Hi, Assalamualaikum!
2016 tinggal empat bulan lagi. Apa saja yang sudah berubah dalam hidup saya?
Menurut sepenglihatan orang, barangkali tidak banyak. Bahkan, mungkin mereka (atau termasuk kamu yang membaca ini) berpikir hidup saya sia-sia : gitu-gitu aja.
Kelihatannya sih, betul, memang. Belum lulus kuliah (OMAIGAT!), belum kerja, belum bisa bahagiakan orang sekitar, bikin Bundo sedih terus karena saya belum selesaikan kuliah, belum nikah, belum punya anak, belum ini itu. But hey, let me explain about everything that changes in my life, berdasarkan sudut pandang saya. Bukan menurut kata orang, atau menurut penglihatan kamu saja.
Http://www.instagram.com/unidzalika
2015 lalu, saya punya daftar mengenai hal-hal apa yang harus saya realisasikan. Perlahan itu semua tercapai. Dan orang nggak tahu daftar itu pun saya nggak memiliki kewajiban untuk membahasnya, kan? Namun, sejak daftar tersebut dibuat tahun 2015, dan 2016 mau habis, berarti ini masuk hampir dua tahun sejak daftar prioritas tersebut ditulis. Dan saya mendadak ingin melaporkan progress tersebut ke kamu. Ini isinya :
1. Jatuh cinta.
Ehehehehehehehe oke, kamu boleh berpikir saya gila karena memasukan jatuh cinta dalam daftar prioritas yang harus dilakukan. Ehehehehe. EHEHEHEHEHEHE.
EHEHEHEHE
EHEHEHE
EH
Tapi ini serius. Bundo bilang, saya terlalu apatis, dan katanya, menyeramkan sekali melihat anak gadisnya cuma mengurung diri di kamar sambil makan biskuit sekaleng, atau makan seafood melulu padahal tahu alergi, membaca buku atau nonton seharian, tanpa pernah keluar malam minggu dan bergaul. Nggak seram sih buat saya ngurung diri gitu, cuma memang kehilangan minat aja untuk jatuh cinta. Tapi saya nggak ingin buat Bundo khawatir.
Jadi, sesekali saya keluar di malam minggu even thou I hate to did that, mencoba berkenalan dengan orang baru, dan semesta betulan mendukung. Saya pun mengenal dan bertemu seseorang tepat di bulan September, tahun lalu.
Orang yang baik -sangat baik- dan betul-betul memiliki hati yang baik sampai Bundo pun ikut senang dengannya. Saya agak terkejut juga dengan respon Bundo, sih (catatan : keluarga saya termasuk kolot dan konservatif dalam banyak hal, termasuk soal pertemanan lawan jenis dan urusan cinta. Jadi sedikit aneh kalau lihat Bundo sesenang itu, karena dengan yang sebelum-sebelumnya, nggak begini).
Dia nggak macam-macam bahkan nggak pernah duduk di depan teras rumah sekadar ngopi seperti masa lalu yang sebelumnya. Tetapi Bundo bilang dia sebenar-benarnya orang baik. Dan saya kesulitan untuk membedakan apakah dia baik ke saya karena memang mau melakukannya, atau sekadar baik sebagai etika sopan santun.
Dia tidak begitu suka pedas. Mencintai makanan manis. Menolak makan soto betawi karena menurutnya itu aneh. Berani makan bawang mentah. Waktu saya makan sate, bawang dalam bumbu diambilnya. Mahir memotong buah. Setiap bertemu selalu membeli jus jambu dalam kemasan untuk saya.
Dia pemalu. Seorang introvert akut. Dan saya kebingungan melihat dia bisa seterbuka itu dengan saya walaupun belum mengenal lama. Dia senang mengkritisi sesuatu dan berkomentar sarkas. Apakah semua Scorpio begitu? Barangkali kamu akan berpikir itu membosankan, menyebalkan. Tapi yah... Saya suka lelaki kritis.
Kalau kami bertemu, kadang dia pakai kaus atau kemeja. Tergantung sebelumnya dia habis menghadiri acara apa. Saya senang melihatnya pakai kemeja, makanya senang kalau bertemu sepulang dia dari perpus. Terlihat rapi. Saya suka lelaki rapi.
