Besok Ujian.<br>
Aku sudah tidak melakukan Ujian Akhir Nasional tapi aku selalu ingat masa-masa itu. Aku pernah merasakannya emapt tahun lalu. (Eh empat tahun atau lima atau tiga ya? Pokoknya tahun 2010). Pengalamanku tentunya berbeda dengan beberapa orang, termasuk kamu yang sedang membacanya, dan jelas akan berbeda dengan kamu yang akan melaksanakannya esok hari.<br>
Pengalamanku sangat biasa, biasaaaa saja, biasa banget malahan. Sebab, aku dan seluruh teman-temanku habis menguras keringat, air mata, tenaga, dan pikiran untuk menjawab soal-soal yang ada dengan usaha kami sendiri, tanpa MENYONTEK. Jadi kalau ada yang bertanya bagaimana rasanya jadi anak yang sedang melaksanakan UAN, ya menegangkan, membosankan, dan kami tidak pernah tahu bagaimana nikmatnya melihat kertas jawaban yang bukan hasil sendiri. Serius deh, itu salah satu pengalaman paling berharga yang aku punya, dimana sebuah kredibilitas siswa di pertanggungjawabkan dalam sebuah kejujuran. <br>
Inget banget, hari dimana UAN matematika yang susahnya minta ampun, tapi semua siswa (termasuk aku) di sekolah itu kaget bukan main dan tegang ngerjainnya. Keringetan, mata udah pada merah, sepiiii banget ruangannya (aku sampai sempet tidur beberapa menit saking sepinya), Sampe pas bel berbunyi, anak-anak keluar kelas, dan semuanya nangis, SEMUANYA! Dan beberapa guru juga berkaca-kaca. Itu soalnya susah banget dan kita menjunjung tinggi kejujuran, dan semuanya nggak yakin sama jawaban masing-masing. Lalu hasilnya? Nilai matematika kita Pada bagus-bagus ternyata. Ya itulah, salah satu hasil jerih payah sendiri berbuah manis :') <br>
Yaa kalau dipikir-pikir... Apa coba enaknya menyontek? Sudah sekolah sekian tahun terus hasil akhirnya bukan hasil jerih payah sendiri. Oke gini, semua orang termasuk orang diknas boleh bilang kalau 'menyontek sudah rahasia umum' , tapi apa kita nggak malu sama orang tua kita? Apa nggak malu sama temen-temen yang nggak nyontek? Apa nggak malu sama Tuhan yang selalu mengawasi kita? Serius ini mah, menyontek itu enggak ada cakep-cakepnya. Sama sekali enggak bagus buat mental, fisik juga masa depan. Inget baik-baik! Tujuan kita menghadapi ujian itu bukan dilihat dari hasilnya, tapi dari prosesnya, usahannya. <br>
Dan itu juga pesan buat semua orang, ga cuma yang mau UAN besok, tapi buat kita sebagai mahasiswa yang juga lagi skripsi dsb, buat kita sebagai orang-orang yang mengenyam pendidikan. Ini sih bukan nasehatin, aku cuma mau berbagi pengalaman aja kalau hasil jerih payah sendiri itu lebih dalem maknanya dan lebih puas :')
Tapi.. kalau masih mengabaikan pesan ini dan mau menyontek juga, ya itu pilihan anda. Kalau aku sih waktu UAN dulu, sampai sekarang... lebih puas dapet nilai pas-pas-an (ya Alhamdulillah bisa dapet nilai bagus juga) daripada nilai bagus banget tapi hasil menyontek (atau nilai jelek dan hasil menyontek), ga ada kerennya sama sekali.
