Waktu itu aku lihat senyumanmu di pigura
Kelihatannya kamu anak yang menyenangkan.
Lalu kita bertemu di suatu rumah.
Pada pertemuan itu, mata kita bersitatap
Kelihatannya tatapanmu menenangkan.
Dan aku segera menundukkan pandanganku,
Takut.
Aku takut jatuhkan hatiku pada kamu
Sedangkan usiamu lebih muda dariku.
Dan sialnya, kita semakin sering bertemu
Melihat senyumanmu
Mendengar tawamu
Merasakan kekhawatiranmu
Menyaksikan mimikmu saat mendengarku berbicara
Kemudian aku akan terdiam
Membisu, kelu
Aku tersihir oleh senyuman dan suaramu yang merdu.
Apakah cinta bisa datang dari sebuah senyuman?
Bisa tercipta dari selayang pandang?
Bisakah?
Bisakah suatu hari nanti kamu dan aku bersama?
Bolehkah?
Bolehkah jika aku berharap suatu saat kamu akan nyatakan perasaanmu padaku?
Kamu tidak hanya sekadar menyenangkan dan menenangkan.
Kamu telah menjadi pemilik hati ini, jika kamu mau.
Aku akan berikan hatiku secara cuma-cuma.
Karena kamu,
Aku jadi merasa lebih hidup.
Aaaaa sedikit matching sama pengalamanku akhir2 ini.. walaupun cuma terpaut beda 2 bln. Tp aku udah kyk nganggap dy lbh dewasa dr akuu ><
BalasHapus