Assalamualaikum!
Akhir-akhir ini saya sedang belajar banyak hal. Terlebih
sebagai Fashion Blogger, saya merasa segala sesuatunya perlu diperhatikan.
Mulai dari apa yang saya kenakan, apakah deterjen pakaian yang saya pakai sudah benar, dan apa yang saya tunjukan pada kamu ; pembaca dan
followers media sosial, dan saya harus pertanggungjawabkan semua itu, kan. Lalu
kepikiran.
Apakah selama ini pakaian yang saya kenakan bagus, bersih,
dan suci untuk digunakan saat ibadah? Apakah deterjen yang saya pakai, sudah
cukup membersihkan seluruh cucian saya? Percuma dong, kalau saya kampanyekan pakaian
syar'i tapi ternyata yang saya kenakan masih syubhat.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, beberapa minggu lalu (15/03/17) saya menghadiri
undangan peluncuran Total Almeera - Deterjen halal nomor satu di Indonesia.
Acara ini dilaksakan di resto Bebek Bengil, Jakarta. Dihadiri oleh para Direksi
PT. Total Chemindo Loka, bloggers dan media, saya pun mendapat beberapa
penjelasan mengapa deterjen ini bisa mendapat sertifikasi dari MUI bahkan telah
mendapat akreditasi A.
Total, konon merupakan deterjen pertama sejak tahun 1985.
Namun, di tahun 2005 brand Total memutuskan bergabung dengan managemen baru
yaitu PT Total Chemindo Loka. Di tahun 2017 ini, inovasi terbarunya adalah
mengeluarkan deterjen halal yang mana menjadi deterjen halal pertama di
Indonesia, yang dinamai Total Almeera.
Saya tahu ini deterjen Total memang dari dulu harganya
sangat terjangkau, tapi sejujurnya keluarga berhenti pakai karena tangan kami
panas kalau pakai Total. Namun, untuk produk baru ini, Deputy CEO PT Total
Chemindo Lokal -- Pak F. Gunawan, mengatakan Deterjen Halal Total Almeera
tidak bikin panas di tangan, lebih wangi, membuat warna baju tidak akan pudar,
membersihkan pakaian dari noda sampai ke serat kain, dan konsumen pasti lebih percaya pakaiannya bersih karena
menggunakan produk halal.
Jadi, kenapa dikatakan halal?
“Total Almeera sudah memperoleh sertifikasi halal resmi dari
MUI, itu tidak main-main karena MUI langsung melakukan uji halal terhadap
bahan-bahan dan proses produksi produk kami,” kata Pak Gunawan saat menjawab pertanyaan tersebut.
Bersama pak Gunawan
Eh, tapi sebelum saya jelaskan lebih lanjut, banyak juga,
lho, yang skeptis soal deterjen Halal. Mulai dari warganet dan followers saya
pada mempertanyakan hal ini. "Berarti, produk lain haram, dong?!"
begitu cerca sebagian orang.
Kenapa sih sekarang apa-apa halal?
Yaelah, ini itu aja mesti ada halal MUI.
Produk A halal? Yang lain haram dong?!
Mirisnya, yang nomong gitu orang muslim sendiri. Hehe.
Kenapa ya, banyak yang apatis dan sinis begitu? Sementara ada lho, teman-teman
non muslim saya, sangat antusias belajar dan aware dengan halal-haram-syubhat
tiap produk. Begitupun dengan Pak Gunawan, seorang non muslim yang justru
sangat antusias untuk membantu masyarakat muslim lebih menyempurnakan agama.
Nah, let me tell you a lil bit about this. Dalam Islam, segala hal yang halal itu jelas dan yang haram
juga jelas. Di antara keduanya, hal-hal yang kita tidak tahu itu haram atau
halal, disebut syubhat atau perkara-perkara yang samar kejelasannya. Dan siapa
yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang
diharamkan. Ini bukan kata saya atau kata ustaz, ya. Penjelasan tersebut dari
Nabi Muhammad saw. yang telah diriwayatkan dan disampaikan oleh orang yang
sahih.
Terus saya ingat, 15 Desember tahun 2013 lalu, saya pernah curhat di WordPress
mengenai kebingungan saya mengapa doa jarang sekali cepat diijabah. Saat saya
baca ulang, ada hal yang ingin saya kutip di sini :
Ada kalimat familiar yang seringkali mampir ke telinga saya,
"Kalau doamu belum terkabul, Tuhan punya rencana yang lebih indah untuk
kita."
