Assalamualaikum...
Saya akan ceritakan apa saja yang telah terjadi pada saya di tahun 2017, dan bagaimana cara saya akan memperbaiki semuanya pada tahun depan...
Agustus lalu, saya resmi menjadi seorang sarjana. Itu artinya status saya sebagai mahasiswa abadi telah berakhir. Ini seharusnya hal yang menyenangkan karena statusnya berganti jadi sebuah gelar yang dapat menjadi kunci untuk bisa bekerja di gedung-gedung pencakar langit wilayah Jakarta. Pergantian status tersebut disambut dengan sangat meriah oleh teman-teman dan keluarga, terutama Bundo. Saya ikut lega melihat Bundo tersenyum dengan semringah, mengingat pada bulan Juni ia sakit parah dan menderita karena terlalu memikirkan masa depan saya.
Walaupun setelah lulus kuliah hidup saya masih saja abu-abu, setidaknya Bundo bangga telah menuntaskan tanggung jawabnya menyekolahkan saya sampai S1. Dan itu cukup baginya. Bagaimana saya akan hidup selanjutnya, menurut Bundo itu terserah saya.
Kakak kedua dan saya, sepulang dari wisuda. Saking tidak antusiasnya, saya memakai kebaya dan songket milik Bundo 10 tahun lalu alih-alih membeli baru seperti yang dilakukan kebanyakan orang.
Pada saat wisuda yang sebetulnya tidak saya jalani dengan antusias, kedua tangan saya penuh dengan buket bunga yang begitu banyak, berjejalan dalam genggaman. Itu adalah kali pertama dalam hidup, saya mendapat bunga dalam jumlah seperti itu. Entahlah, hati saya jadi berdebar dan tangan saya tidak mau melepasnya. Bahkan bunganya masih saya simpan sampai sekarang, sebab bisa saja saya tidak lagi mendapatkan bunga di tahun-tahun berikutnya.
Setelahnya, hari-hari berlalu sampai tidak sadar tahu-tahu baju saya sudah kekecilan, model sepatu mendadak sudah ketinggalan zaman, saya sudah tidak punya banyak kawan, tagihan ini-itu sudah menunggak sekian bulan, belum lagi, rambut saya sudah banyak beruban (ini serius). Yang lebih mengejutkan selain uban, tahu-tahu, beberapa orang meninggal tanpa mengucapkan salam perpisahan.
Ditinggal (mereka) menjadikan saya akrab dengan kehilangan. Jika kau terbiasa hidup menyendiri, tidak punya teman tentu bukan persoalan penting. Kau bisa membaca buku berhari-hari, menonton sepanjang malam, mendengarkan musik tanpa peduli candaan orang sekitar, dan kau tetap merasa baik-baik saja. Tapi tidak dengan saya yang tidak pernah sendiri. Orang yang biasa berada dalam ruang pesta, tentu tidak nyaman dengan keheningan. Begitulah. Kehilangan ini sungguh menciptakan ruang hampa.
Banyak teman pergi karena tidak kuat menerima sifat buruk saya, beberapa betul-betul pergi meninggalkan karena jantungnya berhenti berdetak. Yang terakhir; minggu lalu, seorang kawan yang duduk di samping saya saat yudisium dan wisuda, akhirnya kembali ke pelukan Tuhan. Saya membaca beberapa orang mengucap salam perpisahan dan doa melalui status beranda Facebook-nya sambil mengatakan mengapa meninggal secara mendadak, mengapa pergi begitu cepat, dan, seterusnya.
Sebetulnya, kematian tidak pernah datang mendadak, ia selalu dekat. Hanya saja kita tidak cukup peka terhadap kehidupan orang lain. Ketika ia pergi, pesan terakhirya pada saya sungguh menggetarkan. Katanya, "Jangan menyerah pada kehidupan, Dza."
Tapi Allah Mahaadil, Ia sungguh Maha Penyayang. Saya diberi kemudahan mendapatkan apa yang saya mau. Di rumah sudah ada mesin cuci, blender, kipas angin, rice cooker, fresh juicer, kasur, LAPTOP (Thanks to my ex boss who gave me special prices!), dan berbagai perabot lainnya, yang mana semua didapat dari hasil menulis. Saya juga bisa berkeliling kota, berkunjung ke banyak hotel, dan mendapat bingkisan mulai dari makeup, pakaian, makanan, tas, sepatu, dan buku. Walaupun sifatnya duniawi, tetap saja harus disyukuri, ‘kan? Saya bisa mendapat itu semua melalui hasil jerih payah yang selama ini saya kerjakan, juga tentunya atas restu Allah.
