Meskipun tahun ini saya masih nggak dapat kesempatan buat keliling luar negeri, saya masih bisa kok, 'keliling' lewat film yang saya tonton.
Dan, kali ini, saya keliling ke Belanda melalui film Negeri Van Oranje. Kamu sudah nonton?
Film ini, ternyata sebuah adaptasi novel bestseller dengan judul yang sama. Dalam bentuk novelnya, Negeri Van Oranje rilis pada 2009 yang lalu dan karena kisahnya menarik, sama Falcon Pictures diangkat deh ke layar lebar di tahun ini. Waktu bukunya ada, tahun segitu saya masih SMA, dan sampai sekarang masih belum baca bukunya :O .
Kisah fiktif cerita Negeri Van Oranje merupakan hasil pengembangan cerita nyata para penulisnya yaitu Wahyuningrat, Adept widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Permana yang bersekolah S2 di Belanda. Saya nggak akan membeberkan perbedaan film dan buku karena belum baca, but I let you read my opinions about the movie yang baru tayang 23 Desember kemarin.
Premisnya nyeritain tentang kisah lima orang mahasiswa asal Indonesia yang menempuh pendidikan S2 di Belanda. Tapinya mereka itu nggak bertemu di ruang kelas, karena mereka belajar di universitas berbeda di kota yang berbeda juga. Nah, gimana ceritanya itu mereka bisa jodoh banget pada ketemuan sampai akhirnya sahabatan?
Jadi, waktu itu di Amersfort lagi badai dan kereta nggak datang, lalu ada kumpulan orang yang lagi nunggu kereta sambil ngerokok buat menghangatkan diri. Pas lagi berbagi rokok, ternyata pada berbahasa Indonesia. Yaudah tuh, langsung klop. Akhirnya mulai saling kenalan. Ada Geri (Chicco Jerikho), Wicak (Abimana Aryasatya), Banjar (Arifin Putra), Daus (Ge pamungkas). Pas mereka memutuskan buat ngobrol bareng, ketemu sama perempuan yang nunggu kereta juga. Kenalan tuh, namanya Lintang (Tatjana Saphira).
Kemudian timbul pertanyaan ; siapa sih mereka berlima yang lagi duduk-duduk keren di kafe itu?
Banjar.
Ini yang main Arifin Putra. Asalnya dari Banjarmasin, lulusan institut teknik ternama di Bandung, manajer pemasaran di salah satu industri rokok paling kondang di Indonesia, mengejar gelar MBA di Rotterdam. Udah keren begini, pas sampai Belanda kerja jadi tukang cuci piring. Hidup itu penuh perjuangan, ya. :))
Wicak.
Diperankan sama Kak Abimana. Minggu sebelumnya ketemu buat promo film Amerika, minggu ini saya ketemu lagi dalam promo film Belanda. Canggih bener doi ini. Oke, back to topic. Wicak ini anak Banten lulusan Fakultas Kehutanan IPB, pekerja sebuah LSM internasional berpusat di Belanda, memutuskan menjadi mahasiswa research master di Wageningen, gara-gara dikejar mafia kayu. Anaknya pendiam, pemerhati, pendengar, dan spontaneously. What a lovely man.
Daus.
Cocok banget dimainin sama Ge Pamungkas. Ceritanya doi putra Betawi asli, lulusan Fakultas Hukum UI (dan bekerja di Departemen Agama), mendapat beasiswa S2 STUNED, memilih program Human Rights Law di Utrecht. Anaknya cerdas tapi komikal dan pencair suasana. Tipe-tipe yang selalu ada dalam sebuah geng.
Geri.
Diperankan Chicco, lelaki Bandung yang telah menetap di Belanda sejak bachelor (S1) dan mengambil master di Den Haag. Sok berasa orang Belanda asli, berasal dari keluarga mampu banget, tapi nggak sombong, tetap humble dan senang berbagi. Tipikal masyarakat Indonesia banget, kan. Wait. KAKAK KENAPA GANTENG BANGET DI SINI, EH!
Dan satu-satunya perempuan ; Lintang.
Yang main si teteh geulis, neng Tjajana. Dia ini penari tradisional, sarjana sastra dari sebuah universitas negeri di Depok, mengambil program master di bidang European Studies, Leiden. Cantik, kulitnya mulus, rambutnya nggak lepek, bajunya bagus-bagus, rajin mandi, berkecukupan, humble, easy going, punya banyak stock Wardah Series, cerdas, dicintai banyak orang, lulus cepat, dan nggak pernah dibiarin sedih sama kawan-kawannya. Bahagia amat ini orang, ya. Unfortunately, too good to be true.
Setelah nongki-nongki cantik di kafe dekat stasiun, mereka makin ikrib dan mulai kumpul-kumpul, main, makan, jajan, jalan, kumpul lagi, makan, terus nggak kelihatan susah sama kuliahnya. Asik bener. Akhirnya persahabatan mereka dibikin nama geng biar seru. Namanya, AAGABAN - Aliansi Amersfort Gara-gara Badai di Netherlands.
