Untuk kamu.
Yang mungkin setelah membaca ini tidak akan lagi bersitatap mata denganku, hingga miliyaran hari nanti.
Untuk kamu.
Kemarin kita memintal kenangan bersama-sama.
Hari ini kita masih bercengkrama.
Tapi esok, kamu akan sibuk dengan duniamu.
Untuk kamu.
Yang (mungkin) aku tak kan lagi ingat seberapa hangat pelukanmu.
Seberapa erat jabat tanganmu.
Kelak, hanya ingat senyumanmu yang manis.
Untuk kamu.
Yang telah membuat diri ini sadar arti hakikat hidup.
Yang selalu siap berdiskusi dan berbagi ilmunya padaku.
Untuk kamu.
Aku bukan penyair.
Bukan pujangga.
Bukan bagian dari keluarga kerajaan.
Bukan ksatria yang akan melindungi kamu.
Tapi aku punya seikat doa yg tak pernah putus, dan selalu dirapal setiap sepertiga malam, untukmu.
Untuk kamu
Aku lumpuh untuk menuliskan kata-kata romantis.
Untuk kamu, hanya bisa doa yang tertulis.
Untuk kamu.
Jadilah orang yang beguna untuk kami semua, untuk keluargamu, untuk dunia ini.
Ini untuk kamu,
dari aku yang pernah menjadi bagian dari hidupmu.
apik mbak.
BalasHapus