Assalamualaikum, teman-teman semuanya. Tidak terasa sudah penghujung akhir tahun 2021 ya. Dua tahun terakhir ini rasanya waktu terlalu cepat berlalu. Seolah-olah saya sedang tertidur pulas dan terbangun di dua tahun setelahnya. Saya masih ingat banyak momen di tahun 2019, satu di antaranya adalah Festival Panen Raya Nusantara 2019 (dikenal sebagai Festival PARARA) –yang sekarang di tahun 2021 kembali diadakan secara zoom virtual. Wah, rasanya baru kemarin, ternyata sudah dua tahun yang lalu. Walaupun acara ini diselenggarakan secara virtual, euforia kegiatannya tetap terasa bagi saya.
Acara Festival Panen Raya Nusantara 2021 diselenggarakan mulai dari hari Kamis tanggal 2 Desember 2021, dengan mengusung tema “Tradisi Pangan Lokal untuk Masa Depan Indonesia” dan menggabungkan seluruh rangkaian kegiatan secara daring dan luring dengan mengikuti aturan serta protokol kesehatan yang berlaku di setiap wilayah.
DAY 1
Bapak Jusupta Tarigan selaku ketua konsorsium PARARA menyampaikan, dalam pembangunan yang dilaksanakan pemerintah hingga saat ini, ada banyak upaya untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia secara adil dan merata. Dan sejujurnya saya merasakan langsung kinerja pemerintah saat ini ketika keliling kota bersama tim Kementrian Koperasi dan UMKM beberapa bulan lalu sebagai Instruktur pelatihan bagi para UMKM.Nah, ada juga sambutan perwakilan dari Bapak Riza Damanik, Bapak menteri Teten Masduki, yang menyampaikan kata pembukaan untuk para hadirin di festival Panen Raya Nusantara dan ini menjadi bukti apresiasi dari pemerintah untuk pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Menteri koperasi dan UMKM selalu menyampaikan bahwa kita harus inisiatif untuk mendorong UMKM yang telah berpartisipasi dalam membentuk Indonesia yang ramah lingkungan terutama dalam pandemi ini.
Begitu memasuki sesi talk show UMKM ada pembahasan mengenai perizinan dan juga legalitas dalam melakukan usaha, terutama bagi pemilik usaha mikro mulai dari pengertian sampai edukasi tentang hal apa saja yang diperlukan atau pun persyaratan bagi mereka yang ingin memulai bisnis mikro kecil dan menengah (UMKM) atau bagi mereka yang sudah terjun ke dunia UMKM.
Dan begitulah acara berjalan sampai beberapa hari. Mulai dari sesi “selamatkan Tradisi, Pangan Lokal” yang dimoderatori oleh Bapak Jusupta Tarigan selaku direktur eksekutif NTFP-FP Indonesia. Dilanjutkan dengan sesi Fair Trade sebagai ajang Praktek Tentang Perdagangan yang adil di lingkup lokal, regional dan global. Talk show dimulai oleh Ibu Netty Febriana yang merupakan perwakilan dari Forum Fair Trade Indonesia (FFTI), dilanjutkan kemudian sesi oleh Dr, Panchakshara sebagai perwakilan dari WFTO- Asia (World Fair Trade Organization). Sesi berjalan selanjutnya oleh Ibu Tamara sebagai Kepala Eksekutif dari WFTO yang membahas tentang perkembang revolusioner WFTO dan sejarah mengenai WFTO.
Di hari pertama acara Festival PARARA ini ditutup dengan sesi terakhir dengan tema MarketPlace yang menampilkan berbagai macam barang lokal yang menarik dari berbagai daerah. Saya ingat, di acara Festival PARARA tahun 2019 saya memborong banyak barang hehe, sayang sekali di tahun ini tidak bisa melihat produk produk lokal secara langsung, tetapi tidak mengurangi minat saya terhadap produk yang ditampilkan.
DAY 2
Dibuka oleh Sesi Tropenbos sebagai organisasi yang mengarah kepada bagaimana pembiayaan para UMKM terutama di sektor pertaniaan dan perhutanan. Selanjutnya diisi sesi “producer meets consumers” sesi demo memasak makanan khas adat Krayan yang berasal dari Kalimantan Utara dengan mendatangkan masyarakat asli Kalimantan Utara dan ditemani Chef Ragil Imam Wibowo selaku Chef Owner of Nusa Indonesian Gastronomy.Ada juga sesi KUPS yang menceritakan sejarah bagaimana awal mula kelompok bernana Jaso Mande membuka peluang usaha untuk menjual Tepung Beras. Pada sesi terakhir yaitu Penjaminan membahas mengenai topik PGS sebagai pemberian jaminan dari kelompok tani organik dalam mengelola, produksi dan pemasaran produk pertaniannya secara standar nasional Indonesia (SNI). Sesi tersebut mendatangkan empat narasumber dan satu moderator dengan durasi kurang lebih 2 jam dan membahas tujuan adanya PGS hingga produk dan perbandinganya di negara-negara lain.