Tahun ini membuat saya mendapat banyak hal, sekaligus kehilangan banyak hal. Bahagia sekaligus berduka, merasa bersyukur juga sedikit menyesal, dan sepenuhnya merelakan sambil belajar mempertahankan.
Membahas mengenai kilas balik tidak boleh terlalu lama. Sekarang, pikiran saya sudah dipenuhi dengan perencanaan hidup. orang-orang ingin mengubah nasib menjadi kaya raya atau hidup bahagia, tidak begitu dengan saya. Resolusi 2018 saya, ingin hidup yang biasa-biasa saja, tetapi lebih sehat, lebih berkah; hidup dengan cara yang disukai Allah (1). Boleh dikatakan, itu visi hidup terbaru saya. Dan sudah saya catat misinya agar dapat terealisasi. Saat membaca ini, maukah dengan kerelaaan hati yang lapang kau mengaminkan dan ikut memanjatkan doa agar semuanya tercapai?
Untuk mewujudkannya, hal pertama dan utama tentu saja mengubah kebiasaan saya mulai dari bangun pagi dan tidak berleha-leha di kamar mandi. Saya juga harus tidur lebih awal dan rajin membersihkan muka sebelum tidur. Setelah itu, perencanaan inilah yang akan saya kerjakan:
1. Self Improvement
🔻
🔻
🔻

1 – 12 months :
Tahun 2018, saya ingin tetap memusatkan karier pada dunia kepenulisan, entah soal konten artikel, atau menulis fiksi. Dan itu artinya saya harus mengasah kemampuan menulis, juga peka dan pintar dalam memahami seluk beluk kehidupan Google. Dan meskipun saya pembelajar yang cepat, menimba ilmu tidak cukup hanya dalam hitungan bulan. Semoga, tahun 2018 saya mendapatkan ilmu yang banyak, sekaligus bisa membagikan ilmu pada siapa saja yang membutuhkan (2).
Selain itu, sebagai resolusi 2018 yang menginginkan tubuh tetap sehat
Ketika tubuh saya sudah sehat, pikiran saya harus dipelihara juga, dan cara terbaik merawatnya adalah dengan rajin membaca Alquran, juga buku sastra dan buku pengetahuan lainnya (4). Itu pun harus diseimbangkan dengan bersosialiasi secara aktif dan nyata, bukan sekadar di dunia maya. Kedepannya, saya ingin lebih banyak meluangkan waktu untuk bertatap muka dengan orang baru juga orang lama (5), dua atau tiga jam sekadar membahas hal-hal ringan semacam, apa yang akan kita lakukan jika memiliki kekayaan seperti Tony Stark?
1 – 6 months :
Hal-hal yang akan saya kerjakan di awal bulan adalah kursus. Saya merasa belum cukup mampu untuk kembali bersekolah mengingat otak ini sudah tidak terlalu tajam dalam berpikir, dan di dalam kepala saya penuh dengan ingatan yang menjalar ke seluruh sudut sampai-sampai membuat sesak. Saya perlu memangkasnya perlahan, sembari melatihnya kembali berpikir dengan cara mengikuti kursus. Saya ingin kursus bahasa asing agar kosakata asing saya bertambah di tahun 2018 (6). Mungkin bisaa dimulai dengan Mandarin atau haruskah saya belajar bahasa daerah terlebih dahulu? Atau bagaimana, menurutmu?
2. Personal Financial Planning
🔻
🔻
🔻
<1 Tahun : MEMILIKI KAMERA.
Di tahun 2018 saya harus membeli atau mendapatkan kamera (7). Sejak SMP saya selalu membeli kamera dengan uang sendiri, menabungnya dengan giat, dan hanya sedikit saja kakak-kakak saya menambahkan uang. Namun, sejak masuk di bangku kuliah, saya kehilangan selera untuk menabung, berpikir bawa saya bisa mati kapan saja dan rasanya duit lebih baik habis hari itu juga daripada menabung.
Jika dipikir-pikir, cara saya semasa sekolah yang senang menabung itu baik. Saya punya tiga kamera roll dan satu kamera pocket dari hasil menabung, tetapi zaman semakin maju sehingga semua yang saya punya di masa lalu jadi tidak dapat terpakai lagi.
