Setelah beberapa minggu lalu menghadiri acara talk show Hanum Rais di acara IRF, kemarin saya bertemu lagi dengan beliau di gala premiere film terbarunya di XXI Epicetrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2015).
Dengan para kru dan pemain film, mereka gantian bercerita singkat soal proses pengerjaan film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini. Mulai dari syuting, pengerjaan naskah, izin sana-sini di Amerika, poster kontroversi yang ragu ditayangkan, sampai pemilihan musik yang dipakai dalam film.
Ceria amat, Un?
Yang bikin menarik buat saya soal pernyataan pemeran Hanum. Ternyata, selama proses syuting itu, Teh Acha yang bermain sebagai Hanum ini mengaku banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah menghapal naskah panjang dalam bahasa Inggris. Sarua teh, abi ge meuni hese ngapalin bahasa Inggris :( Doi tuh pas cerita kemarin sampai nangis lho, sayang nggak kefoto momen pas nangisnya. Nangis betulan, nggak akting. Saking terharu dan katanya inget banget sama perjuangan dia film ini.
"Pengalaman syuting penuh pejuangan, aku ngerasa segala macam diusahakan, aku banyak main film tahun ini, aku prepare, tetapi di film ini aku kesulitan karena banyak dialog dalam bahasa Inggris," kata Teteh Acha. Terus dia juga cerita pas lagi di Amerika kan dia syuting selalu pakai kerudung, dan itu dilihatin banyak orang, dipelototin, dia sampai minder dan pengin buka kerudung karena nggak enak jadi pusat perhatian, tapi dia bilang, "Saya harus tetap pakai kerudung karena ini jadi salah satu cara saya untuk bangga sebagai seorang muslim."
Daebaaak ~~~ Jadi, seperti apa sih film ini?
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis Novel : Rangga Almahendra, Hanum Rais
Penulis Skenario : Rangga Almahendra, Hanum Rais
Produser : Ody Mulya Hidayat
Pemain ;
Acha Septriasa - Hanum,
Nino Fernandez - Stevan,
Abimana Aryasatya - Rangga,
Rianti Cartwright - Jullia
Hailey Franco,
Nur Fazura,
Yaron Urbas,
Ray Reynolds,
Hans de Krakker,
Dll.
Buat kamu yang penasaran dengan film-nya, ini saya kasih tahu sinopsis film BULAN TERBELAH DI LANGIT AMERIKA, nih. Tenang, nggak bakalan spoiler, kok.
Kalau kamu sudah nonton film 99 Cahaya di Langit Eropa, maka film Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah kelanjutannya. Hanum, seorang jurnalis Indonesia yang menemani suaminya sekolah di Wina, kali ini mendapatkan tugas dari bosnya, Gertrude Robinson untuk membuat sebuah artikel berjudul “Would the world be better without Islam?” untuk koran mereka yang sudah semakin bangkrut. Gertrude meminta Hanum untuk mewawancarai dua narasumber dari pihak muslim dan non muslim yang telah dipilihkan dia, dan itu mengahruskan Hanum ke Amerika Serikat, soalnya mereka yang harus diwawancarain tuh para keluarga korban WTC 11 September di New York. Asik banget kan, bisa kerja ke dinas ke luar negeri gitu. Walaupun pekerjaannya berat dan topik artikelnya serem banget, tapi kan mestinya enjoy aja karena bisa jalan-jalan gratis. Ehehehe. Terus Hanum bilang deh, ke suaminya buat minta temenin ke NY.
Dibaca dulu, ya : Perjalanan 99 Cahaya di Langit Eropa
Dibaca dulu, ya : Perjalanan 99 Cahaya di Langit Eropa
Di sisi lain, Rangga, suami Hanum, diminta bosnya -Professor Reinhard, untuk ke Washington mengikuti sebuah konferensi internasional di bidang bisnis yang akan menampilkan seorang filantropi dunia bernama Phillipus Brown. Tek-tok banget kan tuh, jadi suami istri bisa jalan bareng ke USA sambil kencan unyu dan keliling ke tempat romantis terus makan dan foto-foto. Tapi nggak, hidup nggak semulus itu. Mereka ke Amerika untuk urusan pekerjaan dan nggak sempat keliling ke tempat cantik, dan bahkan karena kesibukan keduanya bikin mereka jadi diem-dieman kayak abege.
“Would the world be better without Islam?”
