Semula, kupikir debar ini
karena jatuh cinta;
Pada kuntum bunga yang bermekaran di sore hari
pada aroma hujan yang turun di jam empat pagi
pada rencana-rencana panjang dengan penuh rinci
pada senyuman kawan-kawan lama yang telah kembali
juga tentang kamu, yang sempat bermain-main di dalam hati.
Itu terus berdebar, sesekali melemah, kemudian berdegup kencang, dan sekali waktu
berhenti sesaat.
Ternyata, debar yang terus-menerus berdetak tak beraturan ini
bukan karena jatuh cinta
: tapi akibat patah hati
yang gagal
disembuhkan
dan kita telah kehabisan waktu
untuk menyelamatkan.
--sementara orang-orang melanjutkan hidup dengan sukacita,
Kami mendapat kabar baru dan kembali berduka.
--sementara orang-orang melanjutkan hidup dengan sukacita,
Kami mendapat kabar baru dan kembali berduka.
Sudah lama tak baca puisi, terasa sekali ini maknanya.
BalasHapusAku pun baru kembali lagi menulis puisi setelah sekian lama hiatus :') terima kasih sudah membacanya kaak~
Hapus