Saya sepakat dengan kalimat itu. Namun, sepertinya ada yang
tidak beres kalau doa kita seringkali tidak terkabul. Percaya tidak percaya,
ternyata salah satu alasan doa kita belum dikabulkan ini karena kita masih
sering mengonsumsi hal-hal yang haram dalam agama. Terlihat sepele, tapi
sesuatu yang haram seharusnya tidak boleh diabaikan, kan? Untuk menguatkan
opini di atas, saya kutip salah satu hadist sahih yang mengatakan ;
“Ketahuilah bahwa suapan haram jika masuk ke dalam perut
salah satu dari kalian, maka amalannya tidak diterima selama 40 hari.” (HR
At-Thabrani)
Itu kutipan tulisan saya tahun 2013. Namun, di tahun 2017
ini, saya kembali instropesksi hidup. Sebab, sampai saat ini doa saya tidak
cepat dikabul, haha! Allah selalu kabulkan, tapi tidak secepat saat Nona
berdoa. Bahkan saat kemarin Nona umroh (Alhamdulillah!) dan dia tanya saya mau
nitip doa apa, saya bilang, "Gak perlu. Kamu doa dari pojok rumah malam ini
pun, besok kekabul."
Kata Bundo, itu karena Nona memang perempuan salihah sekali.
Dia memang benar-benar memastikan apakah semua yang dia konsumsi halal atau
aman untuk dia, atau tidak. Itu berlaku untuk semua hal, bukan hanya makanan
yang dia konsumsi. Acuan dia bukan hanya label halal dari MUI, tapi dia selalu
baca kompisisi produk, selalu cek ini itu pokoknya. Kalau dia ragu, akan dia
tinggalkan. Dan kami pun tahu, tidak ada abu-abu dalam Islam.
Nona, Bundo, seluruh keluarga saya selalu berusaha
menghindari hal syubhat itu, tapi saya masih abai :(
Dari pola hidupnya Nona inilah, saya belajar. Bahwa salah
satu faktor kenapa rapal doa kita lama diijabah, mungkin karena kita sering
konsumsi hal-hal yang syubhat.
Balik ke curhatan saya di atas, Islam tidak mengenal
abu-abu, kalau bukan halal dan bukan haram, jatuhnya syubhat. Kalau kita bisa
mengatur segala asupan seperti makanan dan kosmetik yang digunakan harus halal,
perlu juga dong, aware dengan kehalalan bahan kimiai lain. Nah, ketika ada
produsen yang menyediakan deterjen halal, mengapa tidak kita pakai? :)
Pak Gunawan juga bilang, sebelumnya pihak Total ragu-ragu
mendaftarkan produk barunya, Total Almeera, ke MUI. Bisa aja kan, pas didaftarin malah diketawain
karena aneh. Pas datang ke MUI, tim di sana rupanya setuju dan mendukung,
bahkan meyakinkan bahwa suatu saat, niat
baik ini akan ditiru produsen lain. Akhirnya pihak Total bekerja keras dan gigih
untuk menyegerakan niat baik mereka.
Sepulang dari sana, saya pun langsung mencoba yang liquid di
hari pertama dapat deterjen ini. Hari lain, saya coba pakai yang bubuk. Busa
yang didapat cukup, tidak berlebih, dan ini buat saya sebetulnya bagus. Sebab,
semakin dikit busanya, semakin dikit bahan kimia yang ada. Wangi untuk yang
liquid lebih mirip pomade siapa gitu ya, tapi yang bubuk wanginya segar dan
setelah dijemur pun tidak hilang wanginya.
Produk ini bisa kamu temukan di beberapa supermarket
terdekat bulan April mendatang. Semoga, dengan adanya deterjen halal ini, pakaian yang
dicuci lebih bersih dan suci, biar semakin sempurna ibadah yang kita lakukan.
Dan dengan adanya deterjen halal Total Almeera, di rumah jadi semakin banyak barang halal yang saya pakai. Bagaimana dengan kamu? Tertarik untuk mencoba? 😅
Fanpage : Total Almeera
Twitter : @TotalAlmeera
Instagram : @TotalAlmeera
Web : http://www.chemindoloka.com/
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)