    Pas baca tulisannya kirain beneran ada macannya hlo.. hehe

    Boleh ni jadi alternatif destinasi kalau pas ke ibu kota..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika16 November 2017 pukul 12.15

      padahal tidak ada macan, adanya kelinci dan babi aja :D Ayo kapan-kapan berkunjung :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Anggara Wikan Prasetya17 November 2017 pukul 02.02

      Iya..
      Sini mbak, berkunjung ke Jogja juga.. hehe

      Hapus
      Balasan
        Balas
    3. Balas
  4. Yusuf Muhammad16 November 2017 pukul 13.54

    Boleh bawa kamera macam Prosumer atau DSLR gak sih Ni ke dalam museum?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika16 November 2017 pukul 14.35

      Boleh kalah nggak salah, asalkan nggak pakai flash dan suara aja.

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Yusuf Muhammad16 November 2017 pukul 16.22

      Oh, berarti gak ada harga khusus juga ya buat yang bawa kamera Prosumer atau DSLR. Soalnya pengalaman di Museum Angkut kalau mau bawa kamera kudu bayar lebih. Tapi kalau foto2nya pakai kamera hp gak masalah.

      Hapus
      Balasan
        Balas
    3. Uni Dzalika16 November 2017 pukul 16.26

      Kemarin tidak dipermasalahkan bawa kamera, yang mau liputan atau wawancara juga bisa langsung laporan (sambil bawa kamera ke dalam) hehe. Cuma yaaa, itu, harus pinter cari celah biar fotonya bagus karena di dalam lokasi sangat ramai dan cukup padat pengunjung.

      Hapus
      Balasan
        Balas
    4. Balas
  5. Ursula Meta Rosarini16 November 2017 pukul 17.06

    Wah bagus banget ini, aku malah baru tau ada museum ky gini di Jakarta, thks bgt buat reviewnya ya.
    Follback jika berkenan.

    http://ursulametarosarini.blogspot.co.id/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika17 November 2017 pukul 23.53

      Iya, semoga ada kesempatan main ke Jakarta Barat ya hehe. Oke, saya folbek ya :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  6. Yoga Akbar S.16 November 2017 pukul 17.57

    Lah, cukup deket dari rumahku ini mah. Kemarin sempet diajakin Aris, cuma akhirnya nggak jadi karena memang belum tau tentang info museum ini. Hahaha. Bagus-bagus karya seninya, ya. Jadi inget Galeri Nasional.

    Hm, soal harga menurutku kemahalan. Apalagi aku kurang suka mejeng foto macam OOTD. Nggak mau rugi. :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika21 November 2017 pukul 00.56

      iyanih cukup mahal tapi lumayan deh nambah ilmu hehe. kapan-kapan mari ke sana bersama~

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  7. Syarifatul Adibah16 November 2017 pukul 18.17

    Kirain Macan beneran!!

    ternyata bukan, wwkwk lumayaan nioh rekomen buat jalan2 sama temen kalo lagi pergabutan yang hqq.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika17 November 2017 pukul 23.53

      Yuk, kapan-kapan sma komunitas main ke sana bareng biar sekalian belajar hehe. Awalnya juga ngira museum binatang eh ternyata bukan :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  8. Dewi Rieka16 November 2017 pukul 20.01

    wah menarik niiih museumnya, Insya Allah main ke Jakarta bakal ngajak bocah ke sini ah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika17 November 2017 pukul 23.54

      Semoga lancar untuk planning-nya, Kak :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  9. Oky Maulana16 November 2017 pukul 22.04

    cakep ya isi museumnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika17 November 2017 pukul 23.54

      Iya, lumayan tempat hiburan baru di Jakarta

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  10. vira elyansyah17 November 2017 pukul 09.06

    Wah ini mah sekitaran jalan panjang yang banyak jajannnay, dekat dengan rumah ucup dan yoga juga nih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika17 November 2017 pukul 23.54

