Hi, Assalamualaikum!
Ini adalah hari kedua saya di usia 24 tahun. Kemarin, saya mau posting tulisan ini, tetapi ketika membacanya ulang, saya rasa tulisan ini terlalu emosional. Terlalu lebay. Barangkali kamu akan berpikir saya delusional.
Dan saya ragu, apakah ini akan berfaedah ketika kamu baca?
Tapinya sudah nulis panjang banget. Masa dibuang sih? Haha, labil banget si Uni. Hm, baiklah. Selamat membaca, dan silakan ambil manfaat baiknya, ya.
Warning : membaca ini kira-kira menghabiskan waktu 20 menit. Silakan pipis dulu, ambil camilan, siapkan charger, dan jangan lupa kunci pintu. Takutnya ada tamu nyelonong masuk dan kamu nggak 'ngeh.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Sejak kecil, setiap tanggal 1 Agustus, keluarga dan teman saya kerap memperlakukan saya dengan mewah dan ada saja perayaan meriah. Setiap tahun saya selalu mendapat hadiah. Bahkan, sampai sekarang, semua pemberian orang masih saya simpan dalam kotak besar dan saya masih mengingat dengan baik, tiap barang tersebut diberikan oleh siapa.
Semua ulang tahun saya sangat mengesankan, tetapi saya paling ingat saat ; usia 7 tahun, 16 tahun, 20 tahun, 22 tahun, dan sekarang, 24 tahun. Dan semoga saya masih dapat kesempatan merasakan ulang tahun lagi nantinya. Amiin.
Saat usia tujuh, ada perayaan meriah yang pertama, dan jadi yang terakhir. Di ulang tahun tersebut Bundo dan Papa sengaja mengundang teman-teman SD saya. Saya ingat ada seorang anak yang menyukai saya, juga datang ke pesta dan dia memberikan kado yang masih saya simpan sampai sekarang. Kalau sedang reuni, kami --saya, dia, pacarnya sekarang-- membahas kelucuan semasa kecil dulu.
Dan di ulang tahun itu pula, kali pertama saya pakai baju mewah hasil jahitan Bundo. Kenapa jadi perayaan terakhir? Sebab, setahun setelah itu Papa meninggal, lantas Jakarta harus saya tinggal, semua masa kecil saya yang berbahagia rasanya tiba-tiba Tuhan penggal.
.
Di usia 16 tahun. Saya berada di sekolah asrama dan di tahun itu, asramanya digabung bersama kakak serta adik kelas yang artinya, saya tinggal tidak hanya dengan kawan seangkatan. Sepulang sekolah, mendadak saya diomeli suruh cuci piring sekamar. Padahal tugas piket saya saat itu nyapu ngepel. Tapi ya, saya jalani. Belum selesai bilas, saya diseret ke tangga asrama dan tiba-tiba disiram air seember besar. Lagi. Dan sekali lagi. Isinya air cucian kotor. Air bekas pel lantai. Sampah plastik juga banyak. Air apa lagi, entah. Jijik.
Saya benci kotor. Saya benci basah. Tapi saya tidak benci mereka. Karena setelahnya, satu asrama keluar kamar dan bernyanyi. Guru pun ikut menyalami. Lalu berdoa satu persatu. Dan mereka tertawa bahagia. Saya tahu itu bukan tindak bully. Itu adalah salah satu cara mereka membuat saya terkesan. Dan ya, saya memang jadi paling ingat momen itu.
.
Lalu, di usia 20... Saya mengenal seseorang yang berulang tahun di tanggal dan bulan yang sama. Waktu itu di kampus sedang ada sidang dan debat calon kandidat untuk ketua Senat kampus. Saya dan dia jadi panitia. Saat jeda istirahat, saya berkomentar bahwa salah satu calon kandidat ternyata ulang tahunnya sama dengan saya.
