Sejak kepindahan saya ke kota Cibinong di tahun 2000, 'pelarian' saya untuk menghilangkan luka karena kehilangan Papa adalah pergi mengunjungi Danau Setu. IDK Setu or Situ tapi saya tulis Setu aja ya. Wikipedia mengatakan, menurut data dari kantor Pengelola Sumber Daya Air (PSDA), luas permukaan Situ Cikaret pada tahun 2006 sekitar 25Ha dan pada tahun 2007 mengalami pelebaran menjadi 29.50 Ha karena ada pengerukan oleh Kementerian Pemukiman. Namun, pada 2008 mengalami penyempitan kembali menjadi 18.91 Ha dengan keliling 3,325 M. Dan sekarang kelihatannya semakin sempit.
Danau ini termasuk yang terbesar di kecamatan Cibinong, pun menjadi cadangan air bagi warga sekitar sampai ke aliran wilayah Cilodong - Depok - Jakarta. Saya sering ke sana ; makan, main, kursus-in anak-anak marginal di sana juga, main bareng sepupu samnil naik perahu yang disediakan di sana, dan kadang cuma datang untuk melepas duka. Tapi sejak adanya kasus kematian seorang bapak dan anak di bulan Agustus 2014 kemarin, saya tidak lagi mengunjungi Danau Setu. Semuanya telah berubah.
Dari cerita tetangga saya, Danau Setu Cibinong memang kental dengan suasana mistis, sehingga something or someone on it meminta tumbal dari manusia karena ada beberapa aturan yang telah dilanggar oleh masyarakat sekitar. Apesnya, korban adalah wisatawan sedang berkunjung. Saya nggak tahu boleh menceritakanini atau nggak, tapi pas tahu beritanya tuh, di sini pada nangis, sedih. Padahal kami nggak saling kenal.
Kejadiannya beberapa hari setelah lebaran. Memang banyak keluarga yang suka berkumpul di sana karena danau ini jadi tempat wisata. Saat itu, bebek-bebek-an atau perahu yang seharusnya hanya memuat lima orang, malah diforsir ngangkut banyak kepala. Isinya anak kecil semua dan seorang bapak yang menemani anaknya. Kesalahan kedua, semua penumpang tidak disediakan pelampung, padahal harusnya pakai. Di tengah jalan, tepat di tengah danau yang agak jauh dari daratan, perahunya oleng, dan... Oleng.
Ketika semuanya tumpah ke danau, seorang bapak ini bantu nolongin anak-anak untuk ke daratan dan nyuruh anaknya tetap di perahu. Saya lupa, kalau nggak salah anaknya tuna netra. Begitu bapaknya balik lagi ke danau untuk nolongin anaknya, perahu sudah tenggelam dan anaknya masih di dalam. Bapaknya pun nyusul, dan ternyata mereka tersangkut entah...
Tiga hari kemudian, mereka berdua ditemukan sama tim SAR ada di dasar danau dalam keadaan perahu terbalik dengan sampah juga lumpur yang menimbun. Mereka ditemukan dalam keadaan berpelukan. :(
Konon, di dasar pusaran Danau Setu itu terletak istana makhluk alam ghaib penunggu danau yang dapat dijelajahi oleh kuncen (sesepuh) melalui alam bawah sadar dengan penjagaan istana yang amat ketat, dengan pakaian kerajaan lengkap. Nah, bapak anak ini katanya sih nggak mau mereka kembalikan ke bumi, makanya sengaja ditenggelamkan di dasar danau.
Tapi bukankah semua atas kehendak Tuhan? Bahkan mati dan cara kematian pun tentunya atas seizin Tuhan. Hanya saja, mitos kadang-kadang lebih sering beredar ceritanya ketimbang keykinan terhadap Tuhan.
Nah, masih menurut mitos, pusaran air di dasar danau itu, dapat berubah wujud menjadi benda unik dan menarik perhatian yang melihatnya. Contoh, ikan yang dipancing punya keganjilan seperti ikan mas berwarna kuning / biru maka pertanda akan minta tumbal, ikan lele besar atau ikan gurame botak yang berkedip seperti manusia maka harus dilepas kembali ke Setu, karena kalau tidak orang tersebut akan celaka seperti kecelakaan, sakit atau kesurupan bila mereka terganggu keberadaannya. Itu sih mitosnya, ya. Tetangga saya sendiri pernah ketemu ikan begituan. Hm. Percaya nggak percaya.
Oh iya. Nyokap bilang, Danau Setu Cikaret terletak di antara tiga batas kelurahan Cibinong. Di sebelah utara Kelurahan Harapan Jaya, sebelah selatan Kelurahan Pakansari, dan sebelah Barat Kelurahan Tengah. Masih kata nyokap, Danau Setu Cikaret ini pun asalmuasal terbentuknya disebabkan oleh tanah yang terkikis oleh air hujan, lantas mengendap dan membentuk kubangan air. Lama kelamaan tanaman liar membusuk, air menetap, dan terjadilah mata air (pusaran) dan menjadi rawa.
Masyarakat pun sepakat untuk membuat tanggul yang bisa menahan air, dan dibentuk jalan setapak, lalu diputuskan menjadi pusat aktivitas keperluan penduduk di desa setempat.
Sewaktu SD, sekolah saya dekat banget sama Danau Setu dan salah satu guru yang memang asli sini menceritakan tentang kejadian aneh semasa pembuatan tanggul. Banyak kejadian-kejadian ganjil seperti, terkuburnya warga yang bergotong royong saat membuat tanggul sampai empat orang warga menjadi korban (tumbal).
Tadi juga sempat googling, ada yang menceritakan bahwa warga yang terkubur di tanggul tersebut adalah orang yang menipu para mbah (orang sakti) untuk mengambil mustika (pedang emas) di dalam lubang (tanggul). Terus, ada juga sedekah bumi yang dilaksanakan setiap tahun dengan menguburkan kepala kerbau, yang pada awal kisahnya dimulai dari tuan tanah Cilodong Depok (merupakan aliran/anak sungai) hingga membuat ancak/sesaji sebagai rasa syukur kepada sang pencipta atas hasil bumi yang melimpah, tetapi tidak ada upacara/ritual khusus, hanya syukuran/selamatan yang dipusatkan di Balai Desa dengan menikmati makanan bersama warga. Nyokap pernah datang ke acara ini.
Makin ke sini, makin banyak warga yang menjadikan pusat wisata, ada banyak jajanan unik dan enak di sepanjang jalan Danau Setu, bapak-bapak suka mancing, anak muda rajin pacaran, wisatawan suka foto-foto, dantertib parkir pun buang sampah pada tempatnya. Semua baik-baik aja kecuali setelah kejadian bapak-anak pelukan itu...
Kabarnya, something or someone yang di dalam istana tepat di pusaran dalam dasar danau itu, masih mengamuk dan menunggu tumbal berikutnya. But who knows.
wah menunggu tumbal selanjutnya, serem euy :l
ReplyDeleteadem banget kayaknya melihat setu dibawah pohon :)
ReplyDeleteKok serem banget tuh danau :D
ReplyDeletesaya kok ngerasa kurang percaya. yakin sih memang makhluk halus itu ada
ReplyDeletetapi kalau makan korban minta tumbal. entah kenapa aneh aja gitu. kok bisa banyak yg percaya hal begitu ya
Gak bener tuh cerita... Gua asli warga cibinong nihh
ReplyDelete