23.
Di usia segitu, Demi Lovato, Selena Gomez, Miley, -dan teman sepermainannya Demi di Disney- sudah punya banyak album. Sementara Ayu TingTing udah punya mobil, rumah, anak. Lalu Pevita, Maudy Ayunda, Sherina, udah jadi aktris terkenal. Terus Ayu Gani udah mengharumkan nama Indonesia lewat kemenangannya di ANTM. Dan DO EXO udah mulai eksis di perfilman Korea..
23.
Kedua kakak saya sudah bekerja saat usia mereka di angka tersebut.
Teman-teman saya lebih hebat lagi. Pada usia 23, ada yang sudah S2, sudah bekerja di perusahaan ternama, sudah menikah pakai perayaan megah, sudah jadi pengusaha milyader, sudah punya dua anak, sudah punya rumah, sudah punya mobil, sudah punya karyawan, sudah jadi dokter, sudah keliling Eropa pakai uang sendiri, sudah bisa bersedekah banyak, sudah jadi penyanyi, sudah bisa bikin manajemen sendiri, sudah jadi model, sudah bisa bikin butik sendiri, sudah pada punya novel, sudah memutuskan tinggal di luar negeri bersama suami, sudah settled jadi wirausaha, sudah ini-itu yang pokoknya dapat membanggakan orangtua dan dipuja-puji di lingkungan setempat.
Saya?
Hari ini ketika usia saya menginjak 23, saya masih jadi orang biasa. Masih belum kerja, belum lulus, belum menikah, belum ketemu jodoh, belum niat bikin bisnis (lagi), belum ada mobil, belum punya rumah, belum bisa merekrut karwayan, belum pernah keliling Eropa, belum punya suatu karya yang dapat dikenal orang, belum kaya raya, ya intinya belum bisa membahagiakan keluarga.
Malah kata seseorang, kehadiran saya di dunia ini bikin malu keluarga karena nggak ada gunanya. :)
Tapi dengan menjalani hidup yang-sangat-santai ini, saya bahagia. Saya tidak punya tekanan dalam hidup saya. Saya tidak menyesal hidup begini. Saya juga jadi punya waktu untuk selalu dekat dengan keluarga, dan Tuhan, tentunya.
Kadang, saya merasa ingin tutup telinga karena tidak kuat dengan segala tuntutan, atau lelah karena selalu dibanding-bandingkan, atau juga bosan atas semua pertanyaan kepo yang berulang dilontarkan. Dan semakin lelah karena harus tetap tersenyum menanggapi semuanya. Tapi hal-hal menyebalkan itu datangnya dari lingkungan, dari orang lain, bukan dari keluarga. Dan keluarga saya hanya mengisyaratkan, "Tutup telinga, tapi buka mata kamu agar tidak salah langkah."
23.
Di usia segitu pada hari ini, subuh tadi saya buka album foto. Lalu, saya menyadari satu hal ;
Bahwa telah banyak orang berkorban demi membahagiakan saya, demi membuat saya tetap memunyai masa kanak-kanak yang menyenangkan, menjaga masa remaja saya untuk tetap bebas tapi berprinsip, menguatkan kedawasaan saya setiap rapuh, mempertahankan kelangsungan hidup saya agar tidak kekurangan apa pun hingga hari ini. Demi saya, mereka selalu ada. Orang-orang ini, keluarga saya.
Dan saya sadar, saya harus melalukan sesuatu -apa pun yang dapat membuat mereka bahagia.
Alhamdulillah, sudah 23. Dan bersyukur karena Tuhan selalu menegur saya dengan cara yang baik, contohnya seperti pagi ini.
Mulai hari ini, ketika saya tulis di sini dan kamu baca bahwa saya akan melakukan sesuatu yang bermanfaat, saya tidak sedang berjanji pada kamu. Saya sedang berjanji pada diri sendiri.
______
St.Citayam 01/08/15
Karyawan atuh, bukan karwayan. Belum, memang belum, semoga sebentar lagi, anyway, selamat ulang tahun, Uni, kadonya doa aja ya :D
BalasHapusAaaaak iya typo, maklum ini draft jam dua pagi udah mulai siwers bacanya. Makasiiiiih kak, doa yang baik adalah kado yang paling indah :)
Hapusorang lain hidup dengan jalannya sendiri, uni hidup dengan jalan uni sendiri. semua suda diatur, jangan pernah menyesal dengan apa yg ada sekarang, dinimati dan disyukuri, insyaallah barokah untuk kamu dan orang disekeliling kamu. kamu tau kan kalo dengan kamu tersenyum aja sudah membuat bahagia orang lain :)
BalasHapusIya, disyukuri, that's the most important thinhs, isn't it?
HapusSemoga umurnya selalu Barokah ya, Uni :) Setiap orang itu istimewa, jadi jangan pernah merasa 'bukan apa-apa' :)
BalasHapusTerima kasih :')
Hapus