Kamu itu berharga.
Jauh lebih berharga dari diriku sendiri.
Kamu berharga karena..
Kamu tahu bagaimana caranya menghargai orang lain, aku khususnya.
Kamu selalu katakan terimakasih kepadaku padahal aku belum melakukan apapun.
Kamu selalu katakan maaf kepadaku bukan karena membuat salah, tapi saat kamu merasa takut kehilangan.
Kamu selalu bisa kendalikan situasi padahal semua orang, termasuk aku tahu kalau kamu tidak sesabar itu.
Apa ada orang lain yang sudi melakukan itu kepadaku? Sepertinya baru kamu, yang bisa membuatku merasa sangat dihargai. Itu alasan kenapa kamu berharga bagiku.
Selain berharga, kamu istimewa.
Kamu selalu bisa bangunkan aku di pagi buta meski kamu tidak melakukan apapun. Di kehidupan bernama mimpi, aku selalu melihatmu membangunkanku.
Kamu selalu bisa membuatku tertidur, menjadi obat bagi insomnia-ku, padahal kamu tidak menyanyikan nina-bobo untukku. Di ruang bernama imajinasi, aku selalu melihat masa depanku di penuhi denganmu, hingga akhirnya aku jatuh terlelap.
Kamu selalu bisa membuatku mengisi nutrisi dan asupan gizi tiga kali dalam sehari, padahal kamu bukan perawat yang selalu ada 24 jam buatku. Di setiap inci ingatan dalam otakku, selalu terngiang kalimatmu agar aku makan.
Selain berharga dan istimewa, kamu luar biasa.
Kamu luar biasa karena bisa menjadikan aku seakan sempurna di matamu. Padahal aku sungguh jauh dari kesempurnaan. Aku sungguh jauh dari sifat suci seperti kertas putih. Aku sungguh hanya seorang wanita yang bahkan tak tahu bagaimana caranya menyenangkan kamu. Aku memang tidak sempurna, Tapi aku akan berusaha menjadi yang paling berharga, istimewa, dan luar biasa buatmu.
Maka dengan rasa penuh penghargaan, penuh keistimewaan, dan kekagumanku yang luar biasa terhadapmu, aku bersedia pindah kemudi. Agar kamu yang menyetir lika-liku perjalanan kita, dan aku akan duduk manis di sebelahmu, menjadi penunjuk arah agar kita tidak tersesat.
Kalau kamu, bersedia atau tidak?
Kalau kamu bersedia, mari nyalakan mesin, kendalikan setirnya, kita bersama-sama jalan menuju perumahan keabadian di jalan ke-langgeng-an bernomor sebelas.
Jauh lebih berharga dari diriku sendiri.
Kamu berharga karena..
Kamu tahu bagaimana caranya menghargai orang lain, aku khususnya.
Kamu selalu katakan terimakasih kepadaku padahal aku belum melakukan apapun.
Kamu selalu katakan maaf kepadaku bukan karena membuat salah, tapi saat kamu merasa takut kehilangan.
Kamu selalu bisa kendalikan situasi padahal semua orang, termasuk aku tahu kalau kamu tidak sesabar itu.
Apa ada orang lain yang sudi melakukan itu kepadaku? Sepertinya baru kamu, yang bisa membuatku merasa sangat dihargai. Itu alasan kenapa kamu berharga bagiku.
Selain berharga, kamu istimewa.
Kamu selalu bisa bangunkan aku di pagi buta meski kamu tidak melakukan apapun. Di kehidupan bernama mimpi, aku selalu melihatmu membangunkanku.
Kamu selalu bisa membuatku tertidur, menjadi obat bagi insomnia-ku, padahal kamu tidak menyanyikan nina-bobo untukku. Di ruang bernama imajinasi, aku selalu melihat masa depanku di penuhi denganmu, hingga akhirnya aku jatuh terlelap.
Kamu selalu bisa membuatku mengisi nutrisi dan asupan gizi tiga kali dalam sehari, padahal kamu bukan perawat yang selalu ada 24 jam buatku. Di setiap inci ingatan dalam otakku, selalu terngiang kalimatmu agar aku makan.
Selain berharga dan istimewa, kamu luar biasa.
Kamu luar biasa karena bisa menjadikan aku seakan sempurna di matamu. Padahal aku sungguh jauh dari kesempurnaan. Aku sungguh jauh dari sifat suci seperti kertas putih. Aku sungguh hanya seorang wanita yang bahkan tak tahu bagaimana caranya menyenangkan kamu. Aku memang tidak sempurna, Tapi aku akan berusaha menjadi yang paling berharga, istimewa, dan luar biasa buatmu.
Maka dengan rasa penuh penghargaan, penuh keistimewaan, dan kekagumanku yang luar biasa terhadapmu, aku bersedia pindah kemudi. Agar kamu yang menyetir lika-liku perjalanan kita, dan aku akan duduk manis di sebelahmu, menjadi penunjuk arah agar kita tidak tersesat.
Kalau kamu, bersedia atau tidak?
Kalau kamu bersedia, mari nyalakan mesin, kendalikan setirnya, kita bersama-sama jalan menuju perumahan keabadian di jalan ke-langgeng-an bernomor sebelas.
Published with Blogger-droid v2.0.10
Baca tulisan kakak bikin saya kepengen punya pacar juga T___T Kapan saya terbebas dari status "singel" ini. Ah, semoga langgeng ya Kak! :D
BalasHapussip
BalasHapus