Aku pernah melihat lelaki tampan saat aku mengunjungi kota ini dua tahun silam. Matanya hitam legam, alisnya tebal, hidungnya sempurna mancung. Ada beberapa jambang dan kumis tebal di bawah hidung. Suaranya agak berat ketika menyapaku saat itu.
Sekarang aku kembali ke kota ini, dan kembali bertemu dia, dan dia bersama orang lain. Bergandengan tangan, saling memakan eskrim dalam satu wadah, memakai baju berwarna senada, dan dia mengelus rambut orang tersebut.
Padahal aku kesini sengaja untuk bertemu denganya, berharap barangkali bisa menjalin kasih. Dia lalu melihatku, menyeret seseorang itu dan beriringan melangkah mendekatiku. Kami bertiga bersalaman dan aku menatapnya, meminta penjelasan. Dia merangkul orang yang baru saja bersalaman denganku. Orang yang tak kalah tampan darinya. Lalu dia hanya mengucapkan satu kalimat bahwa orang tersebut pacarnya.
Sayangnya, yang tampan tidak selalu suka wanita.
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)