Seandainya saya masih juga gagal menabung, saya harus mencoba alternatif lain, yaitu dengan mengikuti lomba atau kompetisi dan dengan jalur itulah barangkali saya bisa mendapatkan kamera. Dengan cara apa pun, yang penting Allah suka. 😆
1-5 Tahun : MEMBELI RUMAH DAN ATAU TANAH.
Saat menulisnya, saya sedikit tidak percaya dan mencibir diri sendiri. Jangankan orang lain, saya sendiri skeptis kok, dengan impian ini. Mana mungkin saya yang belum berpenghasilan mampu mewujudkan ini? Tapi kata Allah, KUN FAYAKUN. Dan ketika saya sampaikan pada keluarga, anehnya, mereka malah menyemangati dan mendukung. Saya iseng-iseng cerita ke teman, ajaibnya pada antusias dan memberi dukungan penuh.
Adanya respon positif tersebut membuat saya semangat untuk mengatakan; saya akan punya rumah dan atau tanah dalam kurun waktu kurang dari lima tahun! (8).
Adanya respon positif tersebut membuat saya semangat untuk mengatakan; saya akan punya rumah dan atau tanah dalam kurun waktu kurang dari lima tahun! (8).
Untuk merealisasikan ini, walau terdengar tidak mungkin, saya akan menabung lebih giat terhitung sejak awal 2018 dimulai dari menghentikan jajan yang tidak perlu, dan meminimalisir cek juga belanja Website E-Commerce dan Online Shop dengan cara menonton Drama Korea lebih banyak. Kalau sering menonton, jadi tidak ada waktu untuk mengecek barang-barang diskonan, ‘kan? Sungguh cerdas ide saya, mungkin karena rutin minum Theragran-M otak saya jadi lebih optimal dalam berpikir.
>5 Tahun : TABUNGAN UNTUK ASURANSI JIWA BERJANGKA (9).
Karena orang-orang terdekat saya sering kali pergi tanpa pamit, saya jadi paham satu hal; pada hakikatnya kita memang sendirian. Andaikata kita memang sendirian, bagaimana kelak saat wafat nanti? Bagaimana kalau, misalnya saya meninggal saat tidak ada kerabat, atau mati di tengah laut, atau mendadak terdampar ke masa depan seperi di drakor TUNNEL lalu meninggal di dunia yang berbeda, atau di negara antah berantah dan tidak ada yang bisa mengurus saya, bagaimana? Kita membutuhkan asuransi agar kelak tidak merepotkan siapa-siapa.
Harga tanah untuk mengubur kita itu mahal, belum lagi biaya perawatannya. Saya belum tahu mau daftar asuransi ke mana atau memilih siapa yang dapat saya percaya, tetapi cepat atau lambat saya akan mendaftarkan diri dan mulai membayar premi yang seharusnya.
🔻
🔻
🔻
🔻
🔻
Singkatnya, saya tahu kalau tahun depan uang yang saya peroleh akan dialihkan ke mana saja; (tabungan untuk membeli kamera, rumah dan atau tanah, dan tabungan untuk asuransi). Tetapi itu adalah keinginan saya, yang mana saya juga memiliki kewajiban untuk membayar tagihan bulanan seperti listrik, air, telepon, tagihan pasca bayar, uang untuk membeli ini-itu sebagai cara menyenangkan keponakan, dan kuota WiFi rumah. Artinya, selain tidak boleh boros, saya harus lebih giat mencari uang di tahun 2018 agar terbebas dari segala macam utang atau kesulitan duniawi (10).
Setelah membaca semua resolusi saya untuk tahun 2018 ini, kau tahu kalau saya sungguh-sungguh, ‘kan? Kau yang paling tahu saya ialah orang yang mampu mengejar dan mendapatkan apa-apa yang saya inginkan.
Jika membaca semua tulisan saya dengan saksama, kau akan melihat beberapa angka dengan cetak tebal yang terselip di antara kalimat-kalimat panjang nan ambisius tersebut. Itu adalah jumlah berapa banyak resolusi saya di tahun 2018, dan dengan segenap hati, saya meminta bantuanmu untuk mengaminkan agar apa yang saya tulis terealisasi dengan segera, atau dengan waktu yang menurut Allah itu adalah saat yang tepat.
Bonus kalendar 2018 untuk kamu yang sudah bersedia membacanya sampai akhir.
