Setelah beberapa bulan saya aktif membuat konten flatlay di Instagram unidzalika, saya
juga kerap membagikan rahasia dan tips mengenai editing foto. Akan tetapi, masih ada yang bertanya, bertanya lagi,
dan terus bertanya, sehingga saya pikir penjelasan lewat snapgram saja rasanya tidak lengkap. Jadi, mari kita bahas lebih
rinci melalui pembahasan kali ini.
Sebelum saya menjelaskan tips-nya, hal yang paling utama
adalah kita harus berani mengeluarkn modal agar foto tampak bagus. Yang saya
maksud adalah penggunaan properti foto beserta lain-lain. Jadi, kalau sarananya
terbatas, maksimalkan hal lainnya agar menunjang penampilan foto.
Saat memutuskan untuk main-main flatlay, saya menghabiskan uang sebanyak IDR 700.000,- untuk
membeli property foto. Tidak sedikit yang DM dan bilang saya sudah ketinggalan
zaman, sudah bukan lagi waktunya majang foto flatlay, sudah bukan musim, dsb.
Tetapi itulah alasan mengapa saya termasuk orang yang ‘telat’
menekuni foto-foto ala flatlay ini; saya
baru selesai menabung, baru memiliki properti yang cukup memadai, dan toh saya pajang di wadah pribadi, orang bebas
mau menikmati atau mengkritik, dan tetap dilanjutkan saja tidak peduli apakah
memang sudah ketinggalan zaman atau memang sudah bukan masanya. And it was totally fun.
Sebaliknya, jika tidak memiliki props yang bagus, kamu bisa mengandalkan barang-barang atau
pajangan yang ada di rumah, jangan sampai membebani keuangan. Nah, jika props yang kamu punya terbatas, maka
pastikan kamera ponsel yang digunakan mendekati sempurna untuk menghasilkan
foto yang baik.
1. Bagaimana cara menghemat budget saat belanja gadget online?
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
Mulai dari memutuskan akan membeli apa, menyiapkan kisaran budget, dan tentu saja harus
mempertimbangkan e-commerce mana yang
akan kamu tuju. Sama seperti misalnya kita mau main ke mall, pasti memikirkan
dulu dengan budget yang ada mau main
ke mall mana, ‘kan?
Di mall online
juga sama, banyak harga yang kompetitif dan kamu harus benar-benar menyesuaikan
dengan keuanganmu. Setelah itu, barulah telusuri tiap harga gadget dengan
langsung mencari keywords misalnya mencari harga vivo v9 yang kira-kira akan kamu gunakan bukan hanya untuk foto flatlay tapi juga untuk keperluan sehari-hari.
2. Bagaimana membeli props foto yang tepat?
Sebelum membelinya, jangan habiskan uang dengan membeli
ini-itu mengikuti props yang dimiliki orang lain. Kita bisa kok, mengandalkan
apa yang ada di rumah, atau lihat lagi koleksi sovernir dari kondangan, bisa
dipakai. Misalnya seperti alas meja, tasbih, tempelan kulkas, pin, dll.
Kalau masih dirasa belum cukup, barulah kamu bikin daftar apa
saja yang akan dibeli. Cara membuat daftarnya cukup mudah, diawali dengan
membuat outline atau kerangka seperti
apa flatlay yang akan kamu tampilkan
nantinya. Dalam hal ini harus berkaitan juga dengan personal brandingmu, dan
buatlah signature style sendiri yang
berbeda dari orang lain.
Misalnya, saya ingin menampilkan kesan feminine dan mature, maka
tampilan yang digunakan sering kali bernuansa pink, penuh dengan manik-manik dan bunga. Jadi itulah yang harus
saya beli; bunga pink, bunga oranye, pita. Agar tidak jenuh karena propertinya
itu-itu saja, saya pun menambahkan benda lain yang bersebrangan dari sifat feminine seperti karung goni (Rp
7.000,-), karpet putih (1 m Rp 70.000,-), kaus kaki, glitter, dll yang bisa
kamu lihat hasilnya di Instagram unidzalika.
3. Seperti apa komposisi foto yang tepat?
Di beberapa ilmu yang saya baca di gugel, atau dalam kelas
diskusi mengenai flatlay, banyak orang bilang dalam satu foto objek tidak boleh
lebih dari 8 dan jumlahnya harus ganjil. Menurut saya itu adalah selera yang
mana boleh ditambahkan isinya lebih dari delapan atau kurang. Sekali lagi ini
menurut saya, yang penting bukan jumlahnya tapi peletakan atau komposisi
bendanya harus tepat agar telihat bagus.
Selain peletakan jumlah barang, pastikan juga untuk
memperhatikan komposisi warna. Menurut saya, agar tampilan flatlay menjadi menarik warna dalam satu frame tidak lebih dari
tiga dan sesuaikan dengan objek utama. Nah, cara memadukan warnanya persis
seperti saat kita memadu-padankan pakaian. Boleh tabrak warna, tapi selalu
bayangkan jika kamu memakai baju dengan warna-warna tersebut apakah pantas atau
jadi tidak nyaman?
Terapkan perasaan tersebut saat menata flatlay.
contoh foto flatlay unidzalika yang menurut saya gagal karena terlalu banyak warna props yang emncolok dan bertabrakan sehingga 'menenggelamkan' objek utama
berikut contoh foto-foto yang menggunakan warna tidak lebih dari 3 :
pink pastel dan putih
hijau tua dan hujau muda
5. Andalkan cahaya matahari!
Sejak kebanjiran klien untuk membuat konten flatlay, saya jadi seperti penyembah
Matahari karena selalu berlutut menghadap timur :’) Tips terakhir ini khusus
untuk kamu yang belum memiliki studio dan pencahayaan sendiri, gunakan saja
cahaya ilahi yang mampu menerangi seluruh semesta~
Gunakan waktu dari pukul 08.00 am sampai 11.00 am untuk
meminimalisir bayangan. Akan tetapi, jika kamu menginginkan foto dengan
tampilan yang lebih berdimensi, gunakan waktu dari pukul 12.00 sampai 14.00 pm.
Kamu juga bisa memilih ‘golden hours’ saat sore hari yang akan membuat fotomu
tampak penuh baying-bayang dan berwarna oranye. Tapi, untuk pemilihan waktu ini
kembali pada poin kedua, seusaikan dengan branding kamu. Tidak tepat jika kamu
ingin tampilan monokrom tapi menggunakan waktu sore hari, dst.
Nah, selesai sudah tips ala-ala unidalika bagian satu. Semoga
bermanfaat dan selamat mencoba!
Fotokopi cantik-cantik, Mba 👍😊
BalasHapusFotokopi?
HapusAku belum berhasil punya feel di flatlay un ,duuh pdhal udh semangat 45.
BalasHapusHarus bnyak latihan lagi nih ,thanks sharingnya y un.
Keren banget foto-foto flatlaynya mbaak, aku beberapa kali nyoba foto flatlay tapi rada aneh, ahhahaha. Entah kurang rame propsnya apa komposisinya yg belom dapet...emang kudu banyak latihan dan niat ya, hihi..
BalasHapus