Pergi ke Bandung bukan lagi hal yang sulit sejak saya tinggal
di Cibinong. Saya hanya perlu ke Terminal Cibinong yang jaraknya sepuluh menit
dari rumah. Kali pertama berani ke Bandung seorang diri, itu di tahun 2014 saat
masih ada Alm. Om Em sebagai penggagas #30HariMenulisSuratCinta yang mana,
bersama teman-temannya, beliau selalu mengadakan gathering di akhir bulan
Februari dan Bandung menjadi kota titik tengah para peserta. Di situ pula saya
bertemu banyak orang yang selama itu hanya bercakap lewat twitter.
Setelah kepergian beliau, gathering ditiadakan dan saya tidak
lagi memiliki alasan untuk pergi ke Bandung. Baru-baru ini saya sadar, kadang
kala, kita tidak membutuhkan alasan yang tepat untuk pergi. Kita tidak perlu
menunggu ada alasan untuk melakukan suatu hal. Dan akhirnya saya ke Bandung
tanggal 14 Desember 2018 lalu.
Masalahnya, semua teman sekolah atau teman
virtual yang dulunya saya kenal, tidak lagi menetap di Bandung dan itu artinya
saya harus menemukan tempat untuk tidur.
Rani pun mengenalkan saya pada SUBWOW HOSTEL BANDUNG yang
terletak di Jalan Riau, Bandung. Tidak begitu jauh dari Terminal Leuwipanjang,
dan lokasinya cukup strategis dengan pusat wisata. “Tapi tempatnya kecil. Dan
ini ala backpacker gitu bukan kamar yang luas,” kata Rani mengingatkan, sebelum
saya berekspetasi lebih jauh.
Sebetulnya, tidak masalah bagi saya berada di tempat kecil (atau sempit) asalkan; 1) tempatnya bersih, 2) kamar mandi bersih, 3) banyak air mengalir atau tersedia di kamar mandi, 4) tidak berisik. Dan begitu syaa tiba di Subwow, saya terkejut mendapati hostel ini memenuhi semua kriteria saya.
Sebetulnya, tidak masalah bagi saya berada di tempat kecil (atau sempit) asalkan; 1) tempatnya bersih, 2) kamar mandi bersih, 3) banyak air mengalir atau tersedia di kamar mandi, 4) tidak berisik. Dan begitu syaa tiba di Subwow, saya terkejut mendapati hostel ini memenuhi semua kriteria saya.
Subwow Hostel Bandung Tidak Menyediakan Toiletries
Berbeda dengan beberapa tempat penginapan yang pernah saya
singgahi, di Subwow Hostel tidak menyediakan alat mandi seperti sabun, sampo,
sikat dan pasta gigi, serta tidak ada handuk. Menurut pihak di sana, dulunya
mereka menyediakan tetapi sering kali terbuang dan jadi mubazir. Jadi, untuk
alasan mengurangi hal yang sia-sia, semua ditiadakan di semua kamar, tapi
disediakan di area lobi jika ingin membelinya. Untuk handuk, dikenakan biaya
sebesar Rp 30.000,- dan menjadi hak milik.
“Karena di sini yang datang biasanya backpacker, rata-rata selalu
bawa alat mandi sendiri sehingga tidak membutuhkan yang ada di hostel,” kata
seorang resepsionis ketika saya menayakan perihal ini.
Untungnya, karena memang saya selalu sedia alat mandi sendiri kemana pun saya pergi (mengingat kulit kering sensitif terhadap produk lain), saya tidak terlalu panik saat datang ke Subwow. Oh ya, kamar mandinya sangaaat bersih dan ini adalah poin utama saya saat memeriksa kamar. WC bersih, dan shower-nya juga sedia air panas jika membutuhkan.
Untungnya, karena memang saya selalu sedia alat mandi sendiri kemana pun saya pergi (mengingat kulit kering sensitif terhadap produk lain), saya tidak terlalu panik saat datang ke Subwow. Oh ya, kamar mandinya sangaaat bersih dan ini adalah poin utama saya saat memeriksa kamar. WC bersih, dan shower-nya juga sedia air panas jika membutuhkan.
Subwow Hostel Menyediakan Ruang Privasi
Pilihan yang tersedia di hostel ini cukup beragam. Ada yang
satu kamar untuk berdua, bertiga, dan maksimal berempat, ada juga yang kamarnya
sendiri tapi sharing bathroom, dan
tersedia kamar sendiri dengan private
bathroom. Saya memilih kamar yang sendiri dan kamar mandi di dalam tapi
uniknya kalau kamar mandi di dalam pintunya kaca transparan 😁
Nah, ini poin plus juga untuk teman-teman muslimah yang sangat
membutuhkan privasi, kita tuh nginap di hostel ini bisa pilih kamar yang
sendiri, jadi tidak perlu takut harus sharing
room and bathroom with stanger person.
