Dear Young Lady and Gentlemen,
Bagaimana kabarnya?
Lama nggak menulis, bukan berarti mood saya enggak baik atau
sedang malas. Tentu saja bukan. Tanpa bermaksud menjadikan skripsi sebagai
alasan saya hiatus beberapa minggu, izinkanlah saya bercerita sebentar.
Apa kabar semuanya? :)
Selain sibuk nulis skripsi, saya juga aktif nyetatus kan,
ya. Nah. Saya seringkali bilang melalui status Facebook, kalau Bundo senang
sekali memasak. Hampir 3x sehari selalu memasak. Itu baru main dish. Belum
termasuk camilan yang bikin saya jadi suka ngemil. Bundo bukan hanya bisa
memasak, tapi juga cinta. Kecintaannya dalam memasak membuat beliau selalu
masak apa saja.
Saya selalu disiapkan bekal makan siang untuk dimakan di
kampus atau kantor. Sesekali orang suka meledek kenapa saya makan makanan rumah
terus. Dipikirnya saya pelit, hemat, atau nggak punya uang. Padahal, selain
karena Bundo suka memasak, saya pun jarang banget jajan di luar kalau nggak
kepepet. Kepepet tuh misalnya saya kelaperan sekali, atau tiba-tiba diajak
makan gebetan dan saya enggak ada niat untuk menolak ajakan tersebut.
Saya enggak begitu suka makanan yang saya nggak tahu resep
dan pengolahannya. Gimana kalau makanan yang kita beli ternyata diludahin
pramusajinya? Atau jatuh di lantai terus dimasukin lagi ke piring? Atau ada
ulat lalat semut lalu dibuang terus tetap disajikan buat kita? Atau gimana
kalau itu dibubuhin sianida? Atau... Ya pokoknya saya insecure deh.
Saya sayang tubuh sendiri, dan salah satu cara saya menjaga
tubuh dengan mengatur pola makan yang sehat dan bersih.
Tapi...
Tapi saya juga sadar. Makanan rumahan memang bersih karena
tahu siapa yang masak dan lihat cara ngolahnya. Namun, yang bersih belum tentu
sehat. Kita berpikir itu daging sudah bersih. Itu sayur sudah dicuci bersih.
Masak rapi. Penggorengan bersih, bumbu stop pakai petsin, lalu gimana dengan
minyaknya?
Dear, tahukah kamu, penggunaan minyak goreng yang enggak
tepat dalam memasak, merupakan terdakwa utama yang menyebabkan tubuh kita dapat
terkena penyakit. Minyak juga yang akhirnya membuat masakan rumah dijuluki The
Silent Killer.
Rabu lalu (25/01/17), saya datang ke Rumah Sakit Pusat
Pertamina. Bukan untuk check up. Tapi di sana ada simposium mengenai gizi dan
pola makan sehat yang perlu diketahui oleh kita. Saya dapat undangan dari Wulan
dan Kak Danang. Alhamdulillah, senang sekali berkesempatan mengikuti simposium
ini dari awal hingga selesai.
Sebelum ada kak Tian.
Setelah ada Kak Tian di sebelah kanan ujung :)
Sebelum demo masak dimulai, swafoto dulu dengan teman-teman :)
Dalam kegiatan tersebut, Endee Communication (pihak agensi
yang menyelenggarakan) juga menghadirkan Kak Tian (Christian Sugiono) selaku
brand Ambassador dari Sunco, perwakilan PERSAGI, perwakilan dari Departemen
Kesehatan, datang juga perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia.
Pas banget, acara simposium ini menjawab kekhawatiran saya
soal makanan sehat. Dalam acara tersebut, Kak Mulina Wijaya selaku Deputy
Marketing Manager Sunco menjelaskan, kalau minyak memang diperlukan agar
memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang. Lemak/minyak yang ada di makanan,
berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E,
dan K.
Perlu kamu garisbawahi, minyak/lemak memang baik. Tapi kalau
kelebihan akan menyebabkan obesitas dan penyakit degeneratif seperti kanker,
jantung, dan penyakit tidak menular lainnya.