Dia rapi, tapi termasuk orang yang bebas dan nggak ingin diatur. Oleh apa pun. Jiwanya bebas, tetapi tetap taat pada aturan yang ada di hidupnya. Ada sedikit perbedaan dalam tata cara ibadah kami walau dia dan saya beragama Islam. Nah di situ serunya. Dia selalu mengemukakan pendapat dan argumennya.
Kami melakukan pertemuan-pertemuan sederhana ; Di lorong stasiun. Di rumah makan pinggir jalan. Di museum. Di saung. Di Sevel. Di jalan menuju kost-nya. Di kafe temannya. Di depan rumah saya. Di shuttle busway. Di acara pameran buku. Di... mana-mana. Dan dia jadi mampir terus dalam pikiran saya.
Saya menyukainya. Sayangnya, tidak dengan dia.
Lalu,
kami memutuskan kontak.
Dia (sementara ini) adalah lelaki paling baik dari semua lelaki (di luar keluarga) yang pernah saya temui. Dan saya yakin saya juga orang baik. Dan Tuhan pun bilang, lelaki yang baik untuk perempuan yang baik. Sayangnya, di antara kami berdua, ada banyak orang baik yang terus berdatangan. Dan mungkin salah satunya menjadi miliknya. Dan kelak, berikutnya giliran saya bertemu orang baik yang bukan dia. Satu-satunya hal yang saya sesali adalah, dia tahu terlalu banyak mengenai saya. Saya sedih mengingat dia harus menanggung beban rahasia tersebut.
Bagian buruknya tentang dia? Entah. Pasti ada. Tetapi saya hanya ingin mengingat hal baik. Saya berusaha menjaga hati saya agar tidak memiliki pikiran buruk mengenai seseorang. Saya ingin memberitahu diri saya sendiri, juga siapa pun yang membaca ini tentang satu hal :
Jika kita menyukai seseorang tetapi tidak bisa bersamanya, ingatlah segala hal baik tentangnya. Bagaimanapun juga, dia layak diingat sebagai orang baik. Sebab, kita pernah mencintainya.
Bagian buruknya tentang dia? Entah. Pasti ada. Tetapi saya hanya ingin mengingat hal baik. Saya berusaha menjaga hati saya agar tidak memiliki pikiran buruk mengenai seseorang. Saya ingin memberitahu diri saya sendiri, juga siapa pun yang membaca ini tentang satu hal :
Jika kita menyukai seseorang tetapi tidak bisa bersamanya, ingatlah segala hal baik tentangnya. Bagaimanapun juga, dia layak diingat sebagai orang baik. Sebab, kita pernah mencintainya.
Saya akan selalu mengingatnya. Tapi urusan kami sudah tutup buku sejak kami sama-sama mengucapkan kata maaf --atas alasan yang berbeda, tentunya.
Hai, kamu. Dan saya enggak begitu yakin apakah kamu membaca ini atau nggak. Tapi, terimakasih untuk permintaan maafnya waktu itu. Saya terima dengan sukacita, saya simpan baik-baik di dalam toples kaca, dan saya pandangi deretan huruf M A A F yang melayang-layang di toples kedap udara milik Bundo, biar saya ingat, pernah ada lelaki baik yang singgah ke sini ; ke Instagram, ke blog, ke rumah, ke pertemuan-pertemuan sederhana, ke hati, kemudian pergi lagi. Dan, tak kembali.
Tapi satu hal yang perlu kamu tahu,
: Saya memang mengenalmu di dunia maya. Namun, pernah mencintaimu, itu nyata.
Ah, sudah.
Singkatnya (meskipun ini bukan pembahasan singkat), saya berhasil jatuh cinta di tahun ini, sekaligus patah hati. Dan sebetulnya patah hati nggak saya masukan dalam daftar. Baiklah, anggap itu bonus biar saya belajar semakin dewasa dalam mengelola urusan jatuh cinta.
Sebentar. Ini kenapa jadi bahas dia terlalu banyak? Dan tulisan ini jadi kelewat panjang. Kelanjutannya saya tulis lagi lain hari, deh.
"Saya menyukainya. Sayangnya, tidak dengan dia.
ReplyDeleteLalu,
kami memutuskan kontak."
Nyesssss banget yang ini ya ampun. Dan aku baca ini saat sedang benar-benar patah hati. Perih yes. Perih. Hahaha semoga kembali ada orang baik (lebih baik) yang hadir di hidupmu, Un. (Oke, yang ini aku pun butuh hahaha)
Aamiin.