Source : pngtree.com
Disc : artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Theragran-M.
Selamaatt ya mbaa uda jadi sarjana sekarang.. Semangat juga mengejar resolusi 2018nyaa.. Semoga tercapai semuanyaa...
BalasHapusAmiiiiin, terima kasih banyak untuk ucapan dan doanya :)
HapusUni... Aku merasa tertohok baca tulisanmu, apalagi pas bagian jangan cek2 web ecommerce. Duh, emang racun diskon2an akhir taun ini.
BalasHapusSemoga cita2nya terkabul satu per satu uni... Aamiin
Iya itu pilihan paling sulit sih, apalagi kita sering bilang, wah mumpung disko, wah mumpung free ongkir, yang intinya sama-sama buang uang kan ya, ayo semangat jaga diri dari godaan jajan! :)
HapusAku aminkan semua resolusi nya un, semoga menang lombanya yaa. Bdw aku gagal fokus sama kebaya wisudanya, kalau benar itu punya bun do berarti dulu bundanya selangsing uni ya *ngiri
BalasHapusIya, kasih hashtag #BundoPernahKurus :D Itu dari kerudung, kebaya, songket, (kecuali sepatu) semua punya Bundo 10 tahun lalu :D
HapusAmiiin, terima kasih untuk doanya Kak :)
Hanya satu kata, AMIN.
BalasHapusTerima kasih untuk -aminnya-, Aris :)
HapusAamiin aamiin aamiin. Semoga semua resolusinya tercapai yaaa un. Terutama nabung, dan kursusnya :*
BalasHapusIyaaa, soon, kursus!
HapusWah keren sudah punya rencana investasi rumah atau tanah. Aku pas masih umur 20an kemarin nggak kepikiran buat investasi. He. Semoga sukses ya buat resolusinya :)
BalasHapusPengin banget punya mulai dari usia 20-an gini, biar nanti kedepannya sudah lunas dan tinggal nikmatin, wlau kedengaraannya impossible, ya? hehe. Aminn terima kasih untuk dukungannya, Kak :)
HapusBiasanya gadis-gadis pencinta drakor mau belajar bahasa Korea, ini kok malah mau belajar Mandarin sih? Di mana integritasmu?!
BalasHapusOh iya juga ya kok tidak terpikirkan untuk kursus bahasa Korea :( Ini mau Mandarin karena nonton Our Times, nih :(
HapusTulisannya diawali dengan kabar baik. Senang dengar kabar sarjananya, Uni.
BalasHapusBtw, semangat menyegerakan 10 resolusinya, ya. Lekas tercapai. Aamiin.
Nabung nabung nabung. 👊
Terimakasih kalendernya ~
Komennya Kang Rido, iya juga, ya.
Di mana integritasmu!
Iyaa, akhirnya sarjana juga, ya :') Makasih banyak untuk dukungan dan aminnya, Darma,
HapusDan, oh, tolong didukung, bahasa Mandarin kan sama susahnya dengan Korea :D
Amiin Amiin. Allah selalu memberikan yg terbaik utk Kita. Tetap yakin dan semangat ya Uni. Dan satu lagi, jika Allah menghendaki, apapun yang Kamu harapkan, InsyaAllah diberikan. Semua yg ada dipikiran dan hati hrs selaras dan ikhlas. Semoga 2018 menjadi tahun yg penuh dg kebarokahan. Amiin.
BalasHapusIya, kadang suka minder dan jiper duluan kalau nulis resolusi, tapi Alhamdulillah tiap tahun selalu tercapai yang artinya saya tahu, saya mampu mengerjakannya.
HapusTerima kasih untuk doa dan dukungannya, Mbak, semoga Mbak sehat juga, selalu.
hemm...
BalasHapusapa pun itu resolumimu, semoga kesehatan terus dijaga biar bisa mewujudkan plan yang kamu inginkan.
Amiin, terima kasih untuk dukungannya, Danis, semoga kamu juga sehat selalu.
HapusBuatku jaga kesehatan nomor satu karena banyak hal bisa dikerjakan kalau sehat. Selamat tahun baru, Uni. Semoga resolusi 2018 sukses tercapai! \m/
BalasHapusSepakat! Mungkin Uni bakal mengikuti Junjungan untuk ikut kelas Yoga biar selalu sehat :D
HapusWah, infografisnya bagus. Btw, masih ada typo, Un. Tadi nemu kata kursus jadi krusus. Semoga segala resolusi Uni juga bisa terwujud ya. Amin.
