Sampurasun,
Ambu.
Terus-menerus
mengirimi surat padamu, bukan berarti aku tak punya relasi lain yang harus
kuurus. Hanya saja, begitu banyak benang merah yang membelit kita. Aku tahu
suratku sampai, firasatku berkata begitu. Bagaimana tinggal di UK? Bahagia? Kau
senang tak menemui nasi? Kau tak rindu pada sate padang atau lumpia basah?
Bagaimana dengan danau paling bening di Brighouse yang pernah kau impikan akan
piknik di sana? Sudahkah kesampaian? Ayolah, kabari aku sedikit saja, melalui
internet, kan bisa. Iya, aku tahu, berada di sana memang mimpimu. Ah, dan
jangan lupa pakai baju hangat, gawaiku menunjukan di sana sedang satu derajat,
benar begitu?
Beserta surat
ini, kukimkan sebuah foto. Kau tentu tahu di mana lokasi yang tergambar dalam
foto tersebut. Foto itu kutemukan di buku Anna Karenina milik Zi –perempuan
yang kuceritakan di surat sebelumnya. Jangan tertawai aku yang baru membaca
buku tersebut hari ini, pokoknya jangan! Nah dia, atau seseorang, telah
menjadikan foto itu sebagai pembatas buku. Lantas kukirmkan foto ini padamu,
dan hey, aku pun sedang berada di jembatan ini ketika menuliskan surat untukmu.
Yep, aku sedang berada di Kampung Nyenang, Caringin, Bogor Kabupaten. Lucu,
mengingat zaman semakin modern, tetapi jembatan tradisonal seperti ini masih
saja dilestarikan. Oh, kau harus lihat seberapa deras sungai yang mengalir di
bawah sini, menyeramkan! Dan kebetulan, Zi suka sekali perkampungan. Pantas
saja ia betah tinggal di Bogor.
Omong-omong,
Bogor sekarang sedang aneh-anehnya. Kadang panas terik hingga tiga puluh
derajat, kadang hujan jatuh tiba-tiba. Siapa saja yang bermukim di kota ini,
harus siap terhadap segala cuaca yang tidak bisa dipredisksi. Yah, sama dengan
cuaca yang suka berganti tiba-tiba, perasaan Zi pun sering kacau balau sejak
beberapa bulan sebelum terakhir kali kami bertemu. Tapi ia pernah mengalami
masa-masa menyenangkan, tentu saja.
Salah satu hal menyenangkan
dalam hidupnya, ketika ia bekerja menjadi tour guide. Ia bertemu banyak
sekali orang asing. Mm, dari Amerika, Brazil, Kanada, Korea, Mandarin,
Hongkong, Swedia, Belanda, Kenya, Afrika, Meksiko, Australia, Jepang, Jerman,
Hawai, Slovakia, Polandia, Malaysia, Madagaskar, dan masih banyaaak sekali.
Tetapi ia belum pernah bertemu orang Inggris, meski selama tiga tahun bekerja,
ia selalu menanti kedatangan orang Inggris, ingin sekali bertanya banyak hal.
Bolehlah suatu hari kau kirimkan foto-foto di UK, Ambu. Untuk menyenangkan hati
Zi. Dia sungguh menyukai Inggris, tentang sejarah Anglikan, kerajaan, dan
kekuasan, dia suka semuanya.
Tidak inginkah
kau menyenangkan hatinya, sedikit saja?
Bukan berarti
dia tidak bahagia, oh, bukan. Dia sangat bahagia, brsyukur, dan suka sekali
masa-masa itu. Zi tahu bahasa Inggrisnya tak begitu baik, tetapi dia punya
kelebihan berupa rasa percaya diri, rasa penasaran yang tinggi, dan nyali,
sehingga ia selalu bisa mendapat ilmu baru dari para orang asing itu. Baiklah,
kita tak akan membahas tentang Inggris. Silakan kau pilih, mau kuceritakan
pengalaman Zi yang bersama orang dari negara mana? Aku hafal semuanya. Bos lama
Zi yang kutemui kemarin menceritakannya padaku.
Mau yang mana,
Hm? Nanti akan kuceritakan di surat berikutnya, seumpama aku masih ada umur.
Aku janji.
Ambu, apa yang
kau lakukan di sana? Selepas menulis surat ini, aku mau melanjutkan membaca
buku. Lagi seru, nih. Segera balas suratku jika kau masih hidup.
Yours,
Uni
Masih tetap pada harapan yang terdiam...
BalasHapusHongkong atau Mandarin kayaknya asyik, Un. Aku lagi demen aja lihat wajah-wajah dan sikap orang China dan sekutarnya di film atau video klip. Jadi penasaran, aslinya mereka kayak apa sih? Hehehe.
BalasHapusitu tanggalnya kok 14 februari 2018? :o
BalasHapusZi, kamu suka Anna Karenina? Sama! Sudah nonton filmnya? Yang disutradarai siapa? Zi, sini kamu, aku ajak makan eskrim!
BalasHapus