Duduk di sini sangat strategis. Duduk bersebrangan dengan tempat dudukmu. Aku bisa melihat dengan jelas kamu yang tersenyum karena ada lelaki itu di sampingmu. Ia menyuapimu sesendok es krim. Ia tersenyum, kamu tertawa, aku cemburu. Aku bahkan tidak pernah melakukan itu. Aku memandangmu dari kejauhan, tapi bisa melihat semua gelagat lelaki yang menyukaimu itu. Lalu tawamu menghilang ketika, matamu lurus kearahku. Sadar karena aku telah sejam lebih memperhatikanmu. Kamu berdiri, segera menghampiriku, lelaki itu mengikutimu dari belakang.
"Ayah ngapain di sini? Nguntilin anak gadisnya itu nggak sopan!"
Aku tergagap. Lalu kamu pergi begitu saja. Meninggalkan air mata yang jatuh tepat di bawah sepatuku.
"Ayah ngapain di sini? Nguntilin anak gadisnya itu nggak sopan!"
Aku tergagap. Lalu kamu pergi begitu saja. Meninggalkan air mata yang jatuh tepat di bawah sepatuku.
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)