DAY 3
Memasuki hari ketiga, acara dibuka dengan sesi “KPAM (KOPERASI PRODUSEN AMAN MANDIRI) PENDANAAN DAN USAHA KOMUNITAS ADAT” yang mengangkat persoalan umum terkait modal pendanaan atau permodalan yang dapat dibangun serta mudah diakses, termasuk jenis usaha yang dapat dikembangkan oleh masyarakat adat dan komunitas lokal.Sesi berikutnya adalah “Talk Show Jaga Laut Jaga Kehidupan KIARA” yang berdiskusi tentang bagaimana dan pentingnya laut dan menjaga ekosistem laut agar tetap terjaga keindahan dan keasrian alamnya, lalu dilanjut lagi dengan sesi “Parara Stokis” yang mengusung tema ‘’Semakin Dekat Semakin Sehat’’ dan ditutup dengan sesi kuis yang berhadiah produk PARARA.
Nah, di Sesi Parara Baking Hour ada video resep memasak menggunakan Lokal Gluten Free Flour yang akan membimbing penonton untuk membuat resep makanan yang enak dan sehat, sesi ini di bawakan oleh Chef dan owner dari Cakes Studio, Ibu Cut Dewi.
Dilanjutkan dengan Sesi Pasar Online yaitu menjual langsung produk peserta PARARA langsung melalui live zoom Youtube dan Instagram! Setelah sesi berakhir, berikutnya adalah sesi Pasar Rakyat dari Kampung Adat sebagai sesi penjualan produk dari Toraja secara daring yang dibawakan oleh host dari Gerai Nusantara Ibu Susi Situmorang.
DAY 4
Nah, di sesi terakhir hari keempat ditutup dengan tips and trik dan pembelajaran membatik dengan menggunakan pewarna alami, perkenalan pewarna pewarna alami batik, dan mengetahui tentang Pengenalan Macam-Macam Batik dan Pewarna alaminya.Tentu ada sesi demo masak dengan mengangkat tema Tradisi Pangan Lokal Untuk masa depan Indonesia membawa unsur bahan asli dari Sulawesi Tenggara. Lalu acara akan dilanjut dengan membawakan tarian tradisional asil Kalimantan yang merupakan persembahan dari Talino Raya Benuang, dan disambung dengan sesi talkshow membawa topik, “Mendorong Pemanfaatan HHBK dan Pertanian untuk ketahan pangan” guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sistem pertanian kita. Tak sampai di situ, terdapat pula sesi-sesi menarik lainya antara lain mendatangkan Kembali sesi PARARA baking hour yang dibuat dengan bahan dasar sorgum, dan tentunya Gluten free.
Nah, di dua hari berikutnya saya tidak bisa ikut menghadiri acara jadi teman-teman yang ingin tahu lebih lanjut dn lebih lengkap tentang keseruannya dapat kamu pantau terus kegiatan Festival PARARA di akun Instgram-nya, ya :))
DAY 6
Acara tidak berakhir di sesi ngobrol saja, ya. Selain itu juga ada acara live music performance, kemudian acara jelajah rempah NUSANTARA dari Timur, ada juga pemutaran video, lalu dilanjutkan dengan sesi talkshow mengenai citarasa kopi masyarakat adat. Oh ya, meskipun kegiatan ini secara virtual, tapi orang-orang yang hadir sangat aktif berdiskusi dan bertanya, lho. Saya senang sekali karena bisa mendapatkan insight baru selama sesi berlangsung. Dan tidak hanya berakhir di situ saja, sesi berlanjut dengan pembuatan masker berbahan dasar kain tenun!!! Sangat semangat sekali mengikuti kegiatan ini karena dibimbing mulai dari mempersiapkan bahan dan alat, lalu diajarkan cara membuat dan memotong pola, sampai dibantu hingga selesai membuat masker kainnya. Setelah keseruan praktek tersebut, sesi dilanjutkan dengan mengadakan kembali PARARA Baking Hour yang ketiga dengan memberikan tips and trick mengenai resep makanan berbahan dasar sagu. Sesi lalu diakhiri dengan mengumumkan pemenang lomba fotografi yang dibawakan sendiri oleh Ibu Bibong.Selama belangsungnya acara Festival PARARA 2021 yang saya ikuti secara daring ini, saya merasa lebih bersemangat dan jadi mengenal lebih banyak produk lokal dari berbgai kota di Indonesia dan takjub sekali karena produk lokal semakin keren dan semakin hebat. Sejak awal tahun 2021 saya mulai bersinggungan dan banyak beraktvitas dengan teman-teman UMKM sehingga senang sekali bisa menyimak rangkaian kegiatan apa pun yang bernuansa pengenalan produk lokal, seperti satu di antaranya acara Festival Panen Raya Nusntara 2021 ini. Saya harap, semakin banyak masyarakat Indonesia yang bangga menggunakan produk lokal, dan semakin banyak teman-teman UMKM yang bisa meluaskan pasarnya hingga ke kancah dunia. AMIIIN!
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)