Selain pemilihan soal kamar, saya menyukai ruangannya yang
cukup kedap suara. Untuk kita yang ingin bergadang kerja menyelesaikan deadline
tidak akan merasa terganggu dengan hal-hal bising.
Lagipula, tempat ini ada di
bawah tanah sehingga sangat minim mendengar suara bising kendaraan atau
keriuhan di jalan. Kemarin saya menyelesaikan tugas sampai jam dua pagi dan
sama sekali tidak merasa terganggu atau merasa takut masih bangun di jam segitu.
Karena di lobi ramai orang-orang yang sedang menyelesaikan urusannya
masing-masing.
Apakah Subwow Hostel Nyaman?
Saya tidak tahu ya jenis kasur yang dipakai di Subwow ini
yang tipe apa tapi badan saya menerima dan sangat nyaman merebahkan diri. Kasurnya
tidak terlalu empuk atau yang ada per di dalamnya, tidak keras juga, tapi cukup
settle dan mampu membuat saya yang biasanya tidak bisa tidur sendiri di tempat
baru, berhasil tidur. Barangkali, selain kasurnya, pemilihan lampu dan suasana
yang ada di sana membuat saya merasa nyaman tanpa merasa takut atau risih.
Katakanlah, auranya bagus.
Di Subwow ini lampunya tidak remang atau redup, tapi tidak
terang benderang. Saya sulit menjelaskannya karnea bukan orang elektro ya, tapi
bagi orang awam seperti Uni, intinya tidak remang tapi nyaman di mata. Kemudian,
sama sekali di area ini tidak ada patung atau arca atau lukisan atau foto atau
pajangan apa pun yang dapat menajdi ‘isi’ sesuatu makanya saya merasa langsung
klik dan betah berlama-lama.
Minimnya dekorasi atau pajangan inilah yang
menjadi poin paling utama kenapa saya mau merekomendasikan Subwow Hostel untuk
kamu pilih ketika ke Bandung. Kamu akan merasa sangat nyaman dan rileks setelah
beristirahat di sini :)
Kelebihan Subwow Hostel Bandung
Harga Subwow Hostel Bandung untuk Private Room kisaran Rp
128.000,- pada hari kerja, dan Rp 150.000,- untuk akhir pekan. Harga per malam sangat murah. Murah ya, bukan lagi terjangkau
tapi betulan murah. Seharga satu kali makan di Mujigae atau dua kali minum di
Sbux :D
- Disediakan sarapan
- Kasurnya nyaman
- Di dalam kamar terdia colokan
- Kamar mandi bersih
- Tersedia kaca seperempat badan di kamar
- Booking mudah bisa via online
- Bisa dipesan untuk siaap saja bahkan untuk muslimah
sekalipun, it’s safe!
- Ada tempat penyimpanan barang setelah checkout
- Lokasi strategis dengan tempat wisata atau belanja
- Ada kolam berenang di lantai paling atas yang boleh digunakan
penghuni Subwow. Wow!
Kekurangan
Karena kamarnya kecil, bagi muslim yang ingin salat tidak
bisa di kamar jadi harus pergi dulu ke musala yang disediakan di lantai atas.
Musala untuk laki-laki ada di lantai 5 dan musala perempuan di lantai 1. Terus saran saya sebaiknya tidak berkespetasi dengan sarapannya karena tiap lidah punya
selera yang berbeda.
Ini juga tidak disediakan alat mandi eh ini bukan kekurangan sih, sekadar
mengingatkan agar kamu membawanya sendiri.
Setelah ini, barangkali setiap ke Bandung saya akan memesan
kamar di Subwow hHostel dengan alasan kenyamanan dan harganya yang dapat
diterima. Jadi, sudah siap menginap di Subwow Hostel Bandung, tahun depan?
Taun depan aku berencana ke bandung, Un. Makasih loh rekomnya. Ini murah beneran hahaha
BalasHapusBenar juga, sih, alat mandi biasanya jarang terpakai kalau di hostel. Karena akupun sering membawanya sendiri.
BalasHapusAku sih nggak masalah ngga ada toiletries, yang penting itu ada handuk. Soalnya suka males bawa handuk buat short getaway.
BalasHapuswah aku baru tau tempat ini tapi jauh ya un di leuwipanjang hehehe. Ngaruh ke ongkos gojek hehehhehehe. Cuma dari review uni sepertinya menyenangkan sih. Murah banget pulak!
BalasHapusKalau berencana ke Kota Bandung lagi, akan mencoba menginap di sana. Lokasinya cukup strategis, bepergian pun jadi mudah juga. Yang tak tidak kalah pentingnya adalah harga terjangkau untuk sekedar tempat beristirahat, cukup nyaman tampaknya.
BalasHapusHello nice postt
BalasHapus