![]() |
Sumber Gambar: fabulousnishpal.wordpress.com |
Kamu sudah berapa kali pacaran, putus, pacaran lagi, putus lagi, -dst, terhitung sejak kali pertama mengenal cinta sampai saat ini? Coba kasih tahu saya, sudah berapa banyak yang pernah mengisi hati kamu?
Kalau saya, jatuh cinta bisa dihitung dengan jari. Mungkin karena saya terlalu pemilih banget. Iya, beberapa dari kamu mungkin sepakat, cinta itu buta. Cinta itu tidak memandang status, usia, agama, dll. Cinta ya cinta saja, dan bisa datang karena terbiasa. Begitu kan, yang biasa kalian deklarasikan sebagai pembenaran ketika jatuh cinta?
Saya, tidak begitu. Cinta yang saya punya terlalu pemilih. Begitu selektif.
Saya nggak bisa sepakat ketika orang bilang cinta datang karena terbiasa bersama. Well, nggak pernah ada tuh dalam cerita saya, terbiasa bergaul dengan Indra, Ambon, Adi, Bebek, Toni, Hambali, dll, lalu jatuh cinta, gak. Dekat dengan mereka ya dekat aja. Baik ya baik aja. Main ya main aja. Tanpa ada tendensi apa pun. Mereka pun begitu. Jadi, buat saya, bukan karena terbiasa, tapi cinta datangnya tiba-tiba. Waktu memutuskan untuk suka sama orang, saya tahu, saya memilih dia.
Cinta buta? Enggak. Tapi kita aja yang kadang suka salah arah. Kalau soal perbedaan, ya, saya sepakat. Saya pernah suka sama orang Katolik, Protestan, sama yang muslim ecek-ecek, yang sholeh juga pernah. Terus dengan yang beda usia lima tahun di atas saya, enam tahun di atas usia kakak saya, atau dua tahun lebih muda dari saya, pernah juga cinta banget ke mereka ampe kayak orang blo'on. Ya tapi itu, karena cinta saya terlalu pemilih, ketika suka, ya suka aja. Kagum ya kagum aja. Nggak minta ini-itu, nggak minta disukain balik. Sebab saya berusaha menjaga arah biar tidak salah langkah. Meskipun itu sulit.
Kesimpulannya, saya tahu, cinta itu nggak buta, tapi karena dia kasat mata, kadang pergi dan datang semaunya tanpa bisa kita tahan. Dan tentu saja, sepandai-pandainya saya menjaga arah, selihai apa pun saya mengatakan bahwa saya selektif, saya pasti pernah salah langkah, cinta matik sama orang yang nggak mencintai saya. Dan walaupun sekarang ini sudah berusaha membenahi langkah yang sempat salah, mungkin saja nantinya saya berbuat salah lagi. (Kamu tahu kan, kenapa saya sebut salah? Karena saya berani berkorban membunuh impian saya demi memprioritaskan doi, dan ini ga cuma ke satu orang. Kan bodoh :D)
Nggak munafik juga, meskipun saya bilang saya pemilih, kemarin pernah tiba-tiba jatuh cinta dengan orang, yang padanya, kami terbiasa berdiskusi. Saya suka cara dia berpikir. Saya suka cara dia berbicara lewat matanya -cuma bicara sedikit, lalu menatap saya, dan ya, begitu saja, saya paham semua yang dia maksud. Oh, kami hampir tidak pernah berinteraksi lewat media sosial pun sms, chat, telepon, tidak pernah. Hanya ketemu sesekali dan saya tahu, cinta saya memilih dia. Bukan karena terbiasa, bukan tiba-tiba, bukan karena status, usia, agama, pekerjaan, dsb. Simpel banget, saya suka cara dia berpikir. Dan saya takut kembali mengulang kesalahan yang sama, mengingat lelaki ini sepertinya tidak akan pernah mencintai saya. Capek loh, suka sama orang yang gasuka sama kita. Bukan capek ngejarnya, kan dari awal memang nggak berharap. Yang capek itu, ketika dengan begonya kita iya-iya aja kalau oranng yang kita cinta, minta ini-itu.
Jadi, tulisan saya di atas yang bilang bahwa cinta tidak buta, itu omong kosong. Cinta itu buta, tuli, bisu, dungu, polos, penurut, payah, dan pamrih. Maka dari itu, mintalah Tuhan untuk terus membimbing, menuntun, mengarahkan, dan menjaga kita dalam mencintai. Semoga kedepannya, saya, kamu, dan siapa pun yang baca ini, kelak bisa mencintai juga dicintai dengan restu dari Tuhan.
Biidznillah.