Jadi, minyak itu bagus. Tapi jika digunakan berulang kali,
atau menggunakan minyak dengan lemak jenuh berlebih, akan menjadi racun. Kita
juga nggak boleh memakai suhu yang terlalu panas saat menggoreng karena bisa
membentuk radikal bebas dan merusak kandungan dalam minyak goreng.
Lantas, gimana caranya bisa makan makanan bersih dan sehat?
Selain mulai membiasakan diri memakan makanan rumah,
sebaiknya kita juga harus aware terhadap penggunaan minyak goreng. Carilah
minyak yang dikit nempel di makanan. Ciri-ciri minyak goreng baik itu yang
warnanya bening, encer mendekati seperti air, nggak seret di tenggorokan, nggak
mudah beku ; yang menandakan memiliki sedikit lemak jenuh.
Dear, Sunco rupanya merupakan minyak goreng yang memiliki
ciri-ciri di atas. Minyak goreng Sunco yang cair dan bening bisa membantu
masakan kita jadi lebih sehat karena Sunco hanya memiliki sedikit lemak jenuh
dan dikit nempel di makanan yang digoreng. Sunco adalah Minyak Goreng Baik
Dikit Nempel Di Makanan.
Saya sudah lama tahu produk ini tapi selalu mikir mahal dan akhirnya beli minyak goreng lain atau beli minyak merek apa saja asal diskon. Bah :)) Sekarang sih, saya paham, bahwa ada harga ada pula kualitasnya. Minyak eceran di warung yang putih gitu mendandakan banyak lemak jenuh dan berbahaya jika kita konsmsi terus-menerus. Beda dengan Sunco yang cair dan bening banget. Bahkan mereka mengklaim Sunco bisa diminum (ya kalau mau) saking cairnya minyak tersebut.
Yuk, mulai gunakan minyak goreng Sunco supaya makanan rumah
kita bukan hanya bersih, tapi juga sehat. Uni dan Bundo sih, akhirnya langsung memutuskan pakai Sunco sepulang dari acara Simposium ini.
Kamu, kapan?
(*)
Kamu, kapan?
(*)
Silakan follow media sosial di bawah ini untuk mengenal atau mencari info lebih lanjut :
Sunco! minyak goreng favorite :) Bukan gegara si mas ganteng :D ha ha ha..emang bagus dan sehat.
ReplyDeleteDulu sempat pakai tapi berhenti karena agak mahal dibanding yang lain. Tapi sekarang pakai lagi karena tahu manfaat dan bedanya Sunco dgn minyak lain, hehe. Mari hidup sehat :)
DeleteSaya kapan?
ReplyDeleteSudah dong ciint ...waktu masih di Indonesia tapi..sejak disini saya pake yang dari bahan bunga matahari :)
Hmmm, aku beli sunco pas lagi diskon , soalnya bisa beli dua dengan harga hemart.. Takut juga yah, sama silent killer, aahhh minyak gorengggg
ReplyDeleteIya serem kan ya karena minyak goreng jadi merembet ke mana-mana hehe. Yuk hidup sehat :)
DeleteAku juga sukanya bawa makan dari rumah. Un.
ReplyDeleteMasak sendiri apa dimasakin? ^^
Deletesunco ini minyak yang dikit nempel , jadi ngrasa aman kalo menggunakannya utk menggoreng ya.
ReplyDeleteIya, dulu ngga begitu paham dikit nempel maksudnya apa, ternyata minyaknya cuma sedikit aja di makanan nggak seperti minyak lain ya. Hebat :)
Deleteuneehhhh, coba masakin aku pake minyak goreng SUNCO dongsss :))
ReplyDeletePisang goreng sis?
Deletewuuehehhe ada poto akunyah :)
ReplyDeletenikmat mana lagi yang ku dustakan sebagai blogger?
duduk, makan, nulis, ghibah, terus ngepost kemudian violaaaa invoice cair :P
Mm, engga senikmat dan sesederhana itu sih, hehe. Jadi blogger tanggung jawab dan proses kreatifnya berat :)
DeleteJadi memang mesti memilih minyak goreng sehat juga ya selain mengurangi banyak makan gorengan.
ReplyDeleteIya, kayaknya selama kita masih tinggal di Indonesia, akan susah lepas dari masakan yg digoreng. Jd solusinya adalah pakai minyak yang aman
Delete