"Hidup kamu begitu banget sih!" kata seseorang ketika kami bertemu. Kami pernah satu kelas ketika sekolah, tapi dia bukan teman saya. Hanya kebetulan sekelas saja. Saya tidak betul-betul mengenal dia, jadi tidak bisa disebut teman. Dan kebetulan saja, tiba-tiba bertemu.
"Gimana?" tanya saya sambil melongo kayak orang bego. Memang betulan bingung, begitu gimana, apa maksudnya?
"Gitu. Nggak punya tujuan banget. Sering aktif di medsos, curhat nggak jelas di Facebook, check in terus di Path, ngabisin duit banget..." dia berhenti sejenak, meneguk segelas air yang tadi dipesannya. Cuaca siang itu memang agak panas, dan otaknya mungkin ikut panas memikirkan kehidupan saya yang menurutnya serampangan, tapi hati saya kebas. Logika saya bersektu dengan perasaan ; dengan tenang mendengarkan saja apa yang ingin dia bahas.
"Terus ngapain sih, suka banget ngiklan apaan di Instagram, twitter spam banget kultwit acara, di grup koar-koar ngasih link blog. Sampai kapan kamu begitu terus?" katanya tanpa tedeng aling, ceplos, dengan nada yang seakan aktivitas dalam hidup dia jauh lebih berguna ketimbang aktivitas saya. Memang iya, sih. Ngaku kok saya. Dia sudah punya gaji tetap per bulan, hidup penuh kenyamanan, dibanding saya mah apa atuh, kesehariannya cuma nulis-baca-jalan-nulis-baca-makan-nulis-baca-main-nulis-baca-tidur.
Tapi bukankah setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing? Itu jalan hidup saya saat ini.
Sampai kapan kamu begitu terus?
Kalimat pertanyaan dia yang terakhir, terngiang-ngiang dalam kepala saya. Dipikirnya, saya mengabadikan hidup pada dunia maya dan leha-leha, hambur nggak jelas jalan ke sana-sini, boros beli barang lalu promo di IG, dsb. Dipikirnya, apa yang saya lakukan sekarang ini membuang waktu. Dipikirnya, saya tak punya tujuan hidup.
Saya punya. Di sini tujuan hidup saya.
Dear, ada berapa banyak orang yang pernah kamu tahu selain saya, yang terlihat begitu aktif di media sosial?
Semoga kamu nggak seperti seseorang yang asal ceplos berkata seperti di atas, ya. Karena saya, dan beberapa teman saya, dan sekian juta orang di luar sana yang melakukan aktivitas serupa (bahlan lebih loyal dari saya) , hal seperti itulah, pekerjaan kami. Orang menyebut kami sebagai ; Blogger.
Pamer curhatan habis ngapain di Facebook,
Check in sedang apa di Path,
Kultwit acara yang sedang dihadiri,
Ngiklan kegiatan atau barang di Instagram,
Menulis apa yang baru dialami di Blog,
Kadang membuat video di YouTube,
Dll.
Itulah, pekerjaan kami. Kelihatannya memang sepele, tapi nggak mudah. Sungguh, melakukannya tidak mudah. Sepertinya pekerjaan ini ringan, tapi berasa rodi sebetulnya, sih. Dan berpergian seakan cuma ngabisin uang pun waktu, serius deh, itu nggak foya-foya. Ngetwit ratusan twit dan babalesan komen di blog, bukan berarti kami leha-leha sampai bisa begitu. Melakukan itu semua, merupakan salah satu jenis pekerjaan yang mungkin belum kamu tahu.
Dan itu seriusan enggak gampang, lho. Bayangin coba, harus ngetwit dengan karakter terbatas tapi nggak boleh typo atau salah kalimat, dan harus dilakukan dengan cepat, per dua menit sekali, dan nggak boleh kopas, dan tetap harus menyaksikan acara, harus tetap fokus dengan pembicara. Belum lagi habis selesai acara, mesti setor konten dengan deadline sempit. Selain itucmesti edit foto dan kasih kredit baru bisa di post, dsb, dll. Kalau kamu masih menyepelekannya, mari kapan-kapan saya ajak ikutan acara Blogger :)
Dan kalau malas berdebat atau kamu cuma mau mempertahankan argumen bahwa kami, atau secara pribadi -saya, adalah orang yang nggak guna, ya nggak pa-pa. Nggak usah didebat, nggak usah tahu terlalu banyak.
