Hi, Assalamualaikum!
Dear, kamu pernah mengalami stres karena berat badan naik, nggak? Gimana cara kamu ngatasinnya? Berikut di bawah ini ada curhatan salah satu pembaca unidzalika yang mengalami kenaikan berat badan sampai tiga digit! Dibaca yuk, cara dan proses perjalanan dia dalam menjalani hidup sehat.
Sebelumnya baca dulu ; Cantik itu, Kurus atau Gemuk?
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
"Nurunin berat badan tuh, gampang!"
Siapa sih, yang bilang nurunin berat badan itu gampang? Jujur, saya hampir 10 tahun berjuang untuk nurunin berat badan dan hasilnya? Bukannya makin langsing ramping, tapi malah makin melar ke melar. Segala diet sudah saya coba, dari puasa Senin-Kamis, OCD, diet mayo, atau bahkan diet tanpa garam juga. Olahraga juga dicoba. Dari yang jalan pagi sore, nge-gym, bahkan wingcun, juga dijajal. Nah, sampai pernah tergoda minum obat pelangsing yang dijual bebas, lho. Tapi karena saya memang nggak doyan obat jadi nggak pernah lebih dari 1 botol.
Namun, kenapa bisa seperti itu? Apakah diet saya nggak berhasil? Pada intinya semua berhasil, tapi jawabannya cuma 1. Saya nggak konsisten dengan yang saya lakukan.
Bayangkan... Saya pernah diet 2 bulan dan turun kira-kira 5 kilo. Tapi setelah itu saya malah nggak olahraga. Terus nggak makan teratur, segala makanan yang enak, nggak perlu nunggu disuruh dua kali, pasti akan ludes. Camilan 1 kantong plastik setiap minggu pasti beli dan makan gorengan juga habis 1 piring. Akhirnya, 2 bulan berikutnya saya naik lebih dari 10 kilo.
Setiap bulan dan tahun, berulang kejadiannya kayak cerita di atas. Hingga 10 tahun setelahnya, berat badan yang awalnya hanya 57 melonjak menjadi tiga digit dalam timbangan. Saya kaget dan syok hampir menangis.
Enggak kebayang bakal begini jadinya.
Setahun sebelumnya, BB (berat badan) saya masih mentok di angka puluhan. Setelah BB yang melonjak tiba-tiba kayak harga bawang, saya akhirnya ikut diet yang minum produk herbal.
*bukan iklan*
*bukan sponsor*
*bukan buzzer*
Ini sebenernya diet kalori, sih. Saat itu ada seseorang dari rumah nutrisi menawari produknya. Berhubung saya malas obat-obatan lagi, jadi langsung saya tolak. Saya bilang kalau saya nggak suka minum obat. Si mbak-nya pun menjelaskan jika ini bukan obat, ini semacam susu atau shake yang sangat enak. Dan dia memaksa saya untuk ditimbang. Dan tarara, tuh angkanya bikin syok!!
Entah bagaimana cara menghitungnya, saya tuh mendapatkan angka 1600 kalori yang boleh masuk ke tubuh dalam sehari.
Alamaaaak!
Tebak! ternyata 1 gorengan itu sudah 400 kalori, lho. Tapi seperti biasanya, saya selalu tertantang. Setiap pagi datang ke rumah nutrisi minum 1 gelas shake, 1 gelas teh herbal, dan 1 sendok aloevera. Siangnya makan 1 centong nasi, lalu sayur 1 irus, dan ikan/ayam 1 potong. Malam disarankan minum shake atau boleh juga makan seperti porsi makan siang. Jika disela jam makan saya kelaparan, saya diijinkan makan pisang, tapi hanya 1.
Apakah saya mampu dan kuat? Tentu... ingat kan? Tadi di atas saya sudah bilang bahwa segala macam diet sudah saya coba, jadi saya bisa biasa aja menjalankan pola makan seperti ini.
Alhamdulillah, selama 7 hari pertama saya turun 4.4 kilo. 10 hari kemudian turun 6 kilo. Dan sebulan akhirnya turun 8 kilo. Bulan ke-2 saya masih rajin dan saya selingi dengan jalan sore. Meskipun nggak bisa rutin karena musim penghujan. Akhirnya 23 hari ikut program ini, saya bisa turun 12 kilo. Senang banget merasa langsing dan jadi makin semangat!
Tapi...
Tapi begitulah saya.
Seperti yang sudah saya katakan, saya kesulitan banget untuk konsisten. Adanya liburan selama 11 hari membuat saya melupakan pola makan sehat. :(
Meskipun saya nggak bisa makan sebanyak dulu, tapi makanan yang saya makan udah nggak terkontrol lagi.
Begitu saya kembali ke Manado, berat saya melonjak 5 kilo. Sakit hati rasanya! Akhirnya saya putus asa dan malas melanjutkan.
Malas.
Tapi kepikiran juga.
Tapi bete.
Tapi malas.
Tapi sayang badan.
Sayang banget sih, sudah turun banyak tapi kok berhenti, Ai? Akhirnya 1 minggu mulai diet lagi dengan benar dan berat kembali turun jadi dua digit. Seminggu kemudian, turun satu angka.
Tapi lagi-lagi saya abai dengan rasa konsisten. Sampai di tanggal 1 Maret, saya harus memutuskan untuk fokus lagi. Ya! Meskipun saat menimbang badan belum beranjak dari angka di minggu pertama, tapi saya segera sadar.
