Setiap hari, kamu selalu ada di mimpiku. Saat aku hendak memelukmu, aku terbangun. Kamu sedang merindukanku, atau aku yang terlalu aktif memikirkanmu? Segera kuraih ponsel di bawah bantal. Mengetik pesan, memintamu untuk bertemu.
-----
"Mimpi aneh lagi, Din? Eh gue ngajak Dimas nih,"
Well, Dimas tampan. Perempuan mana yang tidak menyukainya.
"Eh sebentar, gue ke kamar mandi dulu ya," Rara berdiri membawa stik lipstiknya. Dimas tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
"Jadi, kapan kita bisa ketemu berdua aja, Din? Ya kamu taulah, kamu menarik, dan lebih cantik dari Rara. Aku jenuh sama dia,"
"Besok malam?"
-----
Aku meninggalkan Dimas di bangku taman. Darah segar masih terus mengalir dari leher dan pergelangan tangan kirinya. Silet yang masih penuh darah kulempar sembarangan. Kulepas sarung tanganku dan bergegas pergi.
Aku berharap malam ini, dan seterusnya, aku tidak sekadar memimpikanmu. Aku ingin memilikimu seutuhnya, tidur dengan kamu di sebelahku. Kutekan ponselku, menelepon Rara.
"Ra, aku mau nginap di rumahmu ya, malam ini,"
"Boleh Dinaaaa, temenin tidur sini."
Nb : tugas #ff161kata milik #KruBFG dengan tema #JatuhCintaDiamDiam . 161 words tanpa judul
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)