BalasHapusAmiiiin, terima kasih! :)
HapusPlannya rinci banget, Uni. Hebat ih. Semoga 2018 kita semua dilancarkan dalam mencari rejeki agar bisa merealisasikan segala harapan untuk ke depannya ya. aamiin...
BalasHapusAku suka banget sama kalimat "Saya harus lebih giat mencari uang di tahun 2018 agar terbebas dari segala macam utang atau kesulitan duniawi." Semoga itu bisa menjadi pemicu sekaligus doa.
Terima kasih, Mbak, sudah baca :) Dan ya, walaupun kita gga ada utang sama orang, misalnya... tagihan rumah tangga dan cicilan juga termasuk utang, harus segera kita lunasi hehe. Ayo, semangat jadi lebih baik lagi :)
HapusAmiiin untuk semua resolusinya ya uni:))
BalasHapuswah sama akupun ingin kursus seo dan persocmedan. Kasih tau dong kalo udh nemu un tempatnya:D
Otodidak nih, Fa, biasanya belajar sama panduanim dan jugjawa aja, :D
HapusMenjag kesehat badan itu emang perlu, seban sakit itu tidak enak hhe
BalasHapusAku jadi pengen ikutan nyulis...
BalasHapusResolusi kita sama...
Akupun ingin hidup dengan cara yang disukai Allah dan mulai mikirin KPR...
Semangat untuk uni, aku, dan semua
Asikk samaan, ayo segera nulis biar banyak yang mengaminkan :D
HapusSemoga semua resolusi bisa tercapai ya! Perlu tetap sehat untuk meraih semua keinginan, konsumi suplemen menjadi hal yang penting ya.
BalasHapusBanget! Kadang-kadang kalau sakit jadi nggak mood untuk melakukan hal apa pun termasuk yang sepele. Semoga kita selalu sehat :D
HapusSelamat, ya, sudah jadi sarjana. :)
BalasHapusResolusinya ada yang sama kayak aku, nih. Mau punya kamera sama rumah atau tanah hehe. Soalnya semakin hari harga tanah makin naik. Makanya buru-buru beli, ya. :D
Sukses terus kak! :)
Yep, betul sekali, walau masih mudah udah harus mikirin tanah karena nanti pas kita dewasa (tua) bakal makin mahal :D
Hapuswuihhh resolusinya mantab Uni, semoga terwujud semua, kursus bahasa asing sudah saya lakukan tahun ini, tapi ya itu karena jarang dipakai jadi mental lagi deh
BalasHapusIya, bahasa harus terus dipakai ya kalau nggk hilang, waktu itu kursus di mana Kak?
Hapusresolusinya padat dan berisi semua, semoga terwujud semua deh yaa
BalasHapusAmiiin, terima kasih sudah membacanya :)
HapusResolusinya Uni detail banget.
BalasHapusBtw, aku pun merasakan yang Uni rasakan di tahun 2017
Terima kasih sudah baca, Teh Eva. Semoga kita tidak merasakan kehilangan lagi, ya.
HapusPostingan yang dibuat dengan sangat serius, aku sampai membacanya tiga kali nyahaha XD semoga terlaksana minimal sebagian ya, Uniku! Suka dengan gambar2nya, lucu2, itu buatan Uni sendiri?
BalasHapusTerima kasih sudah uang-buang waktu untuk membacanya, ta[pi semoga terlaksana semua, bukan sebagian :D
HapusIya, edit sendiri, tapi gambar yang asli bersumber sudah tercantum sumbernya di tiap gambar, silakan dicek :)
Asik banget baca tulisannya. Mengalir dan menyenangkan... Ngomong2 soal resolusi, saya ada 5 resolusi di tahun 2017 dan belum satu pun terwujud. Termasuk rumah. Hiks.... :( *numpang curcol
BalasHapusResolusi saya tiap tahun banyak dan senangnya selalu tercapai. Tahun ini yang paling dikit dan paling realistis haha. Terima kasih sudah baca, Kak :)
HapusYang paling aku suka dari tulisan ini. EH, kalo tulisan udah jelas suka. Unidzalika gitu lho.... Kalo nulis emang gak nanggung-nanggung gini.