Perih, tapi dinikmati saja :)
Deleteululuuuu unii tulisannya makjleb menohok hati banget *tsah*
ReplyDeletesayangnya lo berkebalikan sama gue hehehehe tahun ini jatuh cinta bukan prioritas :"""D *eaaa curhat*
un un semoga segera datang yah lelaki baik yang emang udah ditaktirkan untuk Uni. Aammiiin. ((sambil doain diri sendiri juga))
Sama kok, tahun juga bukan. Itu tahun lalu, demi menyenangkan hati orangtua. Tapi, yaah, mungkin caraku salah :)
DeleteAiiih, sampe segitunya mengurung diri. Kalo aku ngabisin sekaleng biskuit bisa dipotong uang jajan.
ReplyDeleteSemoga yang lebih baik segera datang ya, kak Uni.
Wait, ngurung diri bukan karena dia ya, tapi sebelum bertemu dia. Dan ngabisin berkaleng-kaleng biskuit masih berlaku sampai sekarang :D
Deleteuniii... ikut sediih bacanya.
ReplyDeletetp seneng gw, lo gak galau lebay sampe tingkat dewa! dan bisa narik kesimpulan sama kejadian yg abis lo lewatin. tetep semangat yaa..
btw, lo gak suka soto betawi? how come?
Iyaa, haha. Terima kasih sudah baca :) galau secukupnya aja, dan lagian, dia juga bukan siapa-siapa jadi ga perlu galau lama. Oh ya, yang gasuka soto betawi dia, aku mah suka banget.
DeleteI know for sure, you are stronger and braver more than u expected :)
ReplyDeleteStrong enough, biidznillah :)
DeleteWaduy, udah pernah baca tapi waktu itu lupa komen. Asyek typo yang gue koreksi udah dibenerin. :p
ReplyDeleteSemoga dia yang lebih baik segera hadir dan bisa bersama ya, Un. Aamiin. :)
Terima kasih sudah baca untuk yang kedua kalinya :)
DeleteMembaca kisah cinta setiap makhluk Tuhan memang selalu unik.
ReplyDeletemacam kisah cinta teteh ini.
Sampe bikin aku jadi kepikiran dan punya beberapa pertanyaan, diantaranya :
- Dia ungkapin ma'af gitu aja teh tanpa ada kejelasan ?
- lalu Tata cara ibadah yang bagaimana yang berbeda dengan teteh ?
Sory ya teh ane kepo muehe
Makasih udah bacaa :) dan makasih sudah bertanya. Dijelasin ya...
Delete1. Iya, minta maaf gitu aja tanpa kasi penjelasan. Tapi itu cukup. Karena, saya bukan siapa-siapanya jadi dia ga perlu jelasin. Mestinya malah ga perlu minta maaf sih ya.
2. Beda dikit. Dikit banget. Cara ibadah sama, perlakuan aja yang beda. Mm, apa ya... Misalnya dia kalau dengar azan ya langsung salat, kalau saya mesti azan selesai dan qamat beres, baru salat.
Ada pertanyaan lagi? :)
Apakah ini lelaki yg engkau ceritanya di #WortelBilangCinta beberapa waktu lalu Uni? Jika iya.... Hadeh... bacnya nyes, sih. :D
ReplyDeleteGue pikir, sih, keputusan Uni udah baik aja. Yang penting saling memaafkan dan merelakan. Ya, mungkin dia belum bener-bener tepat buat Uni.
Terus, ngerasa lucu juga, sih. Soalnya agenda tahunan jatuh cinta. :D
Ooh enggak, ini baru tahun kemarin. Yang diceritakan di #WortelBilangCinta itu kejadian 2013, beda lagi. Dan ya, ini agenda tahun lalu wkwk. Besok udah ga ada lagi agenda ini ~
DeleteAih, Uni, ternyata resolusi jatuh cintanya bisa tercapai yaa, meski akhirnya harus diakhiri dengan patah hati.
ReplyDeleteaku baca ini baper banget. banyak juga pelajaran yang bisa aku ambil supaya bisa lebih dewasa lagi dalam memandang cinta. seperti tetap menilai orang dari segi positifnya.
semoga tahun ini uni dipertemukan lagi dengan sosok yang lebih baik :)
Ah, kamu dapat point yang uni maksud! Bahwa kita harus tetap menilai orang dari sisi positifnya :)) terima kasih sudah baca :)
Deleteyang sabar y uni. pasti sedih banget diakhiri dengan patah hati kayak gitu.