The most important things that I should bold my words is... Hargailah tindakan dan aktivitas orang lain, terlepas kamu memahaminya atau nggak. Belajarlah untuk bertanya terlebih dahulu, atau kamu bisa juga abai dan silakan urusin hidup masing-masing. :)
Dan kalau kamu penasaran apa sih Blogger itu, kamu bisa baca penjelasannya mbak Shinta (founder Blogger Perempuan), di sini.
Jadi, untuk kamu yang sedang membaca ini, mari melakukan hal apa pun yang berguna, yang berkah. Dan jaga juga ucapan kita. Lalu, abaikan saja omongan menjatuhkan yang datang dari orang lain. :)
Tabik,
Dza
Iyaa loohh, ga mudah.. sama sekali ga mudah. buktinya saya belum bisa :(
BalasHapusOrang ngomong mah seenak udelnya aja emang :D
Bangeeet hahaha, sekarang kita urusin hidup masing masing pokoknya, nggak perlu peduli omongan orang :))
HapusHidup kamu, begitu banget sih? / Iya cyn menyenangkan dan asyik ngejalaninnya
BalasHapusAh, bener, harusnya jawab begitu aja, ya :D
HapusUni mah udah keren itu, udah diundang ke banyak acara. Udah sering nge-buzz. Gue masih jarang sekali. :))
BalasHapusGue juga sering, sih, digituin temen. Mereka bilang, "Apa hidup lu mau gitu terus?"
Gue emang belum tahu gimana kehidupan gue di kemudian hari. At least, jadi blogger membuat gue bahagia. Gue seneng ada yang bisa nyengir atau ketawa saat membaca tulisan gue. Dan syukur-syukur bermanfaat. :)
Tapi habis menulis ini jdi mikir sendiri sih, apa iya, Boggger itu seperti yang Uni jelaskan di atas?
HapusJiah, ngejleb banget. Banyak kok sekarang yg menjadi full time blogger dan mendapat penghasilan tetap dari ngeblog.. :)
BalasHapusJadi, pilihan yang kita ambil ini nggak salah kan, ya? :(
HapusHaha. Mentang-mentang sudah bergaji bulanan jadi merasa ekonominya paling bener ya. Saya aja yang bergaji bulanan ngiri sama yang bisa hepi hepi tanpa kerja di kantor. :)
BalasHapusHaha. Mentang-mentang sudah bergaji bulanan jadi merasa ekonominya paling bener ya. Saya aja yang bergaji bulanan ngiri sama yang bisa hepi hepi tanpa kerja di kantor. :)
BalasHapusNah, iya kak. Karena ada gaji bulanan dan punya status pekerjaan yang jelas, jadi orang suka merasa yg ngeblog ini kurang kerjaan :))
HapusCoba itu siapa yang ngomong??
BalasHapusSuruh bikin Blog Un!
Kasih tahu kalo blog itu bisa menjadi informasi baru dan menginspirasi orang lain.
Hiihh... kalo ngiri mah bilang aja.
Aku dapet kerjaan sekarang juga, sedikit banyak karena pengaruh blog.
Di kantor aku malah lagi cari blogger buat jadi Buzzer...
Terus aku kangen donkk mau ngeblog terus susah nyuri" waktunya :(
Sampaikan komentar kita-kita ini ke (bukan) teman kamu itu yang sotoy sekali Un.
Maaf agak emosi, greget sendiri Un >,<
Muahahahahaha, gpp santai aja, blogger kan kerjanya woles, ngadepinnya juga woles aja, hihi. Tapi (bukan) temanku itu kayaknya baca tulisan ini koo. Kayaknya sih
Hapus