      Iya, cuku jauh kalau dari Depok tapi aksesnya sekarang mudah jadi tidak berasa jauh :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  11. Annafi19 November 2017 pukul 08.01

    museum ini ngehits banget :O harga tiketnya emang mahal untuk kategori museum tapi dengan itu kita mengapresiasi karya ^^ masukin wishlist tempat yg pingin dikunjungi ah ^^ boleh ga minta foto sama penjaganya? :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika21 November 2017 pukul 00.57

      Boleh kok, cuma penjagannya tidak selalu stand by di semua area, jadi mesti manggil. lebih enak kalau sama teman jadi bisa gantian :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  12. Arif Munandar20 November 2017 pukul 16.00

    By the way, foto dengan caption "Lukisan pasir Racikan Global." kok bagus banget ya. Yang foto kamu, Un?

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  13. Ammar Dental26 November 2017 pukul 11.59

    wow ternyata sekarang macan juga ada di museum yah. pasti seru banget jalan jalan di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yusuf Muhammad27 November 2017 pukul 15.37

      Huft.. Ini ketahuan banget cuma baca judul.. :(

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Uni Dzalika3 Desember 2017 pukul 08.32

      Iya :( Mau lihat macan mah ke KRB aja :(

      Hapus
      Balasan
        Balas
    3. Yusuf Muhammad6 Desember 2017 pukul 13.11

      Di KRB juga kagak ada macan Uni.. Wkwk..

      Hapus
      Balasan
        Balas
    4. Balas
  14. Kresnoadi DH3 Desember 2017 pukul 06.40

    Baguuus. Udah janjian sama temen mau ke sana, tapi belum jajdi-jadi. Ternyata uni udah ke sana aja. Huahuahuhau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika3 Desember 2017 pukul 08.30

      Isinya gini-gini aja sebetulnya, tapi buat yang penasarsn dengan karya seni kontemporer, patut dicoba :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  15. Ayunovanti6 Desember 2017 pukul 10.51

    Menarik banget mbak...beberapa kali aku juga liat orang yg posting foto di musium macan di instagram. Pingin kesitu, tapi rame kali ya kalau sekarang-sekarang ini? lagi happening bgt soalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika11 Desember 2017 pukul 21.15

      Cukup ramai, kalau mau datang pagi sekali dan weekday, jangan weekend. Berasa ke pasar jadinya :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  16. Adriana Dian28 Desember 2017 pukul 19.52

    What? Ada ruang seni untuk anaknya jugaaaa? Mau liaaaaaaaatttt. Cepet review ya Uniiii <3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 12.27

      Iyaa ada, Maret ini berakhir ayo segera datang, Kak :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  17. Siti mudrikah30 Desember 2017 pukul 10.14

    Aku kira memang museum ttg hewan krna temanya macan, ternyata bukan ya. Btwe keren2 banget karya seninya, aku mau ajak temen deh kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.38

      Iya, namanya menjebak tapi mudah diingat :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  18. Mirwan Choky31 Desember 2017 pukul 21.56

    Keren-keren mbak foto nya... Instagramable banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.38

      Iyaa, cocok buat spot foto-foto sambil belajar :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  19. Larasati Neisia3 Januari 2018 pukul 14.34

    Udah nandain banget mau ke museum macan kalo ke Jakarta hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.39

      Yuk cepetan, semester depan udah ganti tema :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  20. Jalan-Jalan KeNai5 Januari 2018 pukul 19.14

    Kayaknya saya harus ke sini :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.39

      Iyaaaa harus cobain sesekali, biar gak penasaran :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  21. Tuty Queen6 Januari 2018 pukul 09.02

    Akhirnya aku mendapat info yang jelas di artikel ini mengenai museum MACAN..thanks Uni aku akan ke museum segeraaa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.39