Pertanyaan di atas merupakan premis utama dalam film ini. Kasus dan tragedi 9/11 di WTC hanyalah latar yang menghubungkan benang merah tentang apa saja yang terbelah di Amerika. Karena pertanyaan tersebut, Hanum ditugaskan ke NY. Pertanyaan itu juga jadi menghubungkan tentang hidup seorang non muslim yang keluarganya jadi korban tragedi WTC, korban keluarga dari pihak muslim, dan karena pertanyaan itu juga, Rangga bisa bertemu Pak Brown.
So, would the world be better without Islam?
Pertanyaan di atas bikin jenuh juga sih ya, karena seoanjang durasi 100 menit itu, kalimaalt di atas diulang lebih dari 10 kali, (Yes, I'm counting while watched that movie). Jadi, apakah dunia lebih baik tanpa Islam?
"Iya. Dunia lebih baik tanpa Islam.... Tanpa Kristen, Hindu, Budha, dan agama lainnya. Agama itu mengkotak-kotakan, bikin kita terpecah, wars..." kata Stevan saat jalan dengan Rangga sebelum ke kantor Brown.
"Kamu salah. Yang bikin peperangan itu bukan agama, tapi harta dan kekuasaan," sanggah Rangga yang kemudian dibalas dengan diam. Dua sahabat itu akhirnya melanjutkan cari cara untuk ketemu Brown dan ikut konferensi.
Konferensinya pak Brown sih dibilang mau bahas tentang Strategi The Power of Giving. Brown, diagendakan akan memberikan pidato di sebuah acara bernama The Heroes, di mana banyak orang berderma untuk kemanusiaan. Jadi pak Brown ini seorang workaholic yang dikenal menjadi filantropi selama delapan tahun terakhir. Siapa coba yang nggak mau nonton acara tersebut? Saya juga mau, sayang undangannya terbatas. Bahkan Hanum yang di NY aja, cuma bisa nonton konferensi pak Brown di tv channel 5 doang. Dan Rangga sama Stevan beruntung bisa masuk ke konferensi tersebut.
Secara subjektif, saya seneng sekali sama teh Acha yang selalu tampil oke kalau akting. Mimik mukanya dia itu kuat banget sebagai karakter yang dia mainkan. Terus Hannah dan Rianti yang jadi tokoh baru dalam kehidupan Hanum ini juga oke aktingnya. Pokoknya, secara karakter para pemainnya sudah bagus, kalau saya lihat dari kacamata seorang penonton. Muskinya juga bagus, ala-ala film luar negeri gitu deh. Cuman, yang agak kurang pas, dialognya ini berat banget. Mbak Hanum dan Mas Rangga sebagai penulis sekenarionya memasukan banuak elemen penting, kalimat-kalimat panjang, dan itu banyak bahas enggresnya! Jadinya kerasa banget kalau beberapa para pemain itu menghafal, karena ngomongnya kurang luwes dan temponya sangat, sangat, lambat.
Yang lebih epic lagi, di film ini bertebaran sponsor yang agak kurang masuk diakal sih ya. Ada Nissin di mana-mana. Oke, nggak masalah karena bisa jadi si tokoh punya saudara di Indonesia yang ngirim makanan ke NY, kan. Terus ada Natur E di meja makan Hanum Rangga. Daaaaaan paling epic pas banyak adegan di beberapa part ketika karyawan kantoran dandan pakai Wardah. I thought those cosmetics hasn't popular in NY, iya kan?
Baca dulu deh : rahasia kulit halus karena BB Cream Wardah
Baca dulu deh : rahasia kulit halus karena BB Cream Wardah
Well, would the world be better without Islam?
Temukan jawabannya di film Bulan Terbelah di Langit Amerika! Serentak tayang di bioskop mulai 17 Desember 2015.
~
Ps. Ada sedikit pesan dari kak Rangga Almahendra. Kata beliau, sebagai seorang muslim, kita harus bisa mengajak orang untuk menjadi agen muslim yang baik, harus bisa memberi manfaat untuk sekitarnya, menjadi jembatan untuk umat lain, menyatukan masyarakat yang sudah terbelah. Sebagai mulim, kita harus ingat dua hal. Yaitu pilar iman (yang diibaratkan sebagai matahari), dan amal soleh (yang diibaratkan sebagai bulan). Amal soleh seperti Bulan, tidak memiliki cahaya sendiri, hanya ada pantulan dari cahaya matahari, yaitu iman kita. (Makanya film pertama ditulis 99 CAHAYA di Langit Eropa, dan yang kedua BULAN Terbelah di Langit Amerika) .