Well, dengan premis yang sangat sederhana, film ini bisa diperankan sangat baik dan luwes sama tiap aktris. Dan saya suka sama alurnya Negeri Van Oranje yang maju-mundur-maju tapi nggak bikin bingung. Ya penonton cukup duduk manis sambil nikmatin view pemandangan yang memanjakan. Nggak perlu mikir abc-dst karena alurnya telling banget. Terus ada ala-ala stand up comedy yang mengusung punch line melalui karakter Daus dan Banjar. Jadinya film ini berasa romantic comedy dan nggak ada hal-hal tragedi. Oh iya, kemasan ceritanya khas novel dengan menghadirkan twist ending yang kata orang nggak ketebak sama sekali, tapi kata saya ya... Dari awal kayaknya tahu bakal sama siapa si neng Lintang ini. Asik bangeeeet ini hidupnya Lintang. Udahlah kayak bahagia terus, sedih juga nggak dibiarin sendirian, dan lagi, bisa bebas milih mau sama cowok ganteng yang mana di antara mereka berempat itu. Bersyukurlah neng, punya hidup sesempurna itu.
Oh, ya. Menurut saya sih film ini plot-nya lambat banget dan nggak ada konflik meledak gitu. Wajar lah ya, karena diceritakan dari sudut Lintang jadinya penonton nggak usah mikir apa-apa dan ketika konflik terjadi pun saya bisa nebak akan ke mana arahnya. (Atau mungkin bukan lagi umurnya nonton beginian, Un).
So far, Negeri Van Oranje ini jadi film lokal bergenre romance yang nggak boleh dilewatkan. Pengambilan gambarnya manjain mata banget! Ada beberapa poin aneh yang mengecewakan saya dalam film tersebut tapi nggak usah dibahas deh, ehehehe. Kalau kamu mau nonton tapi nggak ada teman jalan, ajak saya aja! Soalnya nggak rugi nonton lebih dari sekali. :)
nahhh, akhirnya nemu sinopsis nya, saya pengen nonton tapi bertanya tanya wort it ga yaa, soalnya lagi banyak film keren bulan ini.
BalasHapusKalau mau nonton yang nggak mikir, yang cukup duduk manis nikmatin cerita dan view tempat, film ini bisa jadi alternatif untuk ditonton :)
HapusYuk nonton bareng sekalian ngebolang ^^
BalasHapusYuk! Uni nunggu Sunshine Becomes You nih.
HapusHuahhhh, jadi pengen nonton, tapi sempat sebel sama beberapa pemainya yang agak jaim waktu minta foto bareng.
BalasHapusMuahahaha, iya suka pada jaim, mbak. atau takut dicubit sama kita kali ya jadinya pada takut gitu :)) Ini film remaja banget sih, btw.
Hapuskayanya gak bikin ngantuk krn ada cowok2 cakep dan pemandangan cakep ya :D
BalasHapusNggak bakal ngantuk karena Chicco GANTENG BANGET dengan gaya lumber (atau metro?) Dan Ge Pamungkas yang ngasih punch line sepanjang adegan.
Hapusnunggu muncul di yutub deh wkwkwk...
BalasHapusYah jangaan :( karya anak bangsa mesti kita apresiasi :D
HapusToo good to be true emang ya. Sini dapet satu aja susah bener, sono ketiban 4 haaafft. Pemerintah mana pemerintah? #lhaaa x)))
BalasHapusIYA BANGEEEEET *nangis* *senderan di bahu Abimana*
HapusWah Wicak anak Fakultas Kehutanan. *merasa terpanggil*
BalasHapusKemaren gak bisa ikut nonton sekarang liat begini malah jadi pengin nontooon. Haduh uniii. Eh tapi ini film pace-nya lambat ya? Ngantukin gaak?
Ahahaha, coba dicek jangan-jangan itu kakak kelas kamu :)) nggak bikin ngantuk karena view-nya bagus hehehe. Ayuk, kita nonton bareng!
HapusAAGABAN - Aliansi Amersfort Gara-gara Badai di Netherlands. Ini absurd banget. Hahaha.
BalasHapusAkhirnya di review jugaa. Aku mau nonton abis iniiii. Gilak ya Lintang. Meni enaque :')
Asiq banget kan dikelilingi lelakih ganteng nan rupawan. Aku irii ~
HapusMupeeeng beud mau nonton inih mau liat babang abimana *★,°*:.☆\( ̄▽ ̄)/$:*.°★*
BalasHapusWuwuwuwuwwu
Kayanya ada adegan si Lintang dipakein jaket juga deh, entah sama siapa #eh
Ada banyak adegan manis di film ini. Ih, kzl. Bikin iri >.<
HapusYang membahagiakan dari menonton film ini adalah bisa menonton bersama Uni dan Oky. Senang sekali :)
BalasHapusThank you Uni, big hug
Ehehehehehe, terima kasih juga!
HapusAbis baca review ini jadi pengen nonton juga, bagus kayaknya ya filmnya.
BalasHapusUntuk film hiburan dan nggak mikir banyak, film ini lumayan untuk ditonton ^^
HapusKayaknya kerennn filmnyaa jadi pengen nontonnnnn.
BalasHapusBuat hiburan mbak, seru kok :)
HapusAku belum baca bukunya, apalagi nonton film-nya. Pernah sekali dapat info tentang serunya film ini di acaranya PopCon Asia tahun kemarin. Duh belum sempat sempat nonton nih.
BalasHapusYg bikin seru karena memanjakan mata banget sih kak. Selebihnya ya kayak kehidupan remaja kebanyakan. :))
Hapuswah sangat detail deh tinggal nontonnya
BalasHapusIya mbak ayo ditonton ^^
HapusBelum sempat nonton filmnya dan belum baca bukunya, jadi masih buta tentang alur ceritanya itu bagaimana -_-
BalasHapusTonton kak, nanti gemes sendiri deh pas nonton lihat crwek cantik direbutin banyak cowok haha
Hapus