Ambu, penantian kita berbuah hasil. Setelah dua tahun menghilang, Zi akhirnya pulang. Aku adalah orang pertama yang ia temui dan kami menghabiskan waktu duduk berdua, jalan sesekali ke beberapa tempat. Kuajak ia berkeliling sekadar windows shopping dan ia manut saja, tetapi sepanjang kebersamaan kami, tidak banyak yang ia bicarakan, sementara aku tak ingin bertanya apa pun. Melihatnya baik-baik saja, itu sudah cukup.
Ia memintaku menghubungi D, ibunya, dan rekan-rekannya, untuk mengatakan bahwa ia telah kembali dan siap menyelesaikan masalahnya.
Ambu, pada matanya kutemukan banyak sekali rahasia, dan gurat wajahnya menyimpan segala sakit yang berusaha ia sembunyikan. Ia terlihat lebih tua karena beberapa kerut di dahi dan kantung matanya menghitam. Parahnya, ia lupa caranya tertawa.
Tak banyak yang bisa kuceritakan, tetapi melihatnya sekarang membuatku ingin menangis. Tapi tak kucucrkan air mataku di depannya, tak mau ia ikut bersedih. Ia sudah terlalu lama menghilang tetapi aku yakin, hatinya sudah kuat menghadapi segala cobaan.
Yang tak lagi gelisah,
Uni.
Fotonya keren kak :)
BalasHapus