Dan satu lagi, nggak usah terlalu tegang buat besok, santai aja, serahkan semua sama Pencipta kita. Karena ujian yang sesungguhnya ada di luar setelah UAN, jadi.. semangat dan terus berdoa semoga dimudahkan jalannya dan dilancarkan urusannya ya, dan inget, kejujuran! ;) <br>
<br>
<br>
Nb: nilai UAN matematika-ku paling rendah dari semua pelajaran, tapi aku bersyukur, itu hasil jerih payah sendiri, dan ada kebanggan tersendiri karena kejujuran itu, dan itu berguna banget buat kelanjutan hidupku di masa sekarang :) <br>
Aku sudah tidak melakukan Ujian Akhir Nasional tapi aku selalu ingat masa-masa itu. Aku pernah merasakannya emapt tahun lalu. (Eh empat tahun atau lima atau tiga ya? Pokoknya tahun 2010). Pengalamanku tentunya berbeda dengan beberapa orang, termasuk kamu yang sedang membacanya, dan jelas akan berbeda dengan kamu yang akan melaksanakannya esok hari.<br>
Pengalamanku sangat biasa, biasaaaa saja, biasa banget malahan. Sebab, aku dan seluruh teman-temanku habis menguras keringat, air mata, tenaga, dan pikiran untuk menjawab soal-soal yang ada dengan usaha kami sendiri, tanpa MENYONTEK. Jadi kalau ada yang bertanya bagaimana rasanya jadi anak yang sedang melaksanakan UAN, ya menegangkan, membosankan, dan kami tidak pernah tahu bagaimana nikmatnya melihat kertas jawaban yang bukan hasil sendiri. Serius deh, itu salah satu pengalaman paling berharga yang aku punya, dimana sebuah kredibilitas siswa di pertanggungjawabkan dalam sebuah kejujuran. <br>
Inget banget, hari dimana UAN matematika yang susahnya minta ampun, tapi semua siswa (termasuk aku) di sekolah itu kaget bukan main dan tegang ngerjainnya. Keringetan, mata udah pada merah, sepiiii banget ruangannya (aku sampai sempet tidur beberapa menit saking sepinya), Sampe pas bel berbunyi, anak-anak keluar kelas, dan semuanya nangis, SEMUANYA! Dan beberapa guru juga berkaca-kaca. Itu soalnya susah banget dan kita menjunjung tinggi kejujuran, dan semuanya nggak yakin sama jawaban masing-masing. Lalu hasilnya? Nilai matematika kita Pada bagus-bagus ternyata. Ya itulah, salah satu hasil jerih payah sendiri berbuah manis :') <br>
Yaa kalau dipikir-pikir... Apa coba enaknya menyontek? Sudah sekolah sekian tahun terus hasil akhirnya bukan hasil jerih payah sendiri. Oke gini, semua orang termasuk orang diknas boleh bilang kalau 'menyontek sudah rahasia umum' , tapi apa kita nggak malu sama orang tua kita? Apa nggak malu sama temen-temen yang nggak nyontek? Apa nggak malu sama Tuhan yang selalu mengawasi kita? Serius ini mah, menyontek itu enggak ada cakep-cakepnya. Sama sekali enggak bagus buat mental, fisik juga masa depan. Inget baik-baik! Tujuan kita menghadapi ujian itu bukan dilihat dari hasilnya, tapi dari prosesnya, usahannya. <br>
Dan itu juga pesan buat semua orang, ga cuma yang mau UAN besok, tapi buat kita sebagai mahasiswa yang juga lagi skripsi dsb, buat kita sebagai orang-orang yang mengenyam pendidikan. Ini sih bukan nasehatin, aku cuma mau berbagi pengalaman aja kalau hasil jerih payah sendiri itu lebih dalem maknanya dan lebih puas :')
Tapi.. kalau masih mengabaikan pesan ini dan mau menyontek juga, ya itu pilihan anda. Kalau aku sih waktu UAN dulu, sampai sekarang... lebih puas dapet nilai pas-pas-an (ya Alhamdulillah bisa dapet nilai bagus juga) daripada nilai bagus banget tapi hasil menyontek (atau nilai jelek dan hasil menyontek), ga ada kerennya sama sekali.
Dan satu lagi, nggak usah terlalu tegang buat besok, santai aja, serahkan semua sama Pencipta kita. Karena ujian yang sesungguhnya ada di luar setelah UAN, jadi.. semangat dan terus berdoa semoga dimudahkan jalannya dan dilancarkan urusannya ya, dan inget, kejujuran! ;) <br>
<br>
<br>
Nb: nilai UAN matematika-ku paling rendah dari semua pelajaran, tapi aku bersyukur, itu hasil jerih payah sendiri, dan ada kebanggan tersendiri karena kejujuran itu, dan itu berguna banget buat kelanjutan hidupku di masa sekarang :) <br>
eh bingung, yang sekarang itu UAN atau UN ya? mohon maaf kalau salah :D
BalasHapus