ReplyDeleteyakin saja pasti ada yang lebih baik di depan sana uni. semangat
Sedih, tapi nhga sedih banget. Sedihnya pun bukan karena dia pergi. Tapi sedih kenapa aku ketemu orang yang tega nggak menghargai aku, hahah.
Delete(((Saya memang mengenalmu di dunia maya. Namun, pernah mencintaimu, itu nyata.)))
ReplyDeletesuka sama bagian ini nih. Risiko orang yang berani jatuh hati kan emang gitu ya, harus berani juga sama patah hati. Semoga cepat menemukan yg sreg di hati
Iya, sepaket. Dan itu membuat kita kuat.
DeleteYah. Sedih bacanya. Gue tau susahnya introvert buka hati untuk orang lain, eh dianya malah pergi :(
ReplyDeleteCoba cari yang sedikit ekstrovert, biar kamunya gak bingung melulu soal sikapnya doi :p
Aku ga pernah bingung dengan sikap orang baik itu introvert atau ekstro. Sebab aku lugas dan selalu bertanya. Tapi untuk kasus ini, bingung yg kumaksud bukan karena sikapnya, hanya saja, aku kepikiran apa yang salah dari aku sampai orang tega bikin aku kecewa?
DeleteHmm.. saya scorpio dan introvert akut juga hehe.. tapi gak gitu juga kok, setiap orang sifatnya beda walopun kepribadiannya sama.
ReplyDeletesedih ya bacanya :( tapi jangan kelamaan galaunya, semangat terus :)
Wah, intovert dan scorpio! Pernah ada pengalaman begini juga ga sama seseorang?
DeleteDia (sementara ini) adalah lelaki paling baik dari semua lelaki (di luar keluarga) yang pernah saya temui.
ReplyDeletegue lagi membayangkan sosok laki laki ini yang seperti lo bilang hehe apalgi dia introvert yaahh kada kebayang deh btw kita sama ko, sama sama belum lulus kuliah haha
((Belum lulus kuliah)) kenapa ini yang jadi endingnyaaaaaa
DeleteSaya pikir, saya juga harus memasukkan Jatuh Cinta ke daftar keinginan. hmmm...
ReplyDeleteEmang dia ngomong gak suka ke Uni, cowok introvert mah suka menyembunyikan perasaannya. Kalo gak ditanya soal perasaannya ya dia juga gak jawab. gitu. :3
Hahaha, nggak tahu. Nggak peduli lagi sekarang sih.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDan kemudian kami memutus kontak, kenapa hakkjebb banget ngendingynya, jadi apa alasannya? Kalian kenapa saling meminta maaf? Apa yang terjadi, duh pembaca penasaran bingitt ini.
ReplyDeleteEmang yang namanya jatuh cinta itu udah sepaket sama sakit hati, tapi paketnya datengnya gak barengan. Semakin dalam jatuh cinta ya siapw aja sedalam itu kita sakit hati. Puk puk mbak e
Hihi, terima kasih untuk pukpuk-nya, tapi saya sudah nggak butu itu. Nulis ini pun karena galau, melainkan untuk memberitahu ke pembaca bahwa setiap orang punya sisi baik yang patut dikenang.
DeleteKalau pembaca aja penasaran, apalagi yang ngalaminnya, penasaran juga :) tapi biar itu rahasia Tuhan yang nggak perlu dicari tahu.
*bukan karena galau
DeleteOh Uni, this is tooo cool! I mean...kamu nulis ini untuk seseorang, sesuatu yang menyangkut hati dan kamu menulisnya di portal ini. Maksu aku, aku aja harus mikir dua kali karena takut yang bersangkutan baca dan you've done it. Selama ini juga aku pingin banget menulis semacam ini untuk seseorang tapi niatku dan keberanianku cuman sampai di ujung lidah, nggak pernah sampai di ujung jari. Well, hope he read it! Dan dia tahu betapa pedulinya dan perhatiannya kamu sampai detail2 kayak begitu kamu tahu. Hehehe
ReplyDeleteUwoow...
ReplyDeleteAku malah fokus ke toples kaca yg ada rangkaian huruf M A A F itu. Kewwwreeen *eh
Endingnya syedih :'( peluk aku sekarang.
ReplyDelete