Selamat pagi !
Sayang, aku agak sedikit terburu-buru menuliskannya. Bukan karena sibuk, tapi banyak hal yang belum aku selesaikan dan itu menggerogoti waktuku.
Bagaimana kamu disana, sudah makan? Tidur cukup? Rambut dan kuku sudah dipotong?
Kamu sudah besar, sayang. Aku sudah tidak bisa bilang 'jangan ini' 'jangan itu' lagi, aku sekarang hanya bisa memantau dirimu semoga baik-baik saja.
Sayang, waktu cepat sekali berlalu ya. Dulu aku masih bisa menggendongmu, sekarang kamu berat sekali, kalau kamu tidur di ruang tamu, aku agak sedikit sulit memindahkanmu ke kamar tidur.
Aku paling suka kalau kamu terbangun tengah malam dan pindah ke kamarku, memelukku dan merasa aman didekatku, sampai2 lelaki yang ada di sebelahku cemburu melihatmu.
Kamu sudah pintar sekarang, bisa membaca dan berhitung, bisa mengaji dan bernyanyi. Kamu harus ajari aku nyayi2an yang di ajarkan gurumu di sekolah, supaya kita bisa bernyanyi bersama saat liburan nanti.
Sayang, kelak suatu saat nanti kamu akan melihatku menua, tak lagi cantik, tak lagi bisa lari-larian denganmu, tak akan memarahi atau melarangmu, tak lagi bisa memasak makanan untukmu. Aku akan menua, hanya bisa melihat kamu bahagia. Jadi, sebelum itu terjadi, kamu harus baca surat ini Sayang, agar kamu tahu bahwa kami sangat menyayangimu, agar kamu tahu kami menginginkan kamu menjadi anak yang sukses dan berbakti pada keluarga. Kamu Jangan malu pada aku yang akan menua ini ya.
Aku mau kamu membaca suratku sayang, meski aku belum menua, meski aku belum menikah dengan (calon) ayahmu, meski aku belum melahirkanmu, belum melihat rupamu. Meski semua bayang-bayangmu terasa nyata, tapi kamu belum ada di dunia ini. Kamu harus tahu, aku, dan ayamu nanti, kami sungguh sangat sayang pada kamu (calon) anakku tersayang.
Love u,
Malaikatmu.
Tidak ada komentar:
Ada pertanyaan atau kamu ada masukan?
Ditunggu komentarnya!:)