Kak Rangga dan Kak Hanum sedang mencoba jadi agen yang baik dengan berdakwah melalui buku dan film. Kalau kamu, dengan cara apa?
cara bangun sholat shubuh mbak berjuang hehe... sholat aja dah tepat wkatu perjuangan... pizzzz....
BalasHapusKeren! Sini bagi nomornya nanti aku miskolin buat bangun subuh. Romantis kan.
Hapusaku heran kenapa Rangga dalam aslinya udah punya istri? :'(
BalasHapusiya di Surabaya jugaa ada, bayar tujuhpuluh rebu ah sebel, :"(
Rangga yg suaminya ka Hanum atau yang Rangga diperankan Abimana, maksud km?
HapusMahal sekali 70-rb ih. Bisa buat makan gorengan segerobak itu :(
Ada typo! Hahaha.
BalasHapusAku malah udah lama gak nonton film Indonesia.
Wah, jēli sekali! Oke akan diperbaiki :)
HapusMari kita nobar kak, banyak film Indonesia yang bagus di akhir tahun ~
Aku belum nonton yang 99 cahaya dilangit eropa itu. Tapi film ini jadi tranding topic dikampus aku, Un. Sampe anak cowok mau ikutan nobar juga. Jadi penasaran sih.. Uni berminat nontn dua kali? Hahaha.
BalasHapusLumayan, seru untuk memanjalan mata sih. Visualnya cakep. Tapi plot-nya kurang ciamik, tp perlu ditonton hahahah. Aku lagi pengin nonton Sunshine Becomes You sama Oranye van java itu
HapusNunggu yg gratisan saja lah, siapa tau ada, hehe..
BalasHapusJokowarino.ID Komunitas Blogger Indonesia
Ikut kuis di twitter atau fb kak, nanti dapat gratisan tiket kalau menang :)
Hapusdengan cara menulis novel dalam muatan ajaran islami tapi tdk menggurui dan tetap sesuai jamannya. kan, jadi bisa dibaca sejuta umat. buku tanpa label islami tp bermuatan islami..lebih masuk segala pasar heheh #Ups jadi bahas ini
BalasHapusreview filmnya bagus, mmg sih iklan2 itu mengganggu plus adegan ciuman stefan dan Jasmine yang belum merid, diending mengganggu bangeeeeet. menghilangkan esensi film yang awal...mengajarkan kebaikan kan hehehe
Iya, bisa dibaca di semua kalangan tanpa maksud menceramahi. Esensinya untuk memberitahu bahwa dunia tanpa islam, adalah dunia tanpa kedamaian. Film-nya masih kurang padat menurutki sih, tapi overall bagus dan perlu disebar untuk ditonton :) Soal Stevan dan Jasmine, jadi gimmick film yang kekinian sih, menurut ka Hanum-nya..
Hapuseh jadi ini sekuelnya 99 cahaya di langit eropa ya..
BalasHapusaku yg bikin penasaran karena premisnya sedikit kontroversial bagiku hehe
Iya kelanjutannya tapi ngaak mesti nonton yang pertama juga bisa sih kak. Tonton deh, nanti kita diskusi bareng bahas ini :)
HapusPingin pake bnget nonton film ini eh tp nyari bioskop dulu..
BalasHapusFilm ini baru keluar kemarin kak, ayo tonton!
HapusAku udah nonton yang 99. Jadi penasaran nonton film Bulan di Langit Amerika :). Makasih sharingnya dan salam kenal, mbaa
BalasHapusIya, ayok nonton nanti kita diskusi bareng soal film tersebut ^^ salam kenal juga kak! :)
Hapusyang stefan sama jasmine memang agak mengganggu, tapi lumayan nohok bagian komitmen. :P bagus filmnya, orang jadi tahu islam yang sebenarnya bagaimana.
BalasHapusIya, nohok dan itu nampar banget. Jd pelajaran bajwa komitmen itu penting :)
HapusIkut kuis untuk dapet yang gratisan sajalah saya kak, siapa tahu beruntung.. hehehehehee..
BalasHapusMau dong ajak kalau ada kuis gitu, hahaha
Hapus