BalasHapusTerus, yang aku suka lainnya adalah ilustrasinya jago banget. AKu aja, gak kepikiran bisa buat sekeren itu, Uni... Semoga menang, ya....
Btw, perubahan apapun dalam dirimu, tetaplah menjadi diri sendiri yang tidak mengubah sedikitpun tentang apa yang selama ini sudah Uni buat.
Aku salut, untuk takaran Uni seperti ini saja, masih mau terus belajar. AKupun jadi sadar, bahwa belajar inipun sangat aku perlukan lagi. Supaya ilmuku upgrade terus.
Btw, belajar SEO dll boleh ya, aku ikut. :)
Saya juga mendapat banyak semangat baru untuk menjalani tahun ini--setelah tahun kemarin tidak terlalu produktif , hehe . Semoga apa yang Mbak cita-citakan terkabulkan. Amin.
BalasHapusTahn kemarin saya sangat sibuk dan terlalu produktif malahan :( Makanya tahun ini dibuat resolusi yang slah satunya banyakin kumpul dengan teman dan keluarga :D
HapusTerima kasih untuk amiinnya :)
UNII~~
BalasHapusAku tenggelam dalam tulisanmu.
Mengalir.... dan... nggak tau kalau ini lagi ikut lomba.
Produktif sekali ^^
Btw bonus kalendernya bagus uni, tapi ngeri kok ngga ada tanggal merahnya ya hahaa.
Ohya...
AMIIIIN
Ku bantu meng-Amin i doamu ya supaya resolusi2 itu terwujud.
Btw lagi
Love your ilustration graphic above uni ^^
OH IYA KOK NGGAK ADA TANGGAL MERAHNYA!!!!!!! Wah gawat masa gak ada liburan sama sekali, Uni bahkan nggak sadar :))
HapusTerima kasih sudah baca dan mengaminkan, semoga semuanya terwujud~ Kamu juga semoga impian dan resolusinya terkabul ya, Kak
UNII~~
BalasHapusAku tenggelam dalam tulisanmu. Banyak yang ingin ku komentari wkwkwk. Mulai dari kebaya yang "Serius itu kebaya punya ibu???"
Sampe ke yang "Iya ide bagus mending nonton korea daripada nontonin online shop terus tau tau check out, lalu transfer lalu nyesel"
Ehhhh btw ini ceritanya... Mengalir.... dan... nggak tau kalau ini lagi ikut lomba.
Produktif sekali ^^
Btw bonus kalendernya bagus uni, tapi ngeri kok ngga ada tanggal merahnya ya hahaa.
Ohya...
AMIIIIN
Ku bantu meng-Amin i doamu ya supaya resolusi2 itu terwujud.
Btw lagi
Love your ilustration graphic above uni ^^
Ku kira komentarku yg atas belum masuk, ku komentar lagi karena ada yang ketinggalan.
HapusLah malah dobel wkwk
Detail banget! Jadi ngelirik goals di notes karena nggak sedetil ini 😅 Semoga tercapai ya!
BalasHapusHehe, amiin :')
HapusJadi, ini tulisan versi paling terbarunya, ya? Sudah matang, jika dibandingkan pas pertama kali. Tapi kayaknya tetep ada typo deh. Ya ampun, malah komentarin itunya. Yoga gembel~ Hm, mata saya cocok untuk jadi proofreader berarti nih. Halah. Haha.
BalasHapusSaya sebetulnya nggak suka resolusi-resolusi karena jarang yang tercapai. Tapi itu mungkin kesalahan saya sendiri yang tidak betul-betul meraihnya. Dan, saya jadi rindu menuliskan harapan di dream note. Setidaknya, setiap setahun akan ada pencapaian yang bisa saya ceklis. Dua tahun belakangan ini nggak melakukannya lagi. :') Mungkin tahun ini saya perlu menuliskannya lagi. Tidak hanya sekadar di kepala saja. Konon, kalau ditulis dan ditempel itu membuat alam bawah sadar untuk semangat. Hehe.
Btw, yang desain itu kamu sendiri, Un? Sudah lama nggak belajar Photoshop lagi. Tiba-tiba saya merasa cemen lihat desain bagus itu. :(
Hehe, kalau saya pribadi terbiasa nulis resolusi setiap tahun dan selalu tercapai 80% dari total yang ditulis :D mungkin jadi kebiasaan kayaknya. Ayok, nulis resolusi lagi, kadang-kadang berguna -percaya atau tidak.
Hapus