Saya mulai pecut diri sendiri. Saya teriakin dengan lantang...
Jika lebaran sebentar lagi. Agustus sebentar lagi. Terus rencana mau ke Bali, saya tidak mau menjadi ejekan teman sekantor lagi!
Dan yang utama, September tinggal menghitung bulan.
Ada apa dengan September?
Di bulan September nanti, kawan baik yang juga teman kantor, akan menikah. Well, saya sih nggak menjadi seseorang yang penting untuk menjadi bagian kesibukannya. Tapi saya tetap mendapatkan keistimewaan untuk mengenakan baju seragam keluarga. Dan saya berjanji akan tampil cantik juga di hari pernikahan kawan saya ini.
Benar, ada yang berkata big is beautiful dan saya setuju seperti itu. Tapi lihatlah? Perasaan terabaikan, tak dipandang, itu hanya kami (orang gemuk) yang merasakan. Ya, memang nggak semua mendapatkan perlakuan nggak mengenakkan hati, tapi percayalah. Saya mengalaminya sendiri dan tahu banget apa yang saya rasakan.
Saya secara pribadi tetap harus bilang badan ramping memang lebih menarik dan pastinya lebih sehat. Meskipun sekali lagi saya harus bilang, "nggak selamanya yang ramping lebih menarik sih. Beauty inside more important than the weight."
Oh iya, ada satu hal yang suka bikin saya sebel. Banyak yang bilang katanya asal minum produk Herbal, tak perlu olahraga dijamin akan langsing. Itu bisa saya tegaskan. Bohong.
Bohong!
Hidup harus seimbang, apapun cara kita diet, apapun produk yang kita konsumsi untuk membantu diet kita biar sukses, semua harus dibarengi dengan olahraga. Olahraga sangat penting. Apapun bentuk olahraganya itu. Jadi, meskipun makan sudah diatur, sudah minum produk diet, atau sudah diet sampai nggak makan nasi segala, olahraga tetap penting. Diet tanpa dibarengi dengan olahraga akan bikin berat badan (mungkin) turun, tapi jadi nggak bertenaga dan malas. Akhirnya nggak bakal ngefek ke penurunan berat badannya.
Itu sih pengalaman pribadi saya, ya.
Saat sudah mencapai berat badan ideal pun, hidup tetap harus seimbang. Menjaga dan mempertahankan, tetap butuh konsisten diri. Nggak mudah lho, nggak tergoda sama makanan enak. Nggak gampang juga menjauh dari camilan menggiurkan. Nah, kalau sudah tergoda ya jangan banyak-banyak porsinya. #eh
Sekarang saya lagi coba program diet yang lain dan nggak minum lagi obat herbal. Semoga yang kali ini berhasil dan konsisten. Kopi juga sudah dikurangin. Oiya, klik di sini kenapa Uni Dzalika nggak doyan kopi.
Untuk para pembaca unidzalika.com yang lagi mau menurunkan berat badan, yang semangat ya! Ingat, pakai cara yang sehat. Memang nggak mudah, tapi nggak ada yang nggak mungkin kok. Oh, ya. Ada satu tips lagi. Kalau kamu nggak tahu malu kayak saya, coba carilah penyemangat dengan minta hadiah kepada teman-teman baikmu. Itu bener-bener penyemangat tiada tara. Saya tuh sudah mendapatkan hadiah 5 buku dari 5 teman kantor, dan beberapa teman masih berjanji untuk memberikan hadiah jika saya mencapai target di angka yang saya mau.
Jadi, pepatah "be yourself" itu memang benar adanya. Namun, kita-kita yang gemuk dan mau kurus ini bukan karena nggak nyaman atau karena apalah apalah. Ini semata untuk kesehatan. Yuk, sayangi tubuhmu sendiri :)
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Penulis :
Aini WK
Sedang mengubah pola pikir makanan enak menjadi makanan sehat.
@baelovesee
Woaini01.wordpress.com
Editor :
Uni Dzalika
Catatan ;
Kamu berminat menjadi guest blog di unidzalika.com ?
Tersedia kategori ;
RelationTips,
Beauty Corner,
Female Dairies,
Salero Uni,
Layar Lebar.
Silakan baca about me, FAQ, disclaimer, dan Terms & Conditions terlebih dahulu. Then drop your post(s) on email chairanidzalika@gmail.com . Subject : Guest Post - Category (choose one of categories)
kalo aku kebalikannya mbak. naikin berat badan yang susaaahhh
ReplyDeleteKalau aku sih gampang, mau naikin bb gampang, nurunin gampang, yang susah itu ngelupain dia ~~~~
Deletecara diet itu memang macem2 ya mbak... temen kantorku juga sempet 3 digit beratnya, dan dia diet ga makan karbo.. yg diutamain hanya protein, walopun dia juga makan sayur dan buah.. aku ga tau sih cara diet dia itu bnr ato ga... tp memang sih berat bdnnya jd turun 8 kg selama 1.5 bulan.. dan msh rutin ngelakuin diet ini sampe skr.
ReplyDeletekalo aku pribadi malah susah gemukin bdn.. trlalu kurus kayak aku jg ga bgs diliatlah.. kdg pgn juga bisa semok kyk temen2 ;D.. tapi apa daya ttp aja cungkring ni bdn, walo udh melahirkan juga
Ehehehe bener bangeeeeet, yang penting sih sehat ya, dan pola makan diatur. Dan selalu bersyukur!
Delete