      Sama-sama, Mbak, lumayan buat destinasi liburan hehe

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  22. Miftha Kaje6 Januari 2018 pukul 15.31

    Waduh.. tak kira macan hewan itu.. ternyata singkatan.. aku tertipuh.. :p

    Bagus euy.. jadi setelah turun palmerah, masih perjalanan via tol yak..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.40

      Iyaa harus lewat tol, tapi berasa dekat banget tapi agak jauh kalau jalan hehe, enak pesan grabcar atau gocar jadi ga perlu parkir dan tinggal diantar jemput aja hehe :)

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  23. laili umdatul khoirurosida8 Januari 2018 pukul 14.19

    Ga kepikiran sama sekali kalau MACAN itu singkatan
    Hahahaha

    Awalnya beneran itu ku kira museum satwa macam di jawa timur, ehh ternyata seni

    Kemarin sudah kesini, dan pas rame banget karena waktu itu libur akhir tahun.

    Kalau rame kurang bisa menikmati sih, karena pas lagi enak enak liat hasil karya.. di suruh minggir sama orang karena ada yang mau poto.
    Sedih sayaah hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.41

      Iyaaaaa pada berebutan spot bukan berebutan mau lihat karya ya, next time datang lagi pas sepi biar enak eh tapi mahal :(

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  24. Muyassaroh11 Januari 2018 pukul 15.26

    Ternyata ada museum Macan yang sy kira awalnya beneran Macan..hehe. Melihat benda yang dipamerkan, jadi pengen nyamperin...unik sekali ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 15.42

      Iya, ternyata gak ada macan sama sekali :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  25. Dee - HDR11 Januari 2018 pukul 21.33

    Destinasi wisata lokal yang paling hits tahun 2017 nih ya hehehe :)

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 12.19

      Iya, kayaknya bakal masih hits karena MAret 2018 nanti ganti tema, bikin orang mau datang lagi :D

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  26. NiaNastiti17 Januari 2018 pukul 17.00

    Pengen ke sini pas hari kerja nih biar sepi, kemarin ke sana weekend rame beneeer.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uni Dzalika26 Januari 2018 pukul 12.17

      Uni datang di hari kerja dan ramai juga, mungkin karena lagi hits ya :(

      Hapus
      Balasan
        Balas
    2. Balas
  27. Annafi27 Januari 2018 pukul 12.06

    sampe sekarang baelum kesampaian ke sana nih :( jadi makin ngiler hihi

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  28. wati30 Januari 2018 pukul 11.52

    Dikira macan beneran ternyata singkatan he he boleh juga nih Museum jadi tempat alternatif buat foto keren di instagram,

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  29. erny's journal22 Februari 2018 pukul 17.09

    Rasanya kaya nggak masalah gitu yah bayar lebih mahal kalau museumnya beneran terawat. Semoga museum2 di Indonesia yg lainnya makin kece-kece juga :)

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  30. Nefertite Fatriyanti26 Februari 2018 pukul 19.20

    Baru denger, ada museum MACAN, eh kukira macan satwa, ternyata museum cakeep. Makasih Uni, jadi tau aku sekarang

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
  31. dudukpalingdepan27 Februari 2018 pukul 09.45

    berasa ikut jalan-jalan juga, mba. itu yang mobil remuk dibentuk bulat unik banget. Gimana mereka bikinnya, ya?

    BalasHapus
    Balasan
      Balas
Tambahkan komentar
Muat yang lain...

Yuk Berlangganan!

Nggak mau ketinggalan informasi dari blog ini? Let's keep in touch! Tinggalkan alamat e-mail kamu dan dapatkan review artikel, tutorial, serta tips menarik secara gratis! :)

  • About Dza
  • About
  • Shop
  • FAQ
  • Explore
  • Lifestyle
  • Tips
  • Salero Uni
  • E-commerce
    Connect

Copyright Forever Young Lady All rights reserved. Design by Jung - Good Ideas. Great Stories.