________
Danau Setu. 13/07/15
H-8 menuju Idulfitri
Hm... nggak ngerti si Uni nulis apa. :(
BalasHapusGue mah masih anak kecil.
Kok gue pernah juga, ya. Jarang banget kontekan secara chat, tapi pas ketemu rasa yang bergejolak di dalam dada itu terus ada. Apa itu cinta?
Nah, kadang kesel juga, orang cuma deket dibilang suka. Deket mah deket aja ya. Hahahahaha ketawa aja ah~
Kamu nggak ngerti tulisanku karena ini memang nggak jelas nulis apa T.T yang pasti, cuekin aja omongan orang kalau suka diledekin suka sama teman dekat :D
HapusUntuk itu, aku kurang tahu. Tapi kalau aku, setiap cinta sama orang, nggak ngalamin itu, malah sebaliknya.. Karena aku tiap hari deg-deg-an panik ga jelas, kalau aku bisa tenang ketika sama satu orang, tandanya aku suka dan nyaman sama itu orang hahaha. Loh kok jadi curhat di sini :))))))))
Halooo, Kak! Mau ikut jelajah Kalimantan GRATIS & dapetin MacBook Pro? Ikuti lomba blog "Terios 7 Wonders, Borneo Wild Adventure" di http://bit.ly/terios7wonders2015
HapusJangan sampai ketinggalan, ya!
cinta itu sesuatu yang abstrak. Eh, bener gak sih gue hehehe
BalasHapusGitu ya? Menurutmu abstrak? Lalu kenapa ada yang bilang cinta itu SPOK-nya jelas, bukan hal yang abstrak? Adek pusing, bang. Hayati lelah mikirin cinta :(
HapusApalah cinta itu, Uni? Adek nggak paham. Mau bobok sajalah~ Awkwk.
BalasHapusSemoga Uni bisa mencintai dan dicintai dengan restu dari Tuhan, yaa.. Aamiin. :)
Aku juga sebetulnya nggak tahu nulis apaan :( aku sedih karena udah merasa paling tahu tentang cinta padahal mah apalah apalah. Kumau terjun aja ke sungai :(
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNgomongin tentang cinta ya Uni!?
BalasHapusMendadak koq gua jadi ngantuk ya,,, hehehe... ;p
Aku juga pas nulis ini nggak sadar. Kayaknya dikerjain sambil tidur, kak. Mbosenin banget bahas beginian. Tsk! *kubur cinta*
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCinta itu viruz
BalasHapusKalau cinta itu virus, bisa disembuhkan dong? Bisa dihindari dong? Bisa dicegah untuk nggak ada, dong? :0
HapusCinta itu sederhana atau rumit, ya?
BalasHapusMaaf ini komentnya malah bertanya.
Rumit. Yang sederhana itu akal sehat manusia.
HapusHai Uni :))
BalasHapusApa pun definisi cinta, aku tetap cinta Uni kok :)))
Selamat Idul Fitri yaaa...
Ih iya definisinya bedabeda dan aku soktahu banget ini, hahaha. Makasih, Mak! Kujuga cinta banget sama Makcar :')
HapusKalo udah jatuh cinta, aduduh aduuh susah banget ya haha.
BalasHapusJatuh cinta itu kejam, ia membiarkanmu tetap meradang rindu walaupun tau itu pilu
Ketika cintamu pergi, maka rindu yang akan ia bawa pulang.
Kok jadi sok puitis gini sih? Kesambet apaan? -,-
Hapusaku kan emang puitis orangnya. sok gak tau ah kamu un :D
HapusCinta .... Cinta ....
BalasHapusEmpat tahun aku masih ngerasa aku jatuh cinta sama cowok yang sama dan masih nggak juga berani bicara, sampai akhirnya dia memilih gadis lain, apa masih boleh disebut cinta?
Ya, mungkin cinta ya Uni. *malah curhat
Ya begitulah. Cinta kan buta, hehehehe. Ayo move on! :)
HapusCiyee Uni ngomongin cinta-cinta. Padahal sepuluh juga bisa diitung pake jari loh. Sepuluh kan banyak. \:p/
BalasHapus*keren banget komen gue beda dari yang lain* *uni pasti bangga*
Subhanallah, komen kamu berbobot sekali, penuh makna, menginspirasi, dan bikin Uni kagum. Warbiyasak!
HapusKalo udah ngomong cinta, bakal susah ditebak... Setiap orang pasti punya pendapatnya masing-masing.
BalasHapusGue sendiri masih belum bisa ngasih pendapat, karena gue masih kecil, masih kurang pengalaman... hhhhaaa :D
Uni, cinta itu sederhana. Apabila rumit, itu bukan cinta. Itu ego. By Nahdiah Ismi Laila
BalasHapus