"Kapan?" tanyanya tanpa begitu tertarik. Saya menyodorkan fotokopi formulir calon kandidat dan dia tertawa. "Ulang tahun kamu tanggal 1, serius?"
"Iya. Kenapa? Bentar lagi tuh. Catat, ya," canda saya yang dibalas dengan senyuman. Tapi dia tidak berhenti tersenyum. Dan tiba-tiba mengeluarkan KTP-nya lalu menyodorkan ke saya.
Di sana tertulis, dia ulang tahun pada 1 Agustus 1991. Gantian, saya yang tersenyum.
Yang membuat saya tidak lupa adalah, ketika tanggal 1 tiba, saat itu puasa, malam-malam sebelumnya kami penuh tengkar, dan paginya rencana jalan-jalan kami gagal. Saya masih sibuk rapat himpunan fakultas, dia pun sibuk rapat BEM kampus. That was a super-duper busy day dan kami kehabisan waktu bersama. Kalau dipikir-pikir sekarang, mungkin itu cara Tuhan untuk menjauhi saya dari perbuatan mudharat, hahaha.
Nah, akhirnya saat magrib hanya sempat minum air mineral. Berdua. duduk di dalam mall bagian tengah antara toko elektronik dan pakain dalam wanita. Hanya itu bangku yang tersisa. Saya kasih dia sebuah scrapbook yang alay ; kumpulan foto dan quotes juga beberapa gambar yang direkat dalam album foto. Ajaibnya, dia ternyata punya hadiah juga. Sebuah video buatannya sendiri. Itu adalah kado pertama yang berupa handmade, di ulang tahunn saya.
Kalau kamu pembaca setia sejak awal blog ini berdiri, kamu mungkin tahu kepada siapa momen ini saya maksud. Saya ikut menceritakan ini karena dia bagian dari masa lalu saya yang tidak dilupakan, tetapi itu pun bukan berarti saya masih menyukai atau mengininkannya. Tidak. Saya bersyukur jutaan kali tidak lagi bersamanya. Atas nama menghargai, dulu video itu tetap saya simpan. Namun, awal 2016 ini saya memutuskan untuk menghapusnya.
Itu hanya penggalan momen saja. Tiap tahunnya, saya masih bisa merinci bagaimana semua kerabat membahagiakan saya dengan ucapan, doa, dan juga benda kenangan.
.
Lalu, saya lupa ulang tahun ke 21 atau 22 ya. Pokoknya keponakan saya lahir tanggal 31 Juli dan semua perhatian pindah ke dia. Dan anehnya, di tanggal 1-nya keluarga, teman, lingkungan, tidak ada yang mengucapkan doa atau selamat ke saya, sama sekali. Itu jadi ulang tahun pertama saya yang paling sepi.
Saya merasa sangat sepi. Merasa sendiri.
Saya ingin menyalahkan siapa saja, tapi pada akhirnya saya menyalahkan diri saya sendiri. Ulang tahun itu apa? Kado itu apa? Perayaan itu apa? Bahagia itu yang bagaimana? Cemburu itu apa? Sepi itu kenapa? Kamu mau jadi orang apa?
Kamu itu kenapa?
Di situlah. Itu ulang tahun pertama di mana saya banyak bermuhasabah dan introspeksi diri. Ternyata, sebuah kesendirian dapat membuat kita jadi lebih dekat dengan hati nurani.
Sejak saat itu saya tidak haus ucapan. Ada yang mengucap dan mendoakan, Alhamdulillah. Ada yang kasih hadiah, Alhamdulillah. Seperti hari kemarin. Saya tidak lagi menginginkan ucapan pun doa-doa mewah, perayaan meriah, juga tidak berharap adanya hadiah.
Saya, telah memaknai ulang tahun sebagai tanda bahwa hidup saya di bumi tinggal sebentar lagi. Maka, saya harus bergegas menyelesaikan semua urusan saya, biar tidak ada lagi beban ketika meninggal nanti.
Sebentar, diralat sedikit, ya. Saya cukup senang dan menikmati bagaimana kamu mengucap selamat dan mendoakan banyak hal baik untuk saya. Senang, sekali. Dan terima kasih untuk itu.
Salah satu doa dari seorang sahabat yang berujung ke... nasihat. 😱
Yang saya maksudkan adalah, saya sudah belajar untuk menikmati hidup. Belajar tidak bergantung pada bahagia orang lain. Belajar tidak sedih ketika orang lupa kapan ulang tahun kita. Belajar tidak iri ketika orang telah menempuh hidup baru. Belajar banyak hal.
Saya pun kembaali bermuhasabah. Dan tidak mengerti kenapa dulu, saya seringkali sedih dan merasa terluka ketika disakiti, dilupakan, ditinggalkan...
Saya banyak kehilangan orang, kehilangan lagi yang lainnya, dan itu rasanya seperti saat kita dari jauh cium aroma sate padang, perut sudah bergejolak, lidah menunggu dengan sabar saat sate diasap, dan saat siap disantap tiba-tiba ketumpahan eek cicak yang akhirnya batal dimakan.
Semenyebalkan itu rasanya ditinggal.
Waktu ditinggal, saya kira saya sendirian. Namun, setelah belajar merelakan, hati rasanya lapang. Dan saya tahu, saya tidak sendirian. Saya punya keluarga terbaik. Saya punya sahabat. Saya memiliki teman-teman baik di dunia maya pun nyata. Saya bahagia, memiliki kamu sebagai pembaca saya.
Yang pasti, pada akhirnya, di tahun 2016 ini saya telah sepenuhnya bahagia atas kemauan saya sendiri. Bukan berpura-pura bahagia, bukan hasil mengemis bahagia dari orang lain, bukan juga bahagia di atas penderitaan orang. Tuhan dan Bundo telah begitu sabar menemani saya dalam berproses.
Uda - Bundo - Saya.
Aduh, maafkan kerudung kami yang awut-awutan. Ini selekas salat mesti langsung ke mobil dan nggak sempat rapikan kerudung. Untung sempat foto dulu.
Saya - Bundo - Nona (kakak saya)
Ternyata, untuk bahagia itu mudah sekali. Kita tidak boleh lupa bersedekah, terus bersyukur, dan mesti berani melepaskan --it can be someone or something, if you know what I mean. Lepaskan, relakan, dan biarkan Tuhan memberikan yang lebih baik.
Saya berpikir telah kehilangan bannyak hal. Tapi sebetulnya tidak. Tuhan telah memberikan saya kado sejak lahir ; Bundo. Beliau adalah kado terindah dalam hidup. Tuhan banyak kasih kado ; kakak dan ipar, ponakan, sepupu, tane, bibi, uwak, om, teman-teman yang baik, kamu (yang sedang membaca ini), pengalaman baik, masa lalu yang baik, lingkungan baik, pergaulan baik, pun kebutuhan hidup yang sangat baik. Memiliki hal-hal baik yang selalu mendukung apa pun kegiatan saya, membahagiakan sekali.
Dan itu cukup. Alhamdulillah.
Ps.
Allah, terima kasih selalu mengembalikan ruh saya selepas saya bangun tidur. Sisa usia saya, Insya Allah akan saya pergunakan lebih baik lagi, lebih bermanfaat lagi.
Aku sukaaa baca tulisan ini, banyak banget rasa syukur yang ditulis uni dalam postingan ini,MasyaAllah nikmatnya bisa bersyukur ya uni. :)
BalasHapusaku sendiri justru setiap ulangtahun jarang bahagia, maksudnya dari sebagian perasaan ku dihari itu ada 2 bagian seperempatn bahagia dan penuh syukur karna masih berada disekitar porang-orang yang aku sayang dan Alhamdulillah masih diberi kesempatan beribadah sejauh ini.
tiga perempat lainnya justru aku takut, takut karna ini berarti masa hidup di dunia berkurang dan entah selalu ada rasa tidak nyaman saat aku ulangtahun.
sebagai penutup, selamat ulangtahun Uni.
Barakallah, semoga selalu dilimpahkan nikmat sehat dan lain-lainnya.
Semoga usianya berkah menjadi ladang amal ibadah untuk akhirat.
sekali lagi Barakallah. :D
Aku sukaaa baca tulisan ini, banyak banget rasa syukur yang ditulis uni dalam postingan ini,MasyaAllah nikmatnya bisa bersyukur ya uni. :)
BalasHapusaku sendiri justru setiap ulangtahun jarang bahagia, maksudnya dari sebagian perasaan ku dihari itu ada 2 bagian seperempatn bahagia dan penuh syukur karna masih berada disekitar porang-orang yang aku sayang dan Alhamdulillah masih diberi kesempatan beribadah sejauh ini.
tiga perempat lainnya justru aku takut, takut karna ini berarti masa hidup di dunia berkurang dan entah selalu ada rasa tidak nyaman saat aku ulangtahun.
sebagai penutup, selamat ulangtahun Uni.
Barakallah, semoga selalu dilimpahkan nikmat sehat dan lain-lainnya.
Semoga usianya berkah menjadi ladang amal ibadah untuk akhirat.
sekali lagi Barakallah. :D
Terima kasih ya, sudah baca, sudah ngucapin, sudah kasih doa baik... Iya, semoga kita termasuk ke dalam golongan yang selalu bersyukur.
Hapus24 tahun tapi dewasa sekaliii uni....
BalasHapusterima kasih untuk tulisan indahnya. semoga kamu bahagia selalu :)
Masih proses menuju dewasa, Kak. Amiiiin, terima kasih telah membacanya ya :)
HapusLagi, selamat ulang tahun ini..
BalasHapus"Saya berpikir telah kehilangan bannyak hal. Tapi sebetulnya tidak. Tuhan telah memberikan saya kado sejak lahir ; Bundo"
Ini kayak tamparan keras ke pikiran saya, uni.. Serinğ berfikir kalo ada banyak yg udah ninggalin, kadang bikin sedih.. Tapi kadang lupa kalo ada yg selalu support ke kita, ibu.
Terima kasih atas doa dan ucapannya, serta sudah baca tulisan ini. Amiiin, semoga kita terus bersyukur ya kak :)
HapusUNIIIIII. bener ya, ditulisan kamu beda banget sama kalau ketemuan langsung. Ngobrolnya riweuh tapi seru! Selamat ulang tahun ini. Jangan lupa skripsi. EH
BalasHapusAhahahahaha, kalau ketemu langsung, uni jadi penebar dosa. Mesti dimusnahkan!
HapusGue baca gak sampe 20 menit. Hmm, 10-15 menit kayaknya. Haha. Ini apaan dah gue malah fokus ke situ.
BalasHapusWah, gue kayaknya pas lagi masa-masa kabur nih yaaa. Gak sempet ngucapin deh hehehe.
Btw, selamat ultah! Maaf telat. Sukses selalu. Aamiin
Pas gue ultah kemarin juga paling sepi. Soalnya notif ultah di FB gue hapus, Twitter juga. Jadi yang tau gue ultah cuma sedikit orang. Enak banget merenung pas ultah. Banyak yang bisa dibenahi habis introspeksi diri melihat 1 tahun kemarin gimana.
Ini gua komen apaan coba?
:))) Makasij untuk doa dan curcolannya. Jadi, kaapan kita ketemu?
HapusUnii jd lo 24 qpa 35? *salfok*
BalasHapusHbd uni walau telat. Sayangnya waktu itu kita bekun kenal yah:""")
Tulisannya super sekali uni. Bikin banyak banyak